Sabtu, 13 Rabiul Awwal 1447 H / 6 September 2025 15:58 wib
149 views
Lisan: Kecil Ukurannya, Besar Dosanya dan Luas Pahalanya
Oleh: Badrul Tamam
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarganya, para sahabat, dan siapa saja yang mengikuti jalan beliau hingga hari akhir.
Saudaraku, Allah telah menganugerahkan kepada kita satu anggota tubuh yang kecil namun memiliki pengaruh luar biasa, yaitu lisan. Dari lisan bisa mengalir kebaikan yang mendatangkan pahala sebesar gunung, namun darinya pula bisa keluar keburukan yang menjerumuskan manusia ke dasar neraka.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa kualitas iman seorang muslim terlihat dari bagaimana ia menjaga lisannya.
Lisan Cermin Hati
Apa yang keluar dari lisan sesungguhnya adalah gambaran isi hati. Bila hati dipenuhi iman, maka lisan akan basah dengan dzikir, doa, dan perkataan yang menyejukkan. Sebaliknya, jika hati penuh penyakit, maka lisannya mudah mengucapkan kebohongan, ghibah, fitnah, dan kata-kata kotor.
Rasulullah ﷺ pernah bersabda kepada Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu:
وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ، أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ، إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
“Tidakkah engkau tahu bahwa tidak ada sesuatu yang lebih banyak menjatuhkan manusia ke dalam neraka selain hasil dari lisan mereka?” (HR. Al-Tirmidzi)
Bayangkan, hanya dengan ucapan, seseorang bisa menanggung dosa yang tak terkira.
Dampak Buruk Lisan yang Tak Dijaga
Di era digital sekarang, lisan bukan hanya berbentuk ucapan, tetapi juga tulisan. Status media sosial, komentar, bahkan pesan singkat—semua termasuk bagian dari lisan kita. Betapa banyak persaudaraan pecah karena kata-kata yang tidak dijaga. Betapa banyak fitnah menyebar luas hanya karena jari yang terlalu cepat mengetik tanpa berpikir.
Allah memperingatkan:
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.” (QS. Al-Hujurat: 12)
Manfaat Menjaga Lisan
Sebaliknya, menjaga lisan justru mendatangkan banyak kebaikan. Dengan lisan kita bisa:
- Membaca Al-Qur’an yang menjadi syafaat di hari kiamat.
- Berdzikir, yang menenangkan hati.
- Menyampaikan nasehat, yang bisa menyelamatkan orang lain dari kesesatan.
- Menebarkan salam, yang menumbuhkan cinta di antara sesama muslim.
Imam Nawawi rahimahullah berkata:
حِفْظُ اللِّسَانِ أَحَدُ أَسْبَابِ السَّلَامَةِ، وَكَثِيرٌ مِنَ الْهَلَاكِ يَكُونُ مِنْ اللِّسَانِ
“Menjaga lisan adalah salah satu sebab keselamatan manusia, dan banyak kebinasaan berasal dari lisannya sendiri.”
Tips Praktis Menjaga Lisan
Agar lisan selalu dalam kebaikan, berikut beberapa langkah sederhana:
- Sadar bahwa Allah Maha Mendengar. Tidak ada ucapan yang terlewat dari pengawasan-Nya.
- Berpikir sebelum berbicara. Tanyakan pada diri: apakah ucapan ini benar, bermanfaat, dan perlu?
- Biasakan dzikir. Lisan yang terbiasa dengan dzikir akan enggan untuk berbicara sia-sia.
- Gunakan media sosial dengan bijak. Jadikan sebagai sarana dakwah, bukan tempat menyebar kebencian.
Penutup
Saudaraku, betapa kecil lisan, namun betapa besar pengaruhnya. Ia bisa menjadi sebab kebahagiaan abadi, namun juga bisa mengantarkan pada penyesalan tiada akhir.
Mari kita perhatikan setiap kata yang keluar, baik ucapan langsung maupun tulisan di dunia maya. Jadikan lisan kita sebagai jalan menuju surga, bukan sebab masuk neraka.
Semoga Allah menolong kita untuk menjaga lisan, menghiasi ucapan kita dengan kebaikan, dan menjauhkan kita dari perkataan yang sia-sia dan berdosa. Aamiin. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!