Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
9.909 views

Inilah Kepanikan Islamophobia terhadap Formalisasi Syari'at Islam

JAKARTA (VoA-Islam) – Secara historis, Negara Islam Indonesia (NII) atau Darul Islam (DI) pernah dideklrasikan oleh SM Kartosuwirjo di Jawa Barat, yang kemudian diikuti oleh Daud Beureuh di Aceh dan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan. Saat ini, Aceh telah menerapkan hukum Islam, sementara beberapa daerah di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan juga telah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Syari’ah Islam.

Perkembangan di tiga daerah itu menjadi momok bagi kaum liberal, sebagai wujud dari gejala keberhasilan ide “negara Islam”, yang kelak akan dikuti oleh daerah lain melalui efek domino. Kepanikan kaum liberal bisa dirasakan, ketika isu penegakan syari’ah Islam ditandai dengan keluarnya Perda-perda Ketertiban Umum (bersubstansi Syari’ah) di beberapa daerah.

Tak dipungkiri, kaum liberal kerap menyerang kelompok Islam yang selama ini mendorong penerapan syariat Islam di Indonesia.  Kaum liberal menuduh pengetahuan kelompok Islam yang menghendaki pemberlakuan syariat Islam ini, miskin dengan peta sosiologis Indonesia. Mereka nampak “kebakaran jenggot”  alias panik ketika Syariat Islam belum diberlakukan secara nasional, namun diupayakan melalui Perda-perda yang substansinya sesuai dengan syariah.

Kecemasan kaum liberal itu terungkap dalam buku “Ilusi Negara Islam” yang diterbitkan oleh Maarif Institute bekerjasama denganThe Wahid Institute dan Gerakan Bhineka Tunggal Ika. Dalam buku setebal 321 halaman tersebut, terdapat Kata Pengantar dari mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafi’I Maarif, Abdurrahman Wahid, dan KH. Mustofa Bisri.

Kaum liberal pun berdalih, bahwa penerapan syariah Islam secara formal dianggap bertentangan dengan konstitusi, Namun, ada celah yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan itu, yakni melalui wewenang otonomi daerah.  Lalu kaum liberal, menuding gerakan Islam yang disebutnya “garis keras” bekerjasama dengan politisi dan pejabat (yang disebut oportunis) di daerah untuk memanfaatkan otonomi daerah untuk memberlakukan syariah Islam secara formal melalui Perda-perda.

Berikut kecemasan kaum liberal terhadap formalisasi syariat Islam: “Proses mengislamkan negara melalui penerapan syariah secara konstitusional adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Maka strategi yang ditempuh adalah ‘desa mengepung kota’, yakni melalui formalisasi syariah di daerah-daerah dengan Perda-perda Syari’ah. Nantinya, ketika semakin banyak daerah di tanah air yang menerapkan syariah sebagai hukum regional, maka langkah menjadikan syari’ah sebagai hukum nasional dan pendirian Negara Islam hanya soal waktu saja.”

Hal ini bisa disimak dari statemen seorang responden yang diteliti kelompok liberal terkait penegakan syariah dengan mengatakan: “Kalau masyarakat sudah Islami, syari’ah Islamnya jalan, maka jadi negara Islam dengan sendirinya tanpa diucapkan.”

Kepanikan Wacana Negara Islam

Penolakan kaum liberal terhadap pendirian atau formalisasi agama didasari oleh hasil Muktamar NU di Banjarmasin pada tahun 1935, yang memutuskan untuk tidak mendukung terbentuknya Negara Islam, melainkan mendorong umat Islam untuk mengamalkan ajaran agamanya demi terbentuknya masyarakat yang Islami.

Kaum liberal juga memposisikan negara sebagai institusi yang mengakui keragaman, mengayomi semua kepentingan, dan melindungi segenap keyakinan, budaya dan tradisi bangsa Indonesia. Itulah sebabnya, mereka menyebut aktivis Islam yang mendorong penerapan Syariat Islam di negeri ini sebagai aktivis Islam garis keras. Sementara kelompok liberal menyebut dirinya sebagai Islam moderat. Mereka pun menuduh jargon memperjuangkan Islam sebagai upaya memperjuangkan suatu agenda politik tertentu dan menjadikan Islam sebagai kemasan dan senjata.

