Senin, 5 Rabiul Akhir 1446 H / 27 Mei 2013 10:20 wib
14.862 views
Pena Relawan Indonesia diGaza: Warga Gaza Butuh Stok Darah Saat Perang
GAZA (voa-islam.com) - Salah satu kendala utama yang sering dialami seluruh Rumah Sakit (RS) di wilayah Jalur Gaza, Palestina termasuk Rumah Sakit terbesar di Jalur Gaza yaitu RS. Asy-Syifa’ adalah keterbatasan stok darah disaat perang berlangsung.
Di saat perang berlangsung, otomatis mengakibatkan korban berjatuhan terutama wanita, anak-anak dan warga sipil. Bahkan yang luka-luka terutama korban yang kehilangan sebagian anggota tubuh sudah barang tentu kehilangan banyak darah, dan dengan kondisi seperti itu tentu saja membutuhkan banyak darah.
Banyaknya korban yang berjatuhan mengakibatkan stok darah terbatas. Bahkan kehabisan stok darah tersebut terus terjadi disaat perang masih berlangsung. Padahal para korban perang tersebut sangat membutuhkan sekali darah untuk menunjang perawatan medis.
Seorang relawan Indonesia untuk Palestina yang menetap di Jalur Gaza, Abdillah Onim pernah berbicara langsung dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Palestina di Jalur Gaza, Prof. dr. Mufed Al-Mukhlalati di RS. Asy-Syifa’ di Gaza City pada saat berlangsungnya perang Israel dengan pejuang Palestina di Jalur Gaza, akhir tahun 2012 yang berlangsung selama 8 hari.
Bang Onim –sapaan akrbanya- menambahkan, dr. Mufed yang saat itu juga ikut melakukan operasi di RS. Asy-Syifa’ selama perang berlangsung dan bahkan tidak pulang kerumah serta bermalam di RS. Asy-Syifa’ di Gaza City selama beberapa hari selama perang berlangsung.
“Saat ini RS. Asy-Syifa’ di Gaza City kehabisan stok darah, kehabisan stok cairan pembiusan dan yang utama para dokter sempat kewalahan karena saking banyaknya pasien sedangkan para dokter tidak dapat beristirahat yang cukup,” ujar dr. Mufed kepada Bang Onim di Gaza.
“Kondisi ini terulang kembali disaat agresi Israel ke wilayah Gaza secara besar-besaran. Kami kehabisan cairan pembiusan dengan terpaksa beberapa pasien yang melakukan operasi kecil tidak dibius lagi dan langsung ditangani, tegas dr. Mufed.
Sementara itu, Bang Onim yang melihat langsung kondisi tersebut mengungkapkan, tidak hanya stok darah yang dibutuhkan warga Palestina di Jalur Gaza, peralatan medis yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja para dokter juga mengalami kekurangan.
“Bahkan kondisi yang sangat menyedihkan disaat para pasien harus dioperasi akan tetapi harus menunggu karena keterbatasan peralatan”, kata Bang Onim yang melihat langsung kondisi tersebut. [Bekti/Onim]
Abdillah Onim
Relawan Indonesia untuk Palestina yang menetap di Jalur Gaza
info, BB; 25C63245.
Email; onim.gaza@gmail.com / dillah_onim@yahoo.com
Hp Gaza : +972 59 8058513/+972 59 8058515
Layanan skype : tvone_gaza (layanan skype untuk tabligh akbar, presentasi, pengajian majlis ta'lim untuk update info live dari Jalur Gaza-Palestina)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!