Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
12.114 views

Ust Bachtiar Nasir: Solusinya, Syiah jangan Men-Syiahkan Orang Sunni

JAKARTA (VoA-Islam) - Menyikapi Masalah Sampang Jilid II, Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia, Ustadz Bachtiar Nasir mengatakan, kasus tersebut menjadi pelajaran yang berharga bagi tokoh umat dan pemerintah di negeri ini. Untuk itu, tokoh umat perlu diberi pembakalan tentang akidah ahlusunnah wal jamaah sesungguhnya. Jujur saja, umat ini belum sepenuhnya paham apa itu  akidah ahlus sunnah.

“Hal ini bisa dilihat dari statemen sebagian tokoh Islam itu sendiri tentang apa itu Syiah. Para tokoh Islam itu hanya ikut-ikutan membela kasus agama Tajul Muluk tanpa tahu persoalan sesunguhnya, hanya karena satu logika, minoritas ditekan oleh kelompok mayoritas. Ini logika yg salah,” ujar Ustadz Bachtiar yang ditemui VoA-Islam di AQL Islamic Center, Jakarta, kemarin malam.

Menurut Ustadz Bachtiar, pemerintah terlalu menyederhanakan persoalan. Kasus Sampang, sesungguhnya bukanlah persoalan keluarga. Karenanya, konflik ini bisa diselesaikan dengan mengurai akar masalahnya, bukan hanya asapnya saja.

“Bila kita membuka mata di dunia ini, akar masalah kasus Sampang bisa dilihat dari  apa yang terjadi di Irak, Bahrein, Yaman, Tunisia, Mesir,  dan kini Syiria. Jujur, di Indonesia, Syiah sudah bergerak ke arah sana. Karenanya, pemerintah Indonesia harus jernih melihat permasalahan ini, dimana kaum Syiah di Indonesia berupaya untuk  men-Syiahkan kaum Ahlus Sunnah di Indonesia.”

Harus diakui, ada perkembangan masif orang Syiah di Sampang yang membuat orang Sunni di sana tidak siap menerima perkembangan yang begitu cepat. Akhirnya, orang Sunni di Sampang mengekspresikan dirinya dengan “bahasa Madura” lewat Carok.

Disinilah, peran pemerintah, lanjut Ustadz Bachtiar, harus memanggil Sunni dan Syiah setempat untuk mendudukan masalah secara jernih, sebelum munculnya kasus Sampang Jilid III. Jika pemerintah menutup mata, bukan tidak mungkin, akan menjadi bom waktu, sehingga konflik menjadi lebih besar.

“Untuk memelihara perdamaian di Indonesia, kita harus menyadari, Syiah memang sudah lama ada di Indonesia. Bahkan di dunia, telah ada 1.000 tahun lalu. Namun, yang perlu disepakati adalah menyepakati batas-batas demarkasi. Kongkritnya,  pertama, orang Syiah tak perlu berpikir men-Syiah orang Sunni, atau sebaliknya,” katanya.

Orang Sunni tahu, kaum Syiah suka mencela sahabat di ranah publik. Tentu saja, hal itu akan membangkitkan emosi orang Sunni. Jadi, solusinya biarkan Syiah berada di wilayahnya sendiri, dalam hal ini berkembang di daratan Persia atau Iran. Mengingat, Indonesia sejak awal berakidah Sunni. Selama proses Syiahisasi terus dilakukan, maka selamanya keonaran akan terus terjadi.

Bantah Ada Zionis & Saudi di Sampang

Ustadz Bachtiar Nasir juga menegaskan, hentikan statemen-statemen tokoh yang mengkait-kaitkan, ada Saudi Arabia dan Zionis di Sampang. “Ini statemen yang berlebihan, tidak factual, terlampau emosional dan tidak punya dasar sama sekali. Pernyataan itu merupakan kesalahan besar yang hanya memperkeruh masalah.”

Apa yang terjadi di Sampang, sesungguhnya adalah persoalan internal umat Islam, dimana Tajul Muluk tidak menepati janji yang telah disepakati sebelumnya.  Inilah akar masalahnya. “Selama tidak ada yang menghujat sahabat Nabi selain Ali ra, dan tidak men-Syiahkan orang Sunni di Indonesia atau sebaliknya, dijamin perdamaian akan tetap terjaga. NU sebagai benteng akidah diharapkan berperan aktif untuk meredam konflik Sampang Jilid II. Perlu digaris bawahi, Konflik Sampang, tidak ada kaitannya dengan NU.”

Ustadz Bachtiar menduga, Tajul muluk didukung oleh sebuah kekuatan tertentu, sehingga berani pasang badan, untuk mengembalikan anak-anak menjadi kader  Syiah di Sampang. Namun, ia tidak setuju, dengan adanya keinginan kelompok Sunni yang hendak mengusir orang Syiah Sampang keluar dari kampung halamannya. “Tentu saja, mengusir orang dari kampung halaman itu ada aturan mainnya, Saya tidak bisa mengatakan boleh atau tidak, seorang diusir dari kampung halamannya, karena ia tidak tahu kondisi di lapangan. Terlebih, kita ini terikat dengan NKRI.”

Menyinggung keberadaan ranjau yang ditanam kaum Syiah di sana, menurut Ustadz Bachtiar adalah sebuah strategi yang terencana. “Kelompok Syiah itu bukan mempertahankan diri, tapi menyerang dengan cara bertahan. Yang mencurigakan adalah darimana mereka tahu membuat ranjau, meskipun dengan bom bondet atau bom nelayan. Saya menduga, ada yang melatih dan membekingya. Bagaimanapun kekerasan tak pernah dibenarkan, karena akan memicu konflik yang lebih besar lagi,” ungkap ustadz berperawakan jangkung ini. (Desastian)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X