“Dengan dalih memperjuangkan dan membela Islam, mereka berusaha keras menolak budaya dan tradisi yang selama ini menjadi bagian integral kehidupan bangsa Indonesia,” tulisnya tendensius.

The Wahid Institute juga menganggap sempit, literal dan terbatas, jika Islam menjadi ideolongi politik. Mereka juga menyebut kelompok yang ingin mengubah wajah Islam Indonesia sebagai kelompok yang agresif, beringas dan intoleran, serta penuh kebencian. Bahkan, upaya mendorong penerapan syariat Islam sebagai usaha membelah persatuan dan kesatuan bangsa.

Fatwa MUI yang mengharamkan sekularisme, pluralism dan liberalisme pun dinilai kelompok liberal sebagai sesuatu yang bersifat kontra produktif dan memicu kontroversi. Lebih dari itu mereka menuding Fatwa MUI tersebut sebagai penyebab aksi-aksi kekerasaan atas nama Islam.

Berikut ini adalah kalimat-kalimat tendensius dan fasik, yang dinyatakan kelompok liberal terhadap wacana formalisasi dan implementasi hukum Islam, mendirikan negara Islam atau Khilafah Islamiyah:

“Mereka menduga Tuhan akan puas kalau ada kekuasaan politik atau penguasa yang memerintah atas nama-Nya. Mereka berimajinasi Allah Swt akan bangga jika hukum Islam versi mereka menjadi hukum positif atau hukum negara. Bahkan – secara tak sadar – ada yang berpandangan bahwa Tuhan tidak berdaya sehingga Islam perlu dibela, atau barangkali hal ini hanya dalih belaka untuk agenda tersembunyi dalam meraih kekuasaan. Semua ini tidak bisa dipisahkan dari kebodohan…”

Sebetulnya yang bodoh, sempit, dan tidak berpengetahuan adalah justru mereka sendiri. Mereka tidak memahami hakekat penerapan syariat Islam. Kaum liberal juga tidak sadar, bahwa mereka juga sedang mengagendakan politik dan kekuasaan, tentunya berilusi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara sekuler dan liberal.

Kaum liberal menyatakan penolakannya terhadap setiap usaha formalisasi agama untuk mengatur semua aspek kehidupan manusia. Mereka menyebutnya sebagai kesalahpahaman teologis yang harus ditolak. Aneh dan lucunya lagi, kaum liberal mengatakan, bukan bentuk negara maupun formalisasi agama yang dibutuhkan untuk menjadi muslim yang baik, tetapi keikhlasan kesadaran spiritual untuk selalu merasakan kehadiran Ilahi (ihsan). Lagi-lagi mereka menyebut upaya untuk mewujudkan masyarakat Islami melalui implementasi syari’ah maupun pendirian Negara Islam atau Khilafah Islamiyah sebagai manuver politik untuk meraih kekuasaan.

Dengan dalih yang tak logis, kaum liberal mengatakan, untuk menjadi khalifah Allah di bumi hanyalah mereka yang dalam beragama telah mencapai kualitas muhsinin dan mukhlis, yakni para Wali Allah Swt. “Para sufi memahami syari’ah sebagai jalan, bukan tujuan. Karena mereka sangat toleran dan inklusif ketika bertemu dengan para penempuh jalan yang berbeda.” Pernyataan ini hanyalah bentuk ketakutan dan kepanikan yang sangat akut terhadap syariat dan khilafah."

Apa yang dinyatakan kaum liberal atas tuduhan syariat Islam adalah sebuah ucapan yang fasik, tidak logis, sempit, dan sebuah kebodohan yang membelenggu. Mereka tak lebih agen-agen Barat yang disuplai dengan materi untuk menyerang Islam dari dalam. Desastian

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Keutamaan Doa Saat Safar

Keutamaan Doa Saat Safar

Kamis, 25 Sep 2025 14:31

Masjid Terbakar, Pegawai Disingkirkan, Jakarta Islamic Centre di Persimpangan Jalan?

