Rabu, 29 Jumadil Awwal 1446 H / 7 Agutus 2013 11:15 wib
20.970 views
Astaghfirullah! Spanduk Ucapan Idul Fitri Ustadz Baasyir Dicopot Paksa
BOGOR (voa-islam.com) – Sebuah spanduk ucapan selamat Idul Fitri dari Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) di Bogor yang menampilkan sosok ustadz Abu Bakar Ba’asyir di copot paksa oleh petugas Trantib Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Ciomas, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/8/2013) lalu.
Spanduk bergambar ustadz Ba'asyir tersebut membentang di Jalan Pasir Kuda, Kelurahan Pasir Kuda dan bertebaran pula sejumlah spanduk lainnya yang ada di sudut-sudut di sekitar kawasan itu.
Sekilas, spanduk yang di pasang JAT tersebut, terlihat tak jauh berbeda dengan sejumlah spanduk lainnya. Isinya pun sama, yakni berupa ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri.
Akan tetapi, perbedaan dari spanduk itu adalah foto amir JAT, ustadz Abu Bakar Ba'asyir yang sedang memegang jeruji besi.
...Takut memicu reaksi, spanduk itu pun langsung diberedel...
Menurut Khabul, Kasi Trantib Kelurahan Pasir Kuda, spanduk dari JAT yang memasang foto ustadz Ba’asyir itu dicopot paksa dengan alasan memicu reaksi berlebih dari masyarakat.
“Takut memicu reaksi, spanduk itu pun langsung diberedel,” kilah Khabul seperti dilansir jjpn.
Khabul menambahkan, spanduk bergambar ustadz kharismatik asal Solo itu diturunkan lantaran terkait kasus terorisme yang menjerat ustadz Ba’asyir. Bahkan dengan tafsirannya sendiri, ia menganggap spanduk tersebut mencoreng agama Islam.
“Walupun kata-katanya ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri, tapi foto di dalam lapas sama saja mencoreng agama Islam,” kata Khabul kepada Radar Bogor, pada Selasa (6/8/2013).
...Walupun kata-katanya ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri, tapi foto di dalam lapas sama saja mencoreng agama Islam...
Dia juga beralasan, penurunan spanduk bergambar kyai sepuh yang divonis dholim pemerintah RI selama 15 tahun penjara ini karena sejumlah warga tidak terima dengan foto bergambar ustadz Abu Bakar Ba'asyir berada di dalam lapas.
Dia pun menegaskan akan terus menyisir sejumlah spanduk lain di wilayahnya dengan gambar yang sama.
“Yang menjadi permasalahan dalam spanduk itu adalah foto dalam jeruji besi, yang secara tidak langsung mempermalukan agama Islam,” cetusnya.
Meski demikian, Khabul tidak merinci warga mana yang menolak pemasangan spanduk yang lazim dilakukan oleh semua pihak dan lapisan masyarakat tersebut. [Khal-fah/dbs]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!