Rabu, 2 Jumadil Akhir 1446 H / 3 Februari 2010 11:20 wib
23.085 views
Obral Adegan Seks dan Klenik, 'Hantu Puncak Datang Bulan' Dicekal MUI
JAKARTA (voa-islam.com) – Para pengusaha perfilman semakin gila-gilaan memperkaya diri, tak peduli harus merusak moral bangsa. Bertajuk film horor, film 'Hantu Puncak Datang Bulan' banyak mengumbar adegan syahwat alias pornografi, dari adegan buka wilayah dada alias topless, hingga adegan seks dan striptis.
Untuk mencegah kerusakan moral, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat meminta film 'Hantu Puncak Datang Bulan' dilarang tayang.
"Menurut komisi pengakajian dan pengembangan MUI Pusat, film ini mengandung pornografi yang mengumbar syahwat dan penyembelihan kepala. MUI menghimbau menghentikan film ini," ujar Drs. Amirsyah Tambunan, Sekretaris Komisi Pengkajian dan Pengembangan MUI Pusat, saat ditemui di Gedung DPR/MPR lantai 20, Senayan, Jakarta, Selasa (2/2/2010).
MUI khawatir, jika film yang dibintangi Andi Soraya itu tayang, bisa merusak moral generasi muda. Makanya, MUI mendesak agar LSF mencabut izin tayang 'Hantu Puncak Datang Bulan.'
"Kami mendesak memberikan ketegasan kepada Lembaga Sensor Film agar dihentikan. Pihak MUI hanya bisa memberikan pesan moral agar tidak menonton film ini," jelas Amirsyah.
...Dalam film tersebut Andi Soraya beradegan topless dan striptis. Ia juga melakoni adegan syur dengan lawan mainnya...
Jika film beraroma pornografi tersebut tetap tayang, MUI siap menggelar aksi damai. "Kita akan melakukan aksi damai, tapi tidak boleh meresahkan masyarakat," ujar Amirsyah.
Dengan aksi damai tersebut, MUI berharap, pemerintah bisa melakukan tindakan dengan makin maraknya film horor yang memuat adegan syur. Pihak MUI pun meminta Lembaga Sensor Film lebih bertindak tegas pada film-film jenis tersebut.
MUI juga mengajak lembaga-lembaga lainnya untuk lebih kritis melihat perfilman Indonesia. Seharusnya film-film syur jadi musuh bersama.
"Bagaimana ke depan produser film, agar ada upaya cerdas untuk memproduksi hiburan bukan untuk merusak bangsa kita," tandas Amirsyah.
Senada dengan itu, Sekretaris MUI Ikhwan Syam menilai 'Hantu Puncak Datang Bulan' bercita rasa rendah. Hanya menampilkan pornografi dan klenik, tidak ada edukasi sama sekali di dalamnya.
Ikhwan menilai film tersebut tidak layak ditonton oleh masyarakat Indonesia. Karena lebih banyak unsur pornograpi dan klenik. Dia mengaku heran, kenapa masih banyak saja pengusaha film di Indonesia yang membuat film seperti ini. Padahal, film yang tidak mengandalkan pornografi lebih banyak ditonton oleh masyarakat. Dia mencontohkan film Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Laskar Pelangi, dan Sang Pemimpi.
“Film-film tersebut karya kebudayaan yang baik dan bisa menimbulkan perubahan. Kalau ini (film Hantu Puncak) ditonton apanya?” heran Ikhwan di Jakarta, Selasa (2/2/2010).
...film tersebut tidak layak ditonton karena lebih banyak unsur pornograpi dan klenik. Kenapa banyak pengusaha film yang membuat film seperti ini, padahal film yang tidak mengandalkan pornografi lebih banyak ditonton oleh masyarakat....
Menurutnya, film horor yang mengandalkan pornografi hanyalah jalan singkat untuk mendapatkan keuntungan yang cepat, dengan biaya produksi yang murah.
“Jika seperti itu, kita sesalkan mental pengusaha film di Indonesia. Film adalah visual yang bisa ditiru dan dicontoh orang lain. Kalau keuntungan yang menjadi pertimbangannya, sungguh ironis moral bangsa,” pungkasnya.
FPI akan demo besar-besaran
Mendukung pencekalan MUI terhadap film 'Hantu Puncak Datang Bulan' tersebut, dalam waktu dekat Front Pembela Islam (FPI) akan menggelar demo besar-besaran.
Ketua DPD FPI DKI Jakarta Habib Salim Alatas atau yang akrab disapa Habib Selon, menilai dengan diputarnya film seronok tersebut jelas akan merusak moral bangsa.
"Kita tetap tolak, kita akan aksi dengan ribuan massa. Tamu (Miyabi) datang saja kita kebakaran jenggot, apalagi orang kita sendiri, ini tidak bisa dibiarin," ujarnya melalui telepon genggamnya, Jakarta, Rabu (3/2).
Meski mengaku belum sempat melihat film tersebut, Habib sungguh geram dengan film-film yang beredar di Indonesia. Karena semakin tidak mendidik penonton.
