Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
17.615 views

Penembakan Densus di Gang Asem: Siapa yang Dusta, Polisi atau Saksi Warga?

JAKARTA (voa-islam.com) – Dua orang yang diduga teroris tewas diterjang peluru Densus 88 Antiteror di Gang Asem, Jalan Setiabudi, Pamulang, Tangerang, Selasa (9/3/2010). Peristiwa penembakan siang bolong di Gang Asem itu menjadi misteri dan polemik, karena laporan polisi bertolak belakang dengan kesaksian warga yang menyaksikan detik-detik penembakan dengan mata kepalanya.

Manurut laporan polisi, dua orang itu terpaksa ditembak karena melawan dengan cara menembak petugas dari atas motor Suzuki Thunder biru yang mereka naiki. Padahal, menurut saksi mata, dua orang korban ditembak kepalanya saat terjatuh, tanpa melakukan penembakan apapun.

Beberapa saat usai peristiwa penembakan di Gang Asem tersebut, Mabes Polri mengeluarkan siaran pers bahwa kedua korban ditembak polisi karena melakukan perlawanan dengan menembak petugas.

"Mereka melakukan perlawanan dengan menembak petugas sambil mengendarai motor Thunder," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang di Markas Besar Polisi, Jakarta Selatan, Selasa 9 Maret 2010.

...Mereka melakukan perlawanan dengan menembak petugas sambil mengendarai motor Thunder," kata Kadiv Humas Polri di Mabes Polri...

Edward juga membantah ada orang diduga teroris yang berjenis kelamin perempuan. Ketiganya laki-laki.

Siaran pers dari kantor Mabes Polri itu bertolak belakang dengan keterangan warga yang menjadi saksi mata peristiwa Gang Asem itu.

Menurut salah satu saksi mata, korban penembakan di Gang Asem itu ada dua orang, yaitu pembonceng motor Suzuki Thunder biru dan seorang yang dibonceng, memakai cadar hitam.

Menurut Sipit (55), pemilik warung rokok dan  gorengan –tempat kedua korban tewas– peristiwa terjadi pada pukul 13.30.

"Saat itu saya sedang jaga warung, memarut kelapa di teras warung. Tiba-tiba ada motor kenceng lalu balik, yang dibonceng loncat ke depan warung lalu nyungsruk (terjerembab, ed.) ke kolong meja," kata Sipit ditemui di warungnya di Gang Asem, Rabu 10 Maret 2010.

Orang yang dibonceng memakai cadar, Sipit mengaku sempat mengira dia adalah perempuan.

Tak beberapa lama, tambah dia, ada polisi menghampiri. "Kayak ada perlawanan lalu ditembak di tempat," tambah dia.

...Saya dengar ada empat kali tembakan. Pelaku nggak bawa tembakan (senjata api, ed.), yang menembak satu polisi pakaiannya biasa, ujar Sipit...

"Saya dengar ada empat kali tembakan. Pelaku nggak bawa tembakan (senjata api, ed.), yang menembak satu polisi pakaiannya biasa," tambah Sipit.

Menurut dia, tembakan dilakukan dalam jarak dekat, setelah pelaku dan polisi sempat bergulat. "Tembakan di dadanya," tambah Sipit.

Sipit mengaku syok melihat hal tersebut. Polisi menyuruhnya masuk ke warung. "Masuk ke dalam kalau di luar bisa kena," kata Sipit, menirukan ucapan polisi.

Perempuan paro baya itu mengaku saat itu dia tidak tahu bahwa orang berpakaian preman yang menembak adalah polisi.

Kisah versi Sipit juga dibenarkan oleh Hamid (68), warga sekitar yang juga menyaksikan detik-detik penembakan dengan kedua bola matanya.

"Ketika kejadian, saya lagi duduk-duduk," kata Hamid di lokasi penembakan di Gang Asem.

Saat itu sekitar pukul 13.30 Waktu Indonesia Barat. Tiba-tiba ada motor dari dalam Gang Asem melaju kencang ke arah Jalan Setiabudi. Yang membawa motor seorang pria berbaju hitam dan memakai ransel. Yang dibonceng menggunakan cadar.

Namun, saat motor hendak menuju mulut gang, polisi telah menutup jalan. Panik, motor langsung balik arah. Satu penumpang terpental. Sementara motor dibawa lari ke arah gang. Ternyata ada polisi tidur, motor pun terjatuh.

...kedua kaki berada di tepi sebuah selokan. Dia menggambarkan aparat meletakkan pistol di bagian kening...

Hamid juga menirukan posisi jatuhnya –tubuh doyong dan kedua kaki berada di tepi sebuah selokan. Dia menggambarkan aparat meletakkan pistol di bagian kening.

"Pengendara langsung disergap satu polisi pakaian preman. Pengendara ini berusaha berontak, terpaksa ditembak kepalanya," kata Hamid.

Setiap ucapan akan dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat. Maka jangan ada dusta di antara kita. [taz/viva]

Baca berita terkait:

  1. Komnas Ham: Densus 88 Terlibat Penyerangan HMI Sulsel
  2. Tragis, Densus 88 Kehabisan Amunisi di Aceh
  3. Salah Bidik Teroris Aceh: Warga Akan Mancing Ikan Tewas Ditembaki Polisi
  4. Bualan Para Pengamat Teroris: Dul Matin Matikah Dia?
  5. Utamakan Australia, SBY Dinilai Lecehkan Rakyat Dalam Negeri
  6. Bidik Teroris: Densus Tangkap Pasutri yang Sedang Main Warnet & Creambath
  7. Penembakan Densus di Gang Asem: Siapa yang Dusta, Polisi atau Saksi Warga?

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X