Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
22.105 views

Ironis! Muslim Mentawai Masih Suka Makan Babi (Bag-4)

MENTAWAI (VoA-Islam) - Muslim di Mentawai, 60% nya adalah muallaf. Tapi karena jarangnya pengajian dan dakwah kepada mereka, menyebabkan mereka belum bisa menghilangkan budaya lamanya, yakni makan daging babi di setiap acara-acara yang diadakan saat makan bersama, seperti: anak lahir dan pernikahan. Ironisnya lagi, ada kepala desa yang muslim, tapi masih suka makan daging babi di acara tersebut. Alasannya, hendak, menghormati yang mengadakan acara.

Ketika bersilaturahim dengan Kepala Sekolah dan Guru SD di Dusun Pei-pei, ada kisah menarik: seorang anak kelas 4 SD bernama Beni, sudah masuk Islam. Sejak menjadi muslim, anak ini menunjukkan perubahan, diantaranya: lebih senang ke masjid untuk shalat. Jika ada acara keluarga, yang ada pesta makan babinya, Beni lebih senang menyendiri. Ia tidak mau makan babi setelah ber-Islam.

Melihat perilaku anaknya yang demikian, orang tua Beni (yang juga muallaf) ingin agar anaknya tidak tinggal di rumah, bahkan menghendaki buah hatinya itu masuk pesantren di luar Mentawai. Kenapa demikian? “Karena, kalau masih di Mentawai, khawatir bisa terpengaruh oleh kebiasaan orang-orang Mentawai, seperti: makan babi, menenggak minuman keras, perdukunan dan lain-lain.

Beberapa bulan lalu, Ibu Camat setempat sempat berjanji untuk memasukkan Beni ke pesantren di luar Mentawai. Namun, karena pindah tugas, Beni tidak jadi masuk pesantren seperti yang dijanjikan. Masih ada waktu, hingga pertengahan Juli, saat memasuki tahun ajaran baru, untuk membawa Beni ke luar Mentawai untuk belajar ilmu agama.

Menurut jamaah masjid di dusun itu, memang untuk merubah kebiasaan atau perilaku orang-orang Mentawai itu sulit. Mengingat budaya itu sudah mendarah daging, bertahun-tahun. Untuk itu perlu meng-hijrahkan orang Mentawai selama 10-20 tahun keluar Mentawai, untuk diberi pendidikan dan ilmu. Setelah itu baru dikembalikan ke kampung halamannya untuk mengabdi.

Menuju Desa Taileleu

Perjalanan dakwah berlanjut menembus hutan belantara selama 1,5 jam, menuju Desa Taileleu. Medan yang dilalui cukup berat, semak belukar di sisi kanan dan kiri dengan jembatan yang berlubang serta licin, becek, menyebabkan ban motor selip.

Untuk menuju Desa Taileleu, harus menyebrangi sungai dengan rakit. Biaya menyeberang Rp. 10.000 per orang, sedangkan untuk motor dikenai Rp. 15.000. Lama menyebrang hanya 10-15 menit. Rakit pun tidak selalu tersedia. Jika sampai tidak ada rakit, maka kita harus berusaha meminta pertolongan warga yang lewat menggunakan perahu untuk memanggilkan rakit. Tapi kalai tidak ada warga yang lewat, maka terus berusaha dengan memanggil-manggil atau bersuara keras sampai rakit datang. Diperlukan waktu setangah jam untuk memanggil rakit.

Singkat cerita, tibalah di Desa Taileleu. Tak berbeda dengan Desa Sarausau, di desa ini juga tidak ada signal. Desa ini terdiri dari 235 KK dengan 61 KK saja yang Muslim. Ada tiga gereja di desa ini, berikut TK Kristen Terpadu “Filadelphia”. Di desa ini pula para misionaris sering berkunjung, mulai dari mahasiswa sampai pastor atau pendeta. Secara berbarengan, para misionaris itu kerap menggelar acara, ketika umat Islam menggelar tabligh akbar atau pengajian.

Satu-satunya masjid yang ada di Desa Taileleu adalah Masjid “Maznah Al-Muthoiri”, dibangun sejak 1992, dan sudah tiga kali renovasi akibat gemba. Alhamdulillah, sudah ada TK Islam “Bakti 47” di bawah Yayasan Pendidikan Bakti Wanita Islam Sumbar.

