Legislator Sesalkan Teror yang Dialami Pembicara dan Panitia Diskusi di UGM

JAKARTA (voa-islam.com)--Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Aboe Bakar Al-Habsy menyesalkan aksi teror yang menimpa pembicara, moderator dan penyelenggara diskusi bertema ‘Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan’ yang rencananya digelar Jumat 29 Mei 2020 secara virtual.

“Saya sangat mengutuk adanya pengancaman yang dilakukan terhadap panitia diskusi,” tegas Anggota Komisi III DPR RI ini, Ahad (31/5/2020).

Pria yang akrab disapa Habib Aboe ini mengaku menerima laporan adanya pemanggilan terhadap panitia diskusi oleh pihak berwajib.

“Saya mendengar ada ancaman pemanggilan oleh Kepolisian, ancaman mengenakan pasal makar, hingga ancaman pembunuhan. Akibatnya diskusi tersebut dibatalkan, ini termasuk pemberangusan mimbar akademik,” tandas Habib Aboe.

Pengancaman seperti ini, lanjutnya, sangat berbahaya untuk forum akademik, karena akan memberangus kegiatan diskusi dan penumbuhan wacana.

“Tentunya hal ini sangat membahayakan untuk negara demokrasi, karena para akademisi dibungkam dengan berbagai ancaman. Hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, harus disikapi dengan serius," ungkap Bendahara Fraksi PKS ini.

Oleh sebab itu, Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) ini menegaskan bahwa jangan sampai kejadian ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain yang tak bertanggung jawab.

“Saya yakin, ada pihak ketiga yang memancing di air yang keruh. Tidak mungkin aparat mengirim acaman dengan pola demikian. Karenanya, saya minta Polda DIY memberikan atensi serius tergadap persoalan ini. Mari kita tunjukkan bahwa aparat menjamin keamanan mimbar akademik. Hal itu dapat ditunjukkan dengan mengusut dan memproses secara hukum mereka yang menjadi dalang pengancaman tersebut,” tandas Habib Aboe mengakhiri.* [Ril/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

• Wasekjen Demokrat Sebut 80% Parlemen Dukung Pemerintah, Jadi Mestinya Tak Cemas dengan Makar
• PKS: Pancasila Yes, Komunisme No
• Advokat Alumni FH UII Desak Polisi Tangkap Pelaku Teror terhadap Guru Besar UII
• Penjelasan Muhammadiyah Klaten Terkait Pencatutan Aksi Teror Penyelenggaraan Diskusi CLS
• Kritisi New Normal, Anggota FPKS: Pemerintah Selamatkan Ekonomi Tak Peduli Nyawa Warga
• Menag: Panduan Rumah Ibadah Bukan Berbasis Zona
• Terbitkan Edaran, Menag: Rumah Ibadah Harus Jadi Contoh Pencegahan Persebaran Covid
• Lima Dosen UIN Bandung Masuk 500 Peneliti Terbaik Indonesia Versi SINTA