Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
10.998 views

Mengaku Taqwa Jangan Pelit Meminta dan Memberi Maaf

YOGYAKARTA (voa-islam.com) —Muslim yang mengaku bertaqwa jangan pelit meminta maaf dan memberikan maaf, setiap masalah yang ada jangan diperpanjang. Sikap rendah hati dan tidak pemarah harus senantiasa dikedepankan agar tidak retak hubungan personal, keumatan, dan kebangsaan. 

Demikian menurut Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di acara Kajian Islam Tematik yang diadakan oleh Universitas YARSI pada, Sabtu (21/05) secara daring. 

Murah untuk memberikan dan meminta maaf kata Haedar merupakan tahapan dan ciri ketaqwaan. Namun demikian, setiap manusia yang mengaku bertaqwa harus senantiasa waspada terhadap segala bentuk dosa.

Tidak boleh seorang muslim ketika diberi maaf lantas kemudian mengulangi kesalahan yang serupa. Menjaga hubungan baik sesama manusia merupakan dimensi taqwa, sebab taqwa itu berdimensi hablum minallah wa hablum minannas. 

“Di surat Al Baqarah ayat 177 kita bisa bagi dalam dua bagian, ada yang menyangkut dimensi iman ada yang menyangkut dimensi muamalah,” ungkap Haedar seperti dikutip dari laman muhammadiyah.or.id.

Beriman, kata Haedar, seringkali tidak mudah untuk dipraktekkan sebab seringkali dihadapkan dengan sesuatu yang abstrak. Sementara manusia seringnya berharap dengan sesuatu yang konkrit. 

Ia mencontohkan, beriman kepada Allah SWT. Padahal Allah merupakan zat yang tidak terjangkau oleh manusia. Oleh karena itu, bagi seorang muslim penting bagaimana mendudukan rasionalitas dengan keimanan. Tumpang tindih posisi iman dan rasionalitas pada muslim akan berakibat fatal, seperti yang terjadi ketika pandemi covid-19. Banyak yang mengaku beriman, salah dalam aktualisasi keimanan. Mereka membandingkan Tuhan dengan virus covid-19.

Taqwa bagi seorang muslim, kata Haedar, merupakan tahapan menuju kebaikan yang terus diusahakan tidak stagnan. Taqwa akan terus mengalami ujian, seperti pada saat seseorang sedang mendapat stimulan untuk marah. Apakah dia sanggup mengimplementasikan ketaqwaannya sehingga dia bisa menahan marah.

Taqwa lebih-lebih akan diuji ketika muslim berada pada ruang yang profan, sebab ketika dalam situasi sakral mungkin akan lebih mudah menahan marah. Di media sosial misalnya, mudah sekali seseorang marah dan mengumbar kemarahan. Tidak jarang dari mereka menganggap marah sebagai bagian dari DNA nya.

“Kok, bangga menjadi orang pemarah. Bahkan merasa menjadi karakternya. Kenapa bangga dengan sikap temperamental ?”. Ungkapnya.

Bahkan disaat beramar ma’ruf nahi munkar, menurut Haedar sebisa mungkin untuk tidak menampilkan kemarahan. Termasuk ketika marah karena agama, karakter orang beragama harus berbeda dengan orang marah yang hanya mengumbar hawa nafsu. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Berbagi Keberkahan, Bantuan Modal Usaha Untuk Muallaf

Berbagi Keberkahan, Bantuan Modal Usaha Untuk Muallaf

Tak punya kedua orang tuanya sejak 2017, Monica Kenyo Wulan Hapsari (27) hidup sendiri di kos berukuran sempit 2 x 3 meter. Sempat kelaparan dan hanya mampu jual sepatu dan tas ke rosok untuk...

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Jamaah masjid, siswa sekolah dan warga pelosok Garut ini kesulitan air untuk ibadah, bersuci, wudhu, memasak, minum, mandi, dan mencuci. Ayo Wakaf Sumur, Pahala Mengalir Tak Terbatas Umur.!!!...

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Syafani Azzahra, bocah yatim sejak usia tujuh tahun ini bercita-cita ingin menjadi dokter penghafal Al-Qur'an. Setamat SD ia ingin melanjutkan sekolah ke pesantren, tapi terkendala biaya. Ayo...

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Di tengah pandemi Covid-19, permintaan layanan ambulans untuk pasien dan jenazah terus meningkat. Mobil baru IDC akan disulap jadi ambulans, butuh dana 39 juta rupiah untuk biaya modifikasi....

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X