
BANDUNG (voa-islam.com) - Ruang Tafsir Masjid al-Istiqamah Bandung, Kamis (9/10/2025) malam, kembali ramai oleh murid Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Angkatan 11 yang bersiap menyimak kuliah pekan ke-8 yang mengusung tema “Konsep Wahyu: Islam vs Barat”. Dr. Nashruddin Syarief, S.S., M.Pd.I., hadir sebagai narasumber, membawa penjelasan mendalam tentang mengapa wahyu Islam bersifat otentik, final, dan tak tertandingi.
Nashruddin menekankan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang kitab sucinya diturunkan langsung oleh Allah, bukan ditulis oleh manusia. “Al-Qur’an bukan produk sejarah atau budaya. Ia turun sebagai petunjuk yang bersifat mutlak, sementara kitab agama lain lahir dari tangan manusia yang tak lepas dari subjektivitas dan kepentingan zamannya,” paparnya. Materi yang disajikan membuka cakrawala bagi murid tentang posisi sentral Al-Qur’an dalam bangunan ilmu dan peradaban Islam.
Lebih jauh, Nashruddin mengupas perbedaan mendasar antara cara pandang Islam dan Barat dalam menyikapi wahyu. “Worldview Barat mempertanyakan segalanya dengan pendekatan empiris-rasional, bahkan terhadap hal-hal yang bersifat metafisik. Sementara, Islam menerima wahyu sebagai kebenaran tertinggi yang menjadi landasan segala ilmu,” ujarnya. Ia juga mengingatkan, upaya mendekati Al-Qur’an dengan kerangka hermeneutika dan linguistik Barat justru berpotensi mereduksi otentisitas dan otoritasnya.
Shofi, salah satu peserta, mengaku mendapatkan perspektif baru. “Kelas ini membuka wawasan saya tentang perbedaan pendekatan wahyu dari kacamata Islam dan Barat. Saya juga baru paham bahwa wahyu dalam Islam bersifat eksklusif, menjadi pembeda utama dengan agama lain. Saya cukup kaget sekaligus tercerahkan,” ujarnya.
Sementara Hanif, murid SPI lain, menyampaikan refleksi kritisnya. “Jika materi-materi sebelumnya mendorong kita menjawab tantangan pemikiran kaum anti-Islam, malam ini kita justru diingatkan: tidak semua tantangan perlu ditanggapi. Ustadz mengutip Prof. Al-Attas, ‘between us and them is the permanent confrontation’. Mereka yang tak punya niat tulus mencari kebenaran tak akan pernah mengakui kehebatan Islam,” tuturnya. Hanif juga menambahkan, meski sempat heran dengan penolakan terhadap hermeneutika, ia menyadari bahwa Al-Qur’an sebagai wahyu bersifat dogmatis—diterima tanpa kritik.
Kuliah yang berakhir pukul 21.00 WIB ini bukan hanya sekadar transfer ilmu, melainkan upaya menanamkan keyakinan dan identitas keislaman yang kokoh. Dalam dunia yang semakin mengaburkan batas kebenaran, pemahaman tentang wahyu menjadi benteng bagi muslim untuk tidak terjebak dalam relativisme.
SPI Bandung terus membuktikan komitmennya melahirkan kader yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga mantap secara spiritual. Melalui diskusi-diskusi semacam ini, para peserta diajak tidak hanya menjadi pembelajar pasif, tapi juga penjaga warisan wahyu yang akan meneruskan estafet peradaban Islam di masa depan. (Asep Deni Hermawan/Ab)
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com