Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
8.126 views

Mustofa Nahrawardaya: Kompolnas Itu Bukan Kaki Tangan Polisi

JAKARTA (voa-islam.com) – Koordinator Indonesia Journalist Forum (IJF) Mustofa B Nahrawardaya ditanya wartawan usai peresmian Media Center di Gedung Dakwah Muhammadiyah, bagaimana seharusnya sikap jurnalis dalam mengungkap kebenaran ketika tahu ada kejanggalan-kejanggalan yang dilakukan Densus 88 terkait isu terorisme? Sementara seorang jurnalis tidak bisa berbuat banyak ketika Pemimpin Redaksinya lebih berkuasa mengendalikan informasi terkait terorisme.

Menurut Mustofa, media itu punya tim kerja. Tidak bisa seperti menulis di Blog atau Citizen Journalism. Dalam kasus teroris, wartawan yang sudah terbiasa meliput kriminal tentu tahu mana kebohongan dan mana rekayasa.  

“Saya 10 tahun liputan criminal, maka saya bisa merasakan kebohongan yang dilakukan. Ansyad Mbai kan ngaku sendiri, bahwa setiap operasi yang dilakukan Densus atas nama pemberantasan terorisme adalah sebuah pengalihan isu.”

Dikatakan Mustofa, kejujuran seorang jurnalis itu tetap nomor satu. Setidaknya bersikap kritis. Itu penting. Media bisa saja dibungkam, tapi tidak semua media bisa dibungkam. Kalau media seragam dalam memberitakan, ini namanya kejanggalan.

“Semua berita terorisme itu janggal. Saya menilai, pemberitaan tentang terorisme cenderung tidak fair. Semua media tidak coverbohtside soal terorisme. Media hanya mengandalkan satu mulut dari pihak kepolisian, yang sebetulnya tidak cukup dipercaya untuk memberi informasi. Yang namanya berita itu harus seimbang. Kalau hanya menjadikan polisi sebagai sumber, bagamana kita mempertanggungjawabkannya kepada masyarakat,” ungkap Mustofa.

Kompolnas Dipertanyakan

Lebih lanjut Mustofa mengatakan, sekarang terduga teroris sudah ditembak mati, sementara media hanya melalui satu pintu dari polisi sebagai satu-satunya sumber. Ada kesan, media dipaksa untuk mengakui bahwa informasi itu benar. Padahal, bagaimana kita bisa menjadikan polisi sebagai rujukan utama, sementara banyak juga oknum polisi yang nakal. Harusnya ada narsum lain yang bisa mengimbangi itu.

“Kita ketahui, Kompolnas bisa dibilang mandul. Padahal kerja Kompolnas itu seharusnya menjadi pengawas kepolisian, mengevaluasi dan menginformasikan kepada media, bukan malah menjadi kaki tangan polisi. Yang menjadi pertanyaan besar adalah apa yang membedakan Kompolnas dengan polisi?” tanya Mustofa,

Sangat disayangkan, jika antara pengawas dan yang diawasi sama, akibatnya jadi timpang. Silahkan masyarakat menyikapi dengan kritis. Jika sebelumnya masyarakat menilai polisi (densus) itu hebat, sekarang sudah berubah sikap dan pemikirannya. “Sekarang orang tidak bisa dibohongi dengan sandiwara seperti itu selamanya, mengingat polanya sama.” [desastian]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X