Masjid Terbakar, Pegawai Disingkirkan, Jakarta Islamic Centre di Persimpangan Jalan?

Kamis, 25 Sep 2025 08:55

Prihatin Kasus Pemecatan Sepihak Pegawai Senior di JIC, Partai Ummat akan Mediasi ke Gubernur DKI

Prihatin Kasus Pemecatan Sepihak Pegawai Senior di JIC, Partai Ummat akan Mediasi ke Gubernur DKI

Kamis, 25 Sep 2025 07:52

ASPHURINDO: Penyelenggara Haji Hanya Jalankan Mekanisme Resmi, Tak Boleh Jadi Tersangka

ASPHURINDO: Penyelenggara Haji Hanya Jalankan Mekanisme Resmi, Tak Boleh Jadi Tersangka

Rabu, 24 Sep 2025 17:47

Suriah Tolak Prasyarat AS untuk Cabut Sanksi Caesar

Suriah Tolak Prasyarat AS untuk Cabut Sanksi Caesar

Rabu, 24 Sep 2025 13:09

Genosida Gaza Dibungkam: Algoritma TikTok AS Kini di Tangan Raksasa Pro-Israel

Genosida Gaza Dibungkam: Algoritma TikTok AS Kini di Tangan Raksasa Pro-Israel

Rabu, 24 Sep 2025 12:32

Trump vs. Taliban: Presiden AS Tuntut Pangkalan Bagram Dikembalikan, Kabul Tegas Menolak

Trump vs. Taliban: Presiden AS Tuntut Pangkalan Bagram Dikembalikan, Kabul Tegas Menolak

Rabu, 24 Sep 2025 12:01

Baznas Luncurkan Beasiswa Cendekia ke Rusia 2025, Dukung Generasi Emas Indonesia

Baznas Luncurkan Beasiswa Cendekia ke Rusia 2025, Dukung Generasi Emas Indonesia

Rabu, 24 Sep 2025 10:52

Demam Menghapuskan Dosa dan Kesalahan

Demam Menghapuskan Dosa dan Kesalahan

Selasa, 23 Sep 2025 21:06

Muslim Prancis Waspada setelah Kepala Babi Ditemukan di Sembilan Masjid

Muslim Prancis Waspada setelah Kepala Babi Ditemukan di Sembilan Masjid

Selasa, 23 Sep 2025 15:28

Makna Hauqolah saat Menjawab ''Hayya ‘Alash Sholah''

Makna Hauqolah saat Menjawab ''Hayya ‘Alash Sholah''

Selasa, 23 Sep 2025 13:38

TikTok jadi Senjata Rahasia Cina dalam Negosiasi Panas dengan AS

TikTok jadi Senjata Rahasia Cina dalam Negosiasi Panas dengan AS

Selasa, 23 Sep 2025 11:16

Pernah Dicap Buronan AS, Ahmed al-Sharaa Kini Jadi Tamu Resmi Majelis Umum PBB

Pernah Dicap Buronan AS, Ahmed al-Sharaa Kini Jadi Tamu Resmi Majelis Umum PBB

Selasa, 23 Sep 2025 10:26

Pengakuan Palestina: Simbol Politik atau Fatamorgana?

Pengakuan Palestina: Simbol Politik atau Fatamorgana?

Selasa, 23 Sep 2025 08:53

Doa Duduk di Antara Dua Sujud

Doa Duduk di Antara Dua Sujud

Senin, 22 Sep 2025 13:08

3 Mata-mata Israel Kembali Dieksekusi Perlawanan Palestina di Gaza

3 Mata-mata Israel Kembali Dieksekusi Perlawanan Palestina di Gaza

Senin, 22 Sep 2025 12:23

ARM HA-IPB Dukung BEM KM IPB Tanam Mangrove dan Bersih Lingkungan di Pulau Tidung

ARM HA-IPB Dukung BEM KM IPB Tanam Mangrove dan Bersih Lingkungan di Pulau Tidung

Senin, 22 Sep 2025 11:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Senin, 22/09/2025 13:08

Doa Duduk di Antara Dua Sujud