Pejuang Taliban Afghanistan hari Senin ini (12/3) bersumpah membalas dendam terhadap seorang "tentara AS gila" yang melakukan pembantaian 16 warga sipil desa di rumah mereka.

"Taliban akan membalas dendam kepada para penyerbu dan pembunuh biadab untuk setiap warga yang syahid," kata Taliban dalam sebuah pernyataan di website mereka, menurut laporan AFP.

Presiden Barack Obama dan Menteri Pertahanan Leon Panetta menyampaikan kepada presiden Afghanistan Hamid Karzai belasungkawa mereka setelah seorang tentara AS di Afghanistan menembak mati 16 warga desa, dan Panetta berjanji untuk mengadili tentara AS yang bertanggung jawab atas pembantaian ini.

Dalam pernyataan yang dirilis hari Minggu kemarin oleh Gedung Putih, Obama mengatakan, "Kejadian ini tragis dan mengejutkan, dan tidak mewakili karakter yang luar biasa dari militer AS."

Panetta mengatakan penyelidikan penuh sedang berlangsung, menurut laporan Associated Press.

Pembunuhan 16 warga Afghanistan di provinsi Kandahar oleh seorang tentara Amerika bisa merusak upaya untuk mencapai sebuah pakta strategis dengan Kabul untuk memungkinkan kehadiran jangka panjang AS di negara itu, seorang pejabat pemerintah Afghanistan mengatakan kepada Reuters, Senin ini.

"Ini bisa menunda penandatanganan perjanjian kerja sama strategis," kata pejabat itu.(fq/aby)