"Film-film horor selalu isinya seksi jadi penonton di bohongi. Rusak akhlak dan moral bangsa kita, FPI tetap menolak kalau film ini tetap beredar mau di televisi kek, mau di bioskop kalau namanya buka-bukaan tolak," tegas Habib Seloon lagi.
...Pemerintah tidak tegas terhadap hal-hal yang berbau pornografi. Malah, tidak perduli akan regenerasi anak cucu bangsa yang kelak tumbuh dewasa...
FPI juga menyesalkan pada Pemerintah, yang dianggap tidak ada sikap alias tegas terhadap hal-hal yang berbau pornografi. Malah, lanjut Habib, Pemerintah tidak perduli akan regenerasi anak cucu bangsa yang kelak tumbuh dewasa. "Pemerintah hanya cicing wae, belaga buta dengan masalah ginian," pungkasnya.
Mental Porno: beradegan mesum tapi merasa benar
'Hantu Puncak Datang Bulan' rencananya tayang di bioskop 4 Februari 2010.Film yang diporuksi K2K ini menampilkan sejumlah bintang seperti Andi Soraya, Ferli Putra (pacar Andi Soraya), Tessa Mariska, dan Lia ’Trio Macan’.
Menurut berita okezone.com, dalam film tersebut ketiganya beradegan sensual. Misalnya, Andi Soraya tampil topless dan melakukan adegan mesum dengan pacarnya, Ferli Putra di atas tempat tidur. Sedangkan Tessa Mariska melakukan streaptease dan Lia ’Trio Macan’ melakukan adegan mesum dengan aktor pria di pinggir kolam renang.
...Andi Soraya tampil topless dan melakukan adegan mesum dengan pacarnya di atas tempat tidur. Sedangkan Tessa Mariska melakukan streaptease dan Lia ’Trio Macan’ melakukan adegan mesum dengan aktor pria di pinggir kolam renang...
Di film garapan KK Dheraj itu, Soraya berperan sebagai mahasiswi yang sering diganggu hantu ketika berada di kamar kost. Tak hanya topless, Soraya juga melakoni adegan seks dan streaptease.
Andi Soraya, sang pemain film, mengakui adanya adegan-adegan syur dalam filmnya. Tapi, menurutnya, adegan itu adalah permainan kamera sehingga seolah-olah, adegan tersebut menjadi porno.
"Di situ sebenarnya saya tidak benar-benar topless. Terlihat dari belakang memang topless, tapi dari depan nggak dan apa yang dikhawatirkan," urai ibu dua anak itu, Selasa (2/2/2010).
Perempuan berusia 33 tahun ini mengaku beradegan syur itu karena meniru gaya penyanyi asal Amerika Serikat, Jennifer Lopez dalam salah satu video klipnya. "Aku belajar dari video klipnya Jennifer Lopez," ujarnya.
Anehnya, meski mengakui ada adegan porno, yaitu ketika membuka bra di salah satu adegan, Andi Seraya, sang pemain film mengaku itu bukan hal yang jorok. Alasannya, itu adalah trik kamera.
...meski mengakui ada adegan porno, yaitu ketika membuka bra di salah satu adegan, Andi Seraya, sang pemain film mengaku itu bukan hal yang jorok...
Di setiap film horor pasti adalah adegan kayak gini. Tapi menurut saya itu nggak jorok, karena banyak trik kameranya. Kecuali kalau saya benar-benar main film BF (Blue Film-red)," ujar artis yang juga pernah main dalam film 'Anda Puas Saya Loyo' itu.
Terlepas dari polemik ulama dan artis, apakah adegan porno itu benar-benar dilakukan atau hanya sekedar trik kamera, faktanya film yang tersaji adalah adegan porno.
Melongok Hantu Puncak Datang Bulan
Dalam berita yang dilansir inilah.com, 'Hantu Puncak Datang Bulan' memang banyak memamerkan adegan yang tergolong merangsang. Misalnya, bintang utama wanita sedang dicium lehernya oleh bintang pria yang bertelanjang dada. Di situ, si bintang wanita yang mengenakan BH warna merah dengan tali yang kecil. Si bintang pria yang berkepala botak, mencium bagian leher.
Terlihat juga, pemeran wanita yang memakai BH warna merah menyala, dan juga celana dalam warna dan nyala yang sama, diciumi di bagian pinggul.
Lalu, yang lebih vulgar lagi, ada bintang pemeran wanita, yang mengguyur tubuh dengan air. Pemeran itu sendirian sambil memperlihatkan tubuhnya yang hanya dibalut BH dan celana dalam. Dan, posisi gambar terlihat close up di seputar celana dalam.
Dalam adegan lain, ada juga pemeran wanita Andi Soraya, sedang mandi di bath tub, dengan terlihat bagian kaki hingga paha, yang mengesankan tak mengenakan apapun. Trik kamera, sepertinya. Tapi terimajinasi jadi lain.
Kalangan perfilman boleh menolak label pornografi terhadap film 'Hantu Datang Bulan.' Masih ada sebutan yang lebih pas untuk film ketelanjangan itu, yakni adegan najis! Jika kalangan perfilman betul-betul kreatif, masih banyak pintu untuk mengais rezeki, tanpa harus merusak moral bangsa. [taz/dari berbagai sumber]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!