Kalian Akan Kembali ke Al-Quds Menjadi Pemenang

Dr. Abdus Sattar Qasim

Jika Israel memenjarakanmu, mengusirmu, menyiksamu, menghancurkan dan menggusur rumahku, atau menolak memberikan surat izin kepadamu, jika Israel menghalangi jalanmu, melarangmu akan hakmu, mengekangmu, mengejarmu dalam hal sebagian hak hidupmua maka yakinlah Anda berjalan di atas jalan yang benar; jalan kekuatan, pembangunan dan perