Kepercayaan Rakyat pada Jokowi-JK Capai Titik Nol

JAKARTA (voa-islam.com) - Direktur Eksekutif Gaspol Indonesia, Virgandhi Prayudantoro, menghimbau pemerintah jelaskan kepada masyarakat kondisi riil yang terjadi saat ini. Menurut Virgandhi ada indikasi pemerintah coba menutupi kemungkinan krisis yang akan melanda Indonesia.

“Devisa kita tinggal berapa? Ada yang bilang saat ini kita hanya memiliki sekitar 103 juta Dollar Amerika, ada juga yang menyebut angka lain. Rakyat butuh kepastian, agar para pelaku bisnis tahu ke mana harus melangkah. Jangan nanti setelah kita benar-benar krisis baru pemerintah panik, tidak ada gunanya menutupi keadaan dari rakyat,” tegas Virgandhi dalam rilisnya Jumat, (25/9).

Jika Jokowi-JK tetap bertahan dengan kebijakan seperti ini, saya kira sudah saatnya rakyat ramai-ramai membeli sembako untuk berjaga di rumah masing-masing

Virgandhi juga menyinggung nilai tukar rupiah yang terus hancur. Ia mengingatkan pemerintah jika sampai tidak ada langkah konkrit yang diambil, maka kita akan mengalami kelumpuhan ekonomi.

“Kepercayaan rakyat pada pemerintahan Jokowi-JK sudah semakin tipis, bahkan mungkin tidak ada lagi. Hari ini dollar sudah hampir menyentuh Rp. 15.000 sesuai prediksi saya beberapa minggu lalu. Kalau sudah begini pemerintah masih berkata ini hanya pelambatan ekonomi, itu namanya pembodohan.

Jika Jokowi-JK tetap bertahan dengan kebijakan seperti ini, saya kira sudah saatnya rakyat ramai-ramai membeli sembako untuk berjaga di rumah masing-masing,” tutup Virgandhi. [tom/ame/pribumi]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

• Komnas HAM Minta Aparat & Negara Tindak Pelaku Pembunuh Petani
• Bidan Pun Berdemo, Jokowi Diminta Tepati Janji-janjinya
• Jika Tidak Solutif, Jokowi Jatuh, JK Naik sebagai Presiden
• KPK Diminta TunjukkanTaring untuk Memeriksa & Menangkap Ahok!
• Tergerus Hedon, MPR: Mahasiswa Seharusnya Ikut Terjun ke Dunia Politik
• Selamatkan NU, Mantan Ketum: NU Harus Kembali ke Khittah 1926
• Megawati & Pemerintah Janji Beri Kemudahan untuk Investor Cina
• 8 Tahun Masuk Islam & Sering Imami Shalat, Kakek (56 Tahun) di Papua Baru Disunat