
 
									JUM'AT pagi (14/5/2010) beredar sms di kalangan kaum muslimin Bekasi yang mengabarkan bahwa Pemkot Bekasi telah menyewa Densus 88 untuk menghadang aksi umat Islam Bekasi di kantor Walikota.
Bukan  hanya itu, dikabarkan juga bahwa pihak Kristen telah menyiapkan Laskar  Kristus lengkap dengan senjata tajam yang dikumpulkan di sebuah gereja.  Tentu saja hari itu kecemasan dan kegeraman merebak di seantero umat  Islam Bekasi. “Wah, bisa meletus perang agama”, ujar seorang muslim  Bekasi. 
 
 Seusai shalat Jum’at, umat Islam telah berkumpul di Islamic Center  Bekasi. Tak kurang dari 6.000 kaum Muslim kemudian bergerak ke Kantor  Pemkot Bekasi. Di bagian depan, sebuah mobil bak terbuka sebagai komando  aksi yang dikoordinir oleh Front Anti Pemurtadan Bekasi (FAPB),  kemudian ribuan sepeda motor dan mobil dibelakangnya. Ribuan umat Islam  lainnya berjalan kaki. 
 
 Aksi unjuk rasa yang berlangsung tertib itu diikuti oleh berbagai ormas  Islam Bekasi Raya, antara lain: Persatuan Islam (PERSIS), Front Pembela  Islam (FPI), Dewan Dakwah Islamiyah (DDII), Forum Umat Islam (FUI), Hizb  Dakwah Islam (HDI), Gerakan Pemuda Islam (GPI), Gabungan Remaja Islam  (GARIS) Bekasi, Harakah Sunniyah untuk Masyarakat Islami (HASMI),  Majelis Rasulullah, dan elemen ormas Islam lainnya. Mereka mengusung  spanduk bertuliskan  pesan damai, ”Hargai Pluralitas, Runtuhkan Tirani  Minoritas."
 
 
 Para pengunjuk rasa juga membawa ratusan poster Walikota Bekasi Mochtar  Mohammad yang dicerca karena diduga Walikota telah berkongkalikong  dengan kelompok Kristen. “Mochtar Mohammad Makelar Gereja,” “Mochtar  Mohammad Pendukung Salibis.”, demikian antara lain bunyi poster-poster  itu. Poster Benny Tunggul (koordinator pawai Hardiknas yang melecehkan  Islam di Masjid Al-Barkah ) juga dibawa demonstran, “Benny Tunggul Halal  Darahnya”, „Penjarakan Benny Tunggul”, demikian antara lain tuntutan  aksi massa umat Islam Bekasi. 
 
 Aksi damai sudah ditunggu ribuan aparat polisi dan Densus 88 di kantor  Pemkot Bekasi. Tak terjadi apa-apa, sampai seluruh massa masuk ke  halaman Pemkot. Beberapa tokoh perwakilan ormas Islam melakukan orasi  meminta Walikota keluar untuk menerima Deklarasi Umat Islam. Namun,  rupanya Walikota sedang tidak berada di tempat. “Walikota sedang tugas  dinas ke Gorontalo”, ujar Sekda Kota Bekasi Chandra Utama.
 
 Chandra mempersilahkan 15 perwakilan Ormas untuk masuk ke dalam ruang  Pemkot. Namun tokoh-tokoh Islam tak bersedia masuk. Malah oleh  tokoh-tokoh Islam, Chandra didesak untuk membacakan Deklarasi Umat Islam  dan menandatanganinya. Dengan didampingi Kapolresta Bekasi AKBP Imam  Sugianto, Chandra menyampaikan kabar bahwa Mochtar Mohammad sudah  kembali hari Senin 17 Mei dan bersedia menerima perwakilan ormas-ormas  Islam. 
 
 Massa umat Islam kemudian keluar dari kantor Pemda Bekasi. Tak terjadi  insiden apa-apa, juga tak ditemui Laskar Kristus bersenjata yang semula  ramai diisukan itu. Tokoh Islam Bekasi Sulaeman Zachawerus kepada Suara  Islam menandaskan: ”Kalau sampai terjadi konflik antar kelompok agama,  akibatnya akan parah sekali. Kita punya pengalaman di Ambon, Poso dan  daerah-daerah lain. Itu cukup menjadi pelajaran kita”, ujarnya. 
 
 Massa kemudian bergerak menuju lokasi Patung 3 Mojang (juga disebut  Patung 3 Diva) di Kompleks Perumahan Harapan Indah. Patung 3 perempuan  yang menurut bentuknya menyerupai patung-patung simbol Kristiani,  berdiri diatas lingkaran batu-batu berair berdiameter 50-an meter dengan  konstruksi besi-baja hitam menjulang tinggi ke angkasa.  
 
 Murharli Barda, Ketua FPI Bekasi yang menjadi penanggungjawab aksi damai  umat Islam Bekasi, menjelaskan mengapa patung 3 Diva menjadi target  demonstran. Pertama, pembuatan patung ini tanpa ada ijin. Kedua, di  lokasi patung ini ditandai oleh umat Islam Bekasi sebagai simbol  kemenangan tokoh Islam pendiri Bekasi, yakni KH. Noer Ali yang dulunya  berhasil menghadang tentara Belanda. ”Ada upaya sistematis untuk  mengaburkan sejarah dan menghilangkan ciri-ciri Islam yang melekat pada  Kota Bakasi”, ujar Murharli kepada para wartawan.
 
 Massa hampir tak terkendalikan untuk menghancurkan patung tersebut.  Namun Murharli berhasil menenangkan massanya, mengingatkan demonstran  untuk shalat Ashar. Sempat terjadi insiden kecil namun bisa diatasi.  Karena masjid dan musholla jauh dari lokasi, banyak pendemo yang  bertayamum kemudian shalat di aspal jalan dengan sajadah seadanya.
 
 Adanya upaya menghilangkan identitas Islam bagi Kota Bekasi, dibenarkan  oleh Sulaeman Zachawerus. ”Dulu Bekasi terkenal dengan sebutan kota  Beriman, Kota Ihsan, dan sebagainya. Kini sudah berganti dengan istilah  Kota Patriot, dan konon akan diganti lagi dengan sebutan Kota Pancasila,  yang sudah mulai didengung-dengungkan. Ini upaya sistematis  menghilangkan ciri Islam di Kota Bekasi”, paparnya. 
 
 Sebelumnya, pada hari Ahad (5/5/2010), umat Islam Bekasi juga telah  menggelar Tabligh Akbar dan Apel Siaga Umat Islam Bekasi di Masjid Al  Barkah Bekasi.
Alumni Bellamirnus Lecehkan Al Quran

 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bekasi menemukan foto-foto berisi  seorang pelajar menginjak Al Quran. Kasus tersebut terakhirnya  dilaporkan ke Polres setempat. Polisi kemudian menyita sejumlah  bukti-bukti berupa foto, sepatu untuk menginjak Al Quran tersebut, dan  kamera. Pelajar bernama Felix itu pun akhirnya ditahan Polres Bekasi.
  "Sudah ditahan di Polres. Dia dipanggil terus datang. Kita tetapkan  sebagai tersangka penistaan agama," kata Kapolres Bekasi Kombes Pol Imam  Sugianto, Jumat (14/5/2010).
  Blog Santo Bellamirnus

Hari Rabu, 21 April 2010 pukul 02:05 diposting foto kitab suci  Al-Qur'an dengan sampul warna hijau yang  dimasukkan ke dalam WC. Foto  penghinaan ini diberi komentar sarkasme sebagai berikut:
 
 “AL-Kooran, sebuah Buku pedoman untuk kesesatan.. yang biasa di  tempatkan oleh orang Islam di tempat yang seperti di gambar di atas.  AL-Kooran itu adalah sebuah singkatan: AL = Allah (tuhan hayalan  mereka); K= Ko##ol; oo = Orang-orang; r = rusuh; a = a##ing; n = neraka.
 
 JADI “ALLAH KO##OL ORANG-ORANG RUSUH (A##ING NERAKA) .” Itulah maksud  mereka. ISLAMpun juga begitu. "I#il, Setan, Lintah, A##ing, M##ek" itu  Islam.”
 
 Dalam kalimat yang disamarkan redaksi di atas, maksud kata “ko##ol,”  kata “I#il” dan “m##ek” adalah kata-kata jorok yang  berhubungan dengan  alat kelamin pria dan wanita.
 
 Blog Bellarminus memelesetkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan kata-kata yang  hina. Ayat basmalah (bismillahirahman) diartikan sebagai kemaluan  laki-laki, lalu ayat hamdalah (alhamdulillah) diartikan sebagai Kemaluan  perempuan. Astagfirullah.
 
 Tak puas memaki Al-Qur'an sebagai kitab yang banyak memuat kata-kata  kotor dan tidak pantas, penulis blog Santo Bellarminus menuding bahwa,  semua itu disebabkan karena Nabi Muhammad adalah orang yang  –astagfirullah– kurang waras, gila, setan, dan suka berhayal.
 
 “Karena Muhamat itu adalah orang yang kurang waras, ia mencoba membuat  sensasi dengan membuat kepercayaan bahwa tuhannya Allah. Muhamat adalah  seorang laki-laki setan.. Muhamat itu orang gila yang suka berhayal,”  maki blog Bellarminus. “Azan itu adalah teriakan orang-orang gila,”  tulisnya.
 
 Selain Al-Qur'an dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, objek  penghujatan blog Bellarminus adalah rukun Islam. Blog Bellarminus  membuat rukun Islam menjadi lima, yang semuanya berhubungan dengan  persetubuhan beserta organ intim laki-laki dan perempuan, semuanya  dipilih dengan kata-kata yang sangat jorok.
 Dalam blog provokatif itu, penulisnya berterusterang bahwa dirinya  adalah seorang Katolik yang pernah sekolah di Perguruan St Bellarminus.
 Formasi Pedang Salib Di Masjid Al Barkah

  Ceritanya, pada hari itu dengan Korlap Benny  Tunggul, Badan Narkotika Kota (BNK) Bekasi  menyelenggarakan Karnaval  antinarkoba yang dimulai dari GOR Bekasi menuju alun-alun, melewati  Masjid Agung Al-Barkah, lalu finish di Kantor PMI Bekasi. Masalahnya,  ketika mereka telah sampai di depan masjid kebanggan umat Islam Bekasi  itu, dengan sangat berani dan menantang sejumlah orang peserta karnaval  tersebut membuat formasi pedang salib dan mahkota paus bertempat di  depan Masjid Al Barkah Bekasi. Padahal masjid terbesar di Bekasi ini  adalah  simbol kewibawaan umat Islam se-Bekasi. 
 
 Sejumlah orang lainnya membawa tas sambil membagi-bagikan souvenir  berupa gantungan kuci, cincin dan gelang karet bertanda mahkota salib  dengan tulisan “Joel Generation.” Sementara di trotoar dekat pagar  masjid, para peserta karnaval membagi-bagikan souvenir dan kue kepada  siapa saja yang ditemuinya. Mereka mengucapkan “Semoga Bekasi sejahtera,  Yesus baik.” Peserta pawai lainnya membawa ember warna emas berisi air.  Wanita muda itu memercikkan air kepada orang-orang yang menonton pawai  di pinggir jalan.
 Bahkan ada juga seorang petugas masjid yang diperciki air dari kepala  sampai kaki, seolah sedang melakukan ritual ‘baptis percik.’ Sejurus  kemudian, petugas masjid yang tidak melakukan perlawanan  itu dipeluk  dan didoakan oleh tiga orang.
 
 “Seakan-akan mereka ingin membabtis gitu. Teman saya dicipratkan air di  kepala, badan sampai kaki gitu. Lalu dipeluk sambil didoakan ama dia,”  kisah seorang petugas masjid. 
 
 Tak ingin terjadi sesuatu yang melanggar akidah, maka para petugas  masjid lainnya segera bertindak dengan menarik sang petugas sembari  mengusir tiga orang Kristen yang dicurigai sebagai penginjil itu. 
 Belakangan diketahui bahwa karnaval Hardiknas yang mengatasnamakan BNK  Bekasi itu ternyata ilegal. BNK dicatut oleh oknum bernama Benny  Tunggul. Kasus ini juga telah dilaporkan ke sejumlah pihak di Bekasi,  mulai dari kepolisian hingga Walikota. Tetapi tanggapan para pejabat itu  tidak memuaskan umat Islam Bekasi. Padahal peristiwa itu jelas terjadi,  saksi-saksi juga banyak. “Cuman tidak ada bukti foto mas”, ungkap  seorang perwira intel kepada Suara Islam. 
 Kristenisasi Bekasi
 
 Selain melakukan pelecehan dan penistaan agama secara ugal-ugalan, kaum  palangis juga aktif melakukan apa yang disebut Kristenisasi, upaya  membujuk umat lain masuk agama Kristen. Seperti dilansir situs Suara  Islam Online, Ketua Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (FAKTA) Bekasi,  Abu Deedat Syihab mengatakan bahwa kegiatan Kristenisasi di Indonesia,  terutama di daerah Bekasi, Jawa Barat bukanlah sekedar isu melainkan  fakta dan realita. 
 
 Misi Kristenisasi dengan berbagai modus baru dikatakan oleh Abu Deedat  sebagai hasil dari kongres para penginjil di Jepang pada tahun 2003.  “Kongres itu memutuskan agar Kristenisasi dilakukan dengan cara  yang  cerdas seperti ular dan tulus seperti merpati”, ungkapnya.
 
 Buktinya, menurut pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini,  Kristenisasi sudah dilakukan dengan modus kerjasama dengan pemerintah  daerah dan kota. Bahkan kejadian terakhir di Bekasi dilakukan dengan  mencatut nama Badan Narkotika Kota (BNK) Bekasi.
 
 “Pada tahun 2008 mereka mengadakan Bekasi Berbagi Bahagia (BBB) dengan  mencantumkan  logo pemerintah kota dan Yayasan Mahanaim. Pada tahun yang  sama mereka juga melakukan upaya Kristenisasi dengan memanfaatkan Hari  Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Monas”, paparnya. Menurut Abu  Deedat, ada tiga point strategi kristenisasi, pertama, menjauhkan kaum  Muslimin dari ajarannya. Kedua, menguasai dunia dengan menguasai  ekonomi, politik, budaya dan media, dan ketiga, melatih dan mengutus  missionaris. 
 
 Sementara Direktur Irena Center Hj. Irena Handono menegaskan bahwa  Kristenisasi tak pernah padam. Berbagai cara dilakukan untuk  menggerogoti akidah umat Islam dan membuatnya murtad. Kaum Kristen yang  mendapat dukungan Barat berusaha agar umat Islam tidak lagi terikat  dengan agamanya. Mereka ingin agar seluruh dunia menjadi Kristen. 
 
 Selaras degan itu, Majalah Time edisi 26 April 2010 melaporkan bahwa  Kristen di kawasan Asia mengalami lonjakan luar biasa. Mengutip  penelitian Pew Forum berbasis Washington, Kristen di Asia yang pada  tahun 1971 hanya berjumlah 101 Juta, pada tahun 2005 sudah berjumlah  351.000.000. 
 
 Time juga melaporkan peningkatan luar biasa agama Kristen di Indonesia.  Gereja tumbuh subur dimana-mana. Secara prosentase, perkiaraan jumlah  umat Kristiani 10% dari jumlah penduduk, terlalu kecil. Kenyataannya  bisa jauh lebih banyak dari itu. Sebagian besar pertumbuhan berasal dari  Pentakosta dan konversi Injili, yang telah menyebarkan agama Kristen  karismatik di seluruh dunia dan merupakan suatu alasan besar untuk  memperkirakan bahwa pada tahun 2050 mayoritas Kristen akan tinggal di  negara berkembang. 
 
 Umat Islam harus segera bertindak. Jika tidak, Bekasi akan menjadi kota  Kristen. Bila para perusuh agama itu tidak segera ditangkap dan diadili,  maka di Bekasi bisa terjadi perang agama. Mau?. [msa/suara islam]
Berita terkait:
 +Pasang iklan
+Pasang iklan
								FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
									  http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
									  http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
									  http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
									  http://www.anekaobatherbal.com
 
							
							
							
							
							
								
							
 
							 
							