Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
12.015 views

Artawijaya: Pluralisme Agama Kaum Liberal Berujung Atheisme

JAKARTA (VoA-Islam) – Dalam sebuah bedah buku “#Indonesia Tanpa Liberal”, pengamat gerakan Theosofi dan Liberalisme, Artawijaya, mengatakan, kelompok liberal maupun gerakan theosofi awalnya mengkampanyekan semua agama sama. Tapi kemudian, mereka berani mengatakan, tak beragama pun tak mengapa. Inilah cara pemurtadan yang dilakukan secara halus oleh kaum Zionis, kalangan orientalis, dan  aktivis liberal. Pluralisme agama pun berujung pada atheisme.

“Mereka tak butuh agama dan bertuhan, yang penting mengedepankan perilaku humanisme, kasih sayang, rasa persaudaraan, mengabdi pada kemanusaian. Kaum liberal pun sudah ada yang mengkampanyekan, tanpa agama kita bisa bemoral dan beretika. Bahkan mereka berpandangan, kaum pluralis bisa lebih humanis ketimbang mereka yang beragama. Tuhan pun tak perlu dibela, seperti ucapan Gus Dur dalam sebuah artikelnya di Majalah Tempo, yang kemudian menjadi inspirasi baik kaum fasik liberal,” ujar Artawijaya saat membedah buku terbarunya di Toko Buku Islam Walisongo, Jakarta, Ahad (30/7).

Pandangan keagamaan yang liberal itu, kata Arta, mendorong mereka menggugat perda-perda anti maksiat  di sejumlah daerah. Bahkan, kaum liberal kerap melakukan pembelaan terhadap pelacur, seraya mengatakan, pelacur itu memiliki martabat yang harus dihormati, karena ia mencari  nafkah untuk keluarganya.

Dalam presentasinya, Artawija membongkar habis ucapan dan pernyataan dari beberapa orang yang berpandangan liberal, sebut saja seperti Dawam Raharjo, Ulil Absar Abdalla, Luthfi As-Syaukanie, Sukidi, dan tokoh liberal lainnya.

 Dawam Rahardjo yan dulu dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah, (kini sudah dipecat keanggotaanya) pernah melontarkan ucapan ngawurnya: “Berpindah agama tidak berarti murtad, melainkan menemukan kesadaran baru dalam beragama. Berpindah agama juga tidak bisa disebut kafir, karena istilah kafir bukan berartimempunyai agama lain, melainkan menentang perintah Tuhan. Perpindahan agama harus dianggap peristiwa biasa.”

Begitu juga pengajar di Universitas Paramadina seperti Luthfi As Syaukani yang berpandangan menyimpang ihwal Al Qur’an: “Saya cenderung meyakini Al Qur’an pada dasarnya adalah kalamullah yang diwahyukan kepada Nabi, tapi kemudian mengalami berbaga proses copy-editing oleh para sahabat, tabi’in, qurra’, otografi, mesin cetak, dan kekuasaan.”

Lebih parah lagi, tokoh muda liberal Sumanto al Qurthubi pernah menulis buku berjudul “Lubang Hitam Agama”.  Anak muda ini mengatakan, , jangan kaget, di surga nanti, kita akan bertemu dengan Mahatma Gandi yang Hindu, Bunda Theresa yang Katolik, dan Martin Luther King yang protes.

Jadi, bagi kaum liberal, agama itu seperti cashing handphone yang bisa diganti kapan saja. Jadi yang beda yang hanya aspek lahiriah saja. Jika orang Kristen beribadah ke gereja, umat islam ke masjid. Namun, ibadah yang mereka lakukan, hakekatnya sama. Prinsipnya, agama apapun mengajarkan untuk menebar kebaikan, kasih sayang, dan toleran.

Ulil Absar Abdalla yang kini masuk Partai Demokrat sebagai Ketua bidang kebijakan dan strategi  menganggap semua agama benar. Kita tidak boleh fanatik, tidak ada kebenaran mutlak. Sedang Siti Musdah Mulia dalam sebuah wawancaranya pernah mengatakan, nikah itu bukan ibadah, tapi urusan sahwat saja.

Murtad Dianggap Biasa

Suatu ketika Artawijaya pernah berinteraksi dengan Ulil di suatu tempat.“Hei Ulil, jika anda ingin memperjuangkan kebenaran, beranikah anda bersumpah bahwa anda akan berjuang untuk Islam. Ulil malah cengengesan, tidak berani bersumpah. “

Dikatakan Artawijaya, yang pernah menulis untuk Voa-Islam dan sejumlah media Islam lainnya, Islam adalah yang benar. Islam juga mengajarkan toleransi dengan tidak mencaci maki agama lain. Islam melarang umat Islam untuk mencela tuhan-tuhan penganut agama lain. Lakum dinukum waliyadin. Islam punya batasan-batasan toleran, dalam bermuamalat umat Islam boleh bekerjasama, tapi bukan dala hal akidah.

Jika kelompok liberal betul-betul konsisten, kenapa tidak membuat wasiat saja kepada anggota keluarganya, jika ia mati kuburkan dengan cara dibakar seperti agama Hindu. Bukankah mereka bilang, bahwa semua agama sama. Persoalannya, mereka tidak mau, dan hanya mau menerima syariat yang enak-enak saja.

Apa yang dikampanyekan kelompok liberal, ungkap Arta, sesungguhnya bukan kebebasan beragama, tapi mengacak-acak agama. “Kita berharap aktivis Islam melakukan counter dan mengkampanyekan bahaya liberalisme di tengah masyarakat, khususnya genarasi muda Islam. Adanya gerakan #Indonesia Tanpa JIL atau #Indonesia Tanpa Liberal adalah hal yang positif. Gerakan ini setidaknya menghambat penyebaran pemikiran mereka. Jika ideologi komunisme saja dilarang di negeri ini, maka semestinya pemerintah Indonesia juga melarang ideologi atau pemikiran liberal dan pluralisme,’ jelas Arta.  Desastian

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X