Seorang pegawai di Departemen Keamanan Dalam Negeri AS di Chicago dikenakan sanksi disiplin setelah menulis ratusan komentar rasis dan penghinaan terhadap Muslim di jejaring sosial Facebook.

Roy Egan yang bekerja di bagian Administrasi Keamanan Transportasi (TSA). Sudah sembilan tahun ini ia ditempatkan di Bandara O'Hare sebagai petugas yang memeriksa tas-tas para calon penumpang. Pegawai yang sudah berusia 46 tahun itu, dalam sebuah catatannya di Facebook menulis, "Saya mencari benda-benda berbahaya yang akan dibawa ke dalam pesawat."

Tapi yang menarik perhatian banyak orang adalah beberapa statusnya di Facebook yang menjelek-jelekkan Islam. Egan pernah menulis, "Islam mengkultuskan kematian ... dan agama yang kotor". Egan bahkan hampir setiap hari menulis status yang isinya mengatakan bahwa Muslim harus dibasmi.

Egan mengakui bahwa ia kerap membuat status di jejaring sosial yang isinya menjelek-jelekkan Islam. Menurutnya, ia bebas berkomentar apa saja di internet, tapi ia menolak jika komentar-komentarnya itu dikaitkan dengan statusnya sebagai pegawai yang bekerja di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Sebagai petugas yang memeriksa tas-tas bawaan penumpang di bandara, Egan mengaku tidak akan bersikap diskriminatif terhadap penumpang muslim. "Tidak ada alasan buat saya untuk membuka tas penumpang--muslim atau bukan--kecuali mesin pemeriksa mengharuskan kami untuk membuka dan memeriksa lebih teliti tas para penumpang," ujar Egan.

Namun ia merasa komentar-komentarnya yang bernuansa rasis terhadap Muslim sebagai perbuatan yang melanggar hukum. Egan dalam statusnya di jejaring sosial bahkan pernah menyebut Presiden Barack Obama sebagai "Presiden Muslim. Saya berharap bisa berumur panjang untuk melihatnya (Obama) mati.".

Bagi Egan, komentar-komentarnya dianggap hal yang biasa. Tapi tidak bagi Ahmed Rehab dari Council on American-Islamic Relations (CAIR). "Komentar-komentarnya membuat saya muak. Sungguh mengerikan, seorang pegawai pemerintah federal dan bekerja di TSA memiliki pandangan yang penuh kebencian seperti itu, dan menampakkannya pada publik lewat Facebook tanpa merasa menyesal. Ini sungguh mengerikan," kata Rehab.

Sementara itu, juru bicara TSA mengatakan bahwa manajemen TSA sedang mempelajari kasus Egan dan akan segera mengambil langkah untuk memutasikan Egan sebagai pegawai pemerintah federal.

Egan sendiri bersikap santai atas kemungkinan ia dipindahkan bahkan dipecat sebagai pegawai pemerintah. "Saya tidak akan melawan kebijakan itu, karena saya merasa tidak pernah melakukan tindakan yang melanggar kebijakan pemerintah," tukas Egan. (kw/abcnews)