Muslim yang Hampir Terusir

Ada satu peristiwa yang baru saja terjadi sekitar awal Mei 2012, yaitu ada permintaan para pemuda desa Taileleu untuk mengusir bapak Ujang dan keluarga, karena menolak memberi sumbangan untuk perayaan hari Paskah.

Peristiwa ini bermula, ketika panitia paskah datang ke rumah Pak Ujang, tapi keluarga itu menolak memberi sumbangan. Selang beberapa hari, panitia Paskah itu datang lagi untuk hal yang sama.

Menurut Pak Ujang, kami Muslim tidak boleh memberikan sumbangan untuk perayaan agama lain. Kecuali untuk acara warga lainnya, Pak Ujang siap memberi sumbangan. Hal ini kemudian diadukan ke aparat desa setempat. Warga menginginkan Pak Ujang dan keluarga diusir dari desa Taileleu.

Setelah musyawarah, akhirnya disetujui, bahwa iuran warga untuk acara keagamaan hanya ditarik kepada warga yang agamanya yang sesuai dengan perayaan acara tersebut. Sedangkan warga yang tidak memperingati perayaan, tidak boleh atau tidak dikenai untuk memberi sumbangan. Akhirnya, ini menjadi keputusan warga bersama. Tentu saja, ini sangat menggemberikan umat Islam di sana, yang selama ini takut untuk menyatakan keimanannya dalam bentuk sikap nyata. Terlebih umat Islam di desa ini terbilang minoritas.

Perjalanan dakwah Ustadz Aldi ke Mentawai bukanlah yang terakhir. Masih banyak segudang rencana, agenda dakwah dan cita-cita yang ingin diwujudkan untuk memenuhi janji saudara-saudara muslim di sana. Ia kembali teringat pesan warga muslim di sejumlah desa dan dusun di Mentawai, yang mengantarnya pulang menuju Jakarta, mulai dari kaum bapak, ibu-ibu, remaja, hingga anak-anak.

“Tolong kembali ke sini, ajari kami dengan ilmu agama. Satu bulan atau bahkan satu tahun atau menetap sekalian, kami akan senang hati menerimanya.

Masih segar dalam ingatan, ketika orang-orang Mentawai berharap sangat: “Tolong, jangan berhenti datang ke sini, tolong ajak ustad-ustad yang lain, jangan pernah kosong ustad di tempat kami. Jika yang satu pergi, tolong ganti dengan ustad yang lain.”

Haru biru dan air mata pun menetes, saat saudara-saudara Muslim di Mentawai berkata, “Tolong bawa ustad-ustad yang selama ini kami bisa lihat di media-media. Tapi, maaf, kami tidak bisa memberi “sangu” jika ustad kembali. Tolong rindukan kami di dalam agenda dakwah para ustad kalian. Para ustad di Jawa itu sudah sangat banyak. Jangan lupakan dakwahi dan silaturahimi kami di sini.”

Di hari terakhir, Ustad Aldi menyempatkan diri untuk berziarah ke makam pelaku dakwah yang sudah merambah Mentawai sejak tahun 1980-an. Beliau adalah Ustadz. H. Muhammad Sidik.

Di desa Matotonan, Aldi kembali terharu ketika ia berjumpa dengan seorang aktivis dakwah yang berprofesi sebagai petani. Di desa itu, ada seorang pendeta bersama keluarganya yang telah mengucapkan kalimah syahadat (masuk Islam).  Termasuk kepala suku asli Mentawai yang berhasil di-Islamkan. (Desas/Aldi)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Jamaah masjid, siswa sekolah dan warga pelosok Garut ini kesulitan air untuk ibadah, bersuci, wudhu, memasak, minum, mandi, dan mencuci. Ayo Wakaf Sumur, Pahala Mengalir Tak Terbatas Umur.!!!...

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Syafani Azzahra, bocah yatim sejak usia tujuh tahun ini bercita-cita ingin menjadi dokter penghafal Al-Qur'an. Setamat SD ia ingin melanjutkan sekolah ke pesantren, tapi terkendala biaya. Ayo...

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Di tengah pandemi Covid-19, permintaan layanan ambulans untuk pasien dan jenazah terus meningkat. Mobil baru IDC akan disulap jadi ambulans, butuh dana 39 juta rupiah untuk biaya modifikasi....

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Menggabung keutamaan Jum’at dan Cinta Yatim, IDC akan berbagi ke Pesantren Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah Cikarang. ...

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Terlahir dengan fisik tak sempurna, Ustadz Rohmat diuji istri dan kedua orang tuanya murtad jadi korban kristenisasi. Kini ia gigih berdakwah di pelosok Lembah Ciranca Garut....

Latest News
Viral Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh', Ini Fakta di Baliknya

Viral Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh', Ini Fakta di Baliknya

Senin, 27 Mar 2023 11:26

Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark

Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark

Ahad, 26 Mar 2023 16:07

Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan

Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan

Ahad, 26 Mar 2023 15:00

Dari Buku Hitam ke Buku Putih

Dari Buku Hitam ke Buku Putih

Ahad, 26 Mar 2023 14:37

Penulis Naskah Hollywood Ikuti Lomba Tilawah Al-Qur’an Internasional

Penulis Naskah Hollywood Ikuti Lomba Tilawah Al-Qur’an Internasional

Ahad, 26 Mar 2023 14:05

Baguslah, Prabowo Siap Bertarung Lawan Anies

Baguslah, Prabowo Siap Bertarung Lawan Anies

Ahad, 26 Mar 2023 12:35

Lima Jalur Untuk Ungkap Kasus KM 50

Lima Jalur Untuk Ungkap Kasus KM 50

Ahad, 26 Mar 2023 10:33

Jangan Jadi Anak Durhaka!

Jangan Jadi Anak Durhaka!

Sabtu, 25 Mar 2023 22:04

Shalat Tarawih Live di Tiktok, Biar Apa?

Shalat Tarawih Live di Tiktok, Biar Apa?

Sabtu, 25 Mar 2023 21:50

Rezim Teroris Assad Bombardir Pasar Populer Di Atarib Suriah Di Hari Pertama Ramadhan

Rezim Teroris Assad Bombardir Pasar Populer Di Atarib Suriah Di Hari Pertama Ramadhan

Sabtu, 25 Mar 2023 19:12

UNHCR: Zakat Dan Shadaqah Umat Islam Mainkan Peran Semakin Meningkat Dalam Membantu Pengungsi

UNHCR: Zakat Dan Shadaqah Umat Islam Mainkan Peran Semakin Meningkat Dalam Membantu Pengungsi

Sabtu, 25 Mar 2023 16:15

Nadia Kahf Jadi Hakim Berhijab Pertama Di AS

Nadia Kahf Jadi Hakim Berhijab Pertama Di AS

Sabtu, 25 Mar 2023 14:07

Doa Berbuka Puasa Paling Shahih

Doa Berbuka Puasa Paling Shahih

Sabtu, 25 Mar 2023 13:01

Polisi Israel Bubarkan Pertemuan Keluarga Palestina Di Malam Pertama Ramadan di Yerusalem

Polisi Israel Bubarkan Pertemuan Keluarga Palestina Di Malam Pertama Ramadan di Yerusalem

Jum'at, 24 Mar 2023 20:34

Bekasi Disebut Sebagai Kota Pertama yang Miliki Perda Pesantren

Bekasi Disebut Sebagai Kota Pertama yang Miliki Perda Pesantren

Jum'at, 24 Mar 2023 18:23

Myanmar Tangkap 150 Muslim Rohingya Yang Mencoba Melarikan Diri Ke Malaysia

Myanmar Tangkap 150 Muslim Rohingya Yang Mencoba Melarikan Diri Ke Malaysia

Jum'at, 24 Mar 2023 18:15

Jenderal AS Klaim ISIS Lebih Kuat Di Afghanistan

Jenderal AS Klaim ISIS Lebih Kuat Di Afghanistan

Jum'at, 24 Mar 2023 16:44

Bertentangan dengan Revolusi Mental,  Jokowi Cabut Larangan Pejabat Buka Bersama

Bertentangan dengan Revolusi Mental, Jokowi Cabut Larangan Pejabat Buka Bersama

Jum'at, 24 Mar 2023 15:14

Bagian dari Program Ramadhan 1444 H, Dewan Dakwah Jabar Kirim Kafilah Dakwah ke Pelosok

Bagian dari Program Ramadhan 1444 H, Dewan Dakwah Jabar Kirim Kafilah Dakwah ke Pelosok

Jum'at, 24 Mar 2023 14:10

Dua Fitur Baru Akan Bantu Admin Kelola Grup WhatsApp

Dua Fitur Baru Akan Bantu Admin Kelola Grup WhatsApp

Jum'at, 24 Mar 2023 10:35


MUI

Must Read!
X