Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
25.478 views

Ngawur! Label Halal dikatakan Mengekor Tradisi Yahudi

Jangan Batasi Badan Halal?

Oleh Lidus Yardi

Guru Pondok Pesantren KHA Dahlan Teluk Kuantan dan Sekretaris PD. Muhammadiyah Kuantan Singingi, Riau

VOA-ISLAM.COM - Langkah organisasi Islam Indonesia Nahdlatul Ulama (NU) yang meluncurkan badan sertifikasi halal sendiri -yaitu Badan Halal Nahdlatul Ulama (BHNU)- telah memunculkan pro-kontra di tengah umat Islam. Padahal selama 24 tahun Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan LPPOM-nya berkerja untuk kepentingan sertifikasi halal telah dianggap berhasil dan efektif dalam memberi rasa aman terhadap produk yang akan dikonsumsi umat Islam Indonesia.

Di antara pendapat yang mendukung kebijakan Pengurus Besar NU tersebut disampaikan oleh Zaim Saidi, Direktur Wakala Induk Nusantara, sebagaimana dikutip koran Republika terbitan Rabu (20/2/2013) halaman 12 dengan judul berita Badan Halal tak Perlu Dibatasi. Tulisan ini dibuat untuk mengkritisi opini Zaim Saidi tersebut, yang penulis anggap cukup mewakili wacana badan sertifikasi halal tak perlu dibatasi.

Zaim berpendapat: Pertama, setiap orang atau lembaga berhak mengeluarkan label halal. Bahkan bukan sebatas Ormas Islam, penghulu kampung pun boleh mengeluarkan label halal. Kedua, pembatasan lembaga sertifikasi halal hanya akan menjadikan fatwa halal sebagai ladang bisnis. Ketiga, label halal kata Zaim, tidak dikenal dalam tradisi Islam tetapi mengekor tradisi Yahudi. Keempat, yang perlu dibentuk justru label haram karena lebih spesifik.

Menurut penulis, komentar Zaim ini berbahaya, curiga kepada ulama, dan menggunakan logika berfikir yang salah kaprah. Mengapa? Pertama, jika setiap orang atau lembaga bisa mengeluarkan sertifikasi halal justru sesungguhnya rentan membingungkan umat dan menimbulkan kekacauan. Karena tidak ada patokan label halal siapa yang harus dipegang. Padahal, setiap orang dan lembaga pasti memiliki motivasi dan kepentingan tertentu dalam pemberian sertifikasi.

Komentar Zaim menunjukkan sikap diri yang curiga dan tak menghargai ulama. Ini terlihat dari opininya, bahwa pembatasan pemberian sertifikasi halal menjadikan fatwa halal sebagai ladang bisnis. Bukankah selama ini fatwa halal terbatas kepada MUI? Kalau begitu, apakah MUI selama ini telah membisniskan fatwa? Zaim nampaknya pura-pura tidak memahami, bahwa tidak sembarangan orang atau lembaga bisa mengeluarkan fatwa.

Kedua, justru dengan tidak dibatasinya fatwa halal akan membuka lebar jurang bisnis. Maka tidak heran, seperti yang ditulis Republika, pelaku usaha merespon positif munculnya beragam lembaga sertifikasi halal. Logikanya sederhana, karena pengusaha dan pemilik suatu produk punya kepentingan dan pilihan untuk mendapatkan sertifikasi halal. Tidak dapat dari satu lembaga bisa lobi lembaga atau orang lain.

Ketiga, menganggap label halal tidak dikenal dalam tradisi Islam. Dalam benak Zaim nampaknya label halal itu sebatas kertas atau merk MUI yang ada tulisan “halal” berbahasa Arab yang selama ini kita lihat di kulit suatu produk. Padahal label halal bisa dimaknai suatu hukum Islam. Ia oleh MUI selama ini dikeluarkan dan diberikan kepada suatu produk karena memang dinilai halal oleh MUI melalui proses ijtihad yang berdasarkan pengamatan dan penelitian para pakar yang bekerja sama dengan MUI.

Maka pemberian label halal kepada suatu produk yang akan dikonsumsi umat Islam sangat Islami karena berdasarkan istinbat dalil-dalil yang relevan. Jadi, sertifikasi halal bukan mengekor tradisi Yahudi. Berlimpah ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam mengingatkan betapa pentingnya persoalan halal, haram, atau subhat mengenai makanan yang akan dikonsumsi umat Islam. Apakah ini (label) tradisi Yahudi?

Kalau kembali kepada nash agama dan mau berpikir jernih, maka Yahudi sesungguhnya yang tidak peduli dan tidak memiliki konsep halal dalam hidup mereka, sebagaimana digambarkan dalam Alquran. Allah ta’ala telah memberikan nikmat yang banyak kepada kaum Yahudi seperti makanan manis sebagai madu (manna) dan burung sebangsa puyuh, salwa (lihat QS Albaqarah: 57). Lalu apa balasan kaum Yahudi terhadap nikmat Allah ta’ala tersebut? Allah ta’ala berfirman: Mereka sangat suka mendengar berita bohong, banyak memakan (makanan) haram (QS Al Maidah: 42).

Dalam ayat yang lain Allah ta’ala menggambarkan bagaimana watak kaum Yahudi dengan firman-Nya: Dan kamu akan melihat banyak di antara mereka (orang Yahudi) berlomba dalam berbuat dosa, permusuhan, dan memakan yang haram. Sungguh sangat buruk apa yang mereka perbuat (QS Al Maidah: 62). Perhatikan, Allah ta’ala mencela Yahudi dalam persoalan makanan sedangkan Zaim mengapresiasi dengan mengatakan label halal tradisi Yahudi.

Keempat, memberi label haram lebih baik dari pada label halal karena lebih spesifik. Demikian kata Zaim yang dikutip Republika. Maka, hanya pengusaha yang tak pandai berbisnis saja yang akan membuat suatu produk haram lalu dengan berani minta sertifikasi label haram kepada orang atau suatu lembaga di tengah masyarakat Indonesia—pengonsumsi--yang mayoritas Muslim ini. Tidak salah penulis katakan logika Zaim ini, siapa pun orangnya,  salah kaprah, berbahaya, dan secara tidak langsung mencela ulama dan agama.

Oleh sebab itu, penulis menilai apa yang dilakukan oleh Pengurus Besar NU dengan meluncurkan Badan Halal NU (BH-NU) yang terpisah dengan MUI suatu langkah mundur yang patut dikaji ulang. Bukankah MUI selama ini merupakan representatif berbagai tokoh agama lintas organisasi dan lembaga Islam di Indonesia? Bukankah jargon bersatu dan berjamaah selama ini selalu didengungkan oleh NU, lalu mengapa kali ini NU justru bersikap egois dan memisahkan diri dari MUI? Wallahu a’lam. [Widad]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Ghazwul Fikri lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Selasa, 19 Aug 2025 17:23

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

Selasa, 19 Aug 2025 14:29

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Selasa, 19 Aug 2025 13:41

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Selasa, 19 Aug 2025 13:02

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Selasa, 19 Aug 2025 12:40

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Selasa, 19 Aug 2025 00:31

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Senin, 18 Aug 2025 18:53

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Senin, 18 Aug 2025 17:15

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Senin, 18 Aug 2025 13:58

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Senin, 18 Aug 2025 12:29

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Senin, 18 Aug 2025 10:01

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Senin, 18 Aug 2025 09:36

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Ahad, 17 Aug 2025 00:15

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Sabtu, 16 Aug 2025 21:26

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

Sabtu, 16 Aug 2025 20:15

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Sabtu, 16 Aug 2025 19:30

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Sabtu, 16 Aug 2025 19:00

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Sabtu, 16 Aug 2025 11:34

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Sabtu, 16 Aug 2025 10:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X