Jum'at, 13 Jumadil Awwal 1447 H / 3 September 2010 12:39 wib
  7.867 views
								
							
								
								Habis Ritual Sesajen, Gunung Sinabung Malah Meletus Lebih Besar Lagi
								Kabanjahe (voa-islam.com) -Astagfirullah, bukannya bertaubat, tawakal kepada Allah serta mendekatkan diri kepada-Nya, sejumlah masyarakat yang berada di sekitar kaki  Gunung Sinabung, Kamis (2/9/) kemarin, justru melakukan ritual menolak bencana. 
Mereka memberikan sesajen dan doa kepada arwah leluhur yang mereka  yakini sebagai penjaga Gunung Sinabung di Desa Sukanalu. Entah Allah murka justru gunung sinabung meletus semakin besar pasca ritual tersebut digelar. 
Menurut pengakuan mereka, ritual ini biasa dilakukan masyarakat Karo sebagai adat untuk doa bagi leluhur yang menjaga Gunung Sinabung. 
...Alam rupanya berkata lain. Gunung Sinabung meletus kembali dengan  kekuatan lebih besar, Jumat (3/9/2010) pagi...
Namun kali ini, alam rupanya berkata lain. Gunung Sinabung meletus kembali dengan  kekuatan lebih besar, Jumat (3/9/2010) pagi. Letusan pagi tadi merupakan  yang terbesar dibandingkan letusan sebelumnya.
Kepala Pusat  Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono mengatakan,  letusan lebih besar itu terjadi karena ada penumpukan energi yang  terjadi setelah letusan terakhir, Senin (31/8/2010) lalu.
Catatan  PVMBG, kegiatan vulkanik di tubuh gunung yang masuk wilayah Kabupaten  Tanah Karo, Sumatera Utara itu mulai meningkat drastis sejak Kamis  (2/9/2010) pukul 19.30.
Sejak Jumat dini hari, seluruh penduduk  yang tersisa di daerah rawan I bencana, seperti Desa Suka Nebi dan Desa  Suka Nalu serta Desa Guru Kinayan telah dievakuasi.
Hal yang sama  juga terjadi pada para petugas keamanan, baik dari Brigade Mobil serta  TNI. Beberapa truk hilir mudik mengangkut para petugas keamanan. Tidak  jarang warga menumpang kendaraan tersebut karena tidak ada sarana  transportasi untuk mengangkut mereka keluar dari daerah tersebut.
Letusan  terjadi sekitar pukul 04.45 WIB. Dua hingga tiga menit sebelum letusan,  terdengar bunyi gemuruh yang kuat. Getaran mencapai hingga radius enam  kilometer lebih, sedangkan lemparan abu dari mulut Gunung Sinabung  mencapai ribuan meter.
Para penduduk yang masih berada di sekitar  kaki Gunung Sinabung segera meninggalkan tempat tersebut menggunakan  kendaraan yang dimiliki. Hingga saat ini para penduduk masih berkumpul  di sekitar kawasan Simpang Empat. (lieM/trb)
		
								
								
								Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!