Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
7.311 views

Pemerintah AS Biadab Terlibat Kejahatan Luar Biasa

JAKARTA (Voa Islam) - Mengomentari diungkapnya skandal penyiksaan diluar batas-batas perikemanusiaan yang dilakukan badan intelejen Amerika Serikat (CIA) oleh Senat AS, Ustadz Harits Abu Ulya sebagai pemerhati Kontra Teroris dan Direktur CIIA menanggapinya sebagai berikut:

Pandangan saya terkait rilis laporan Komite Intelijen Senat AS (9 Des 2014) menyangkut kebrutalan CIA (2002-2007) dalam memperlakukan terduga dan tersangka terkait terorisme versi AS dalam bentuk : Rendisi (pengiriman tahanan tanpa proses hukum secara rahasia), Penahanan dan Interogasi;

"Ini jelas-jelas bukti kejahatan luar biasa dan sangat biadab yang dilakukan pemerintah AS melalui CIA selama menggelar proyek War On Terrorism (WOT). Dan dunia makin melek, atas nama WOT Amerika merasa berhak memperlakukan siapa saja yang dianggap dari teroris jaringan al Qoida dengan cara yang biadab dan sistemik. Hukum dan keadilan menjadi absurd, dan memaksa dunia untuk mempercayai bahwa cara-cara brutal yang dilakukan CIA adalah legal.

Di sisi lain, Amerika tampil didepan dunia Islam khususnya dengan suara lantang pentingnya penghormatan dan penegakkan HAM bahkan bisa melakukan invansi militer di negara lain atas nama HAM. Ini jelas standar ganda, sikap hipokrit (kemunafikan) yang sama sekali tidak bisa di benarkan siapapun yg punya akal sehat. Sementara AS termasuk 152 negara yang menandatangani Konvesi PBB menentang Penyiksaan dan Kekejaman Lain (CAT).

Dan yang lebih menyedihkan lagi, berdasarkan catatan (laporan) organisasi HAM- Open Society Justice (OSJI) ada 9 negara yg dipakai untuk program brutal dari CIA dan 54 negara lainya membantu penangkapan dan Rendisi dengan modus deportasi. Nah, dari 54 negara tersebut ternyata Indonesia terlibat proyek biadab tersebut.

Tercatat Indonesia melalui BIN (Badan Intelijen Nasional) menangkap

  1. Muhammad Saad Iqbal Madni (9 Januari 2002) di rendisi ke Mesir, ketika ke Indonesia sering mengunjungi alumni Afghanistan yang tinggal di sekitar Taman Amir Hamzah, Menteng Dalam.
  2. Salah Nasir Salim Ali Qoru (2003) direndisi ke Yordania.

Dan diluar nama 2 orang tersebut juga tercatat BIN menangkap Umar Faruq, Februari 2002 dengan paspor atas nama Mahmud Bin Ahmad Assegaf di kirim ke Guantanamo berangkat dari Lapangan Pondok Cabe atas permintaan CIA. Dan saat itu Hendropriyono sebagai KaBIN dan menantunya Andika P (saat ini menjadi DanPaspampres Jokowi) adalah operator lapangan.

Ada juga nama Syam Reda juga di deportasi dari Indonesia.Seorang yang bernama Muhammad Fraq Ahmed Basmeila alias Muhammad al Somaila (2002) juga ditangkap, bersama dia ditangkap juga Waddah Nasser Salem Ali Bin Tamimi alias Abu Hamzah alias Muksin,keduanya dideportasi. Satu lagi Abdel Ilah Sabri warga Libya kemudian dideportasi ke Afsel.

Beberapa data ini terkonfirmasi dari data intelijen yg dibukukan oleh As'ad Said Ali dalam judul "Al Qaeda-Tinjauan Sosial Politik Ideologi dan Sepak Terjangnya" (2014). Dan kebetulan posisi As'ad Ali Said juga menjadi WakaBIN di masa Hendropriyono menjadi KaBIN.

Kalau saat ini pemerintah diminta untuk serius memperhatikan kasus pelanggaran serius HAM dimasa lalu, maka jangan lupa bahwa proyek Kontra Terorisme yang digelar diIndonesia kurang lebih juga sama, menyimpan kabut persoalan yang sangat serius yakni cara-cara brutal dan biadab yang dilakukan oleh Densus 88 dalam menangani orang-orang yang diduga dan tersangka teroris. Perang melawan terorisme menjadi topeng perang untuk menghancurkan kelompok-kelompok yang dianggap mengancam kepentingan Barat dan Negara-negara satelitnya.

Dunia harus sadar, tindakan-tindakan biadab yang sistemik dilakukan oleh negara atau oknum dan institusi seperti CIA atau kalau di Indonesia Densus88 dan Satgas Penindakan BNPT adalah berkontribusi menjadi akar suburnya kekerasan dan "terorisme" menggeliat tak berujung.

Jangan sampai rakyat Indonesia mengecam keras kebrutalan CIA tapi lupa di negerinya sendiri sudah banyak yang jadi korban kebrutalan Densus 88 dan Satgas BNPT ala koboi CIA yang digelar atas nama perang melawan terorisme dengan menggunakan Dana hibah dari Amerika dan sekutunya serta uang rakyat juga (APBN).

Jadi siapakah teroris sebenarnya? (AF/HAU-CIIA/Voa-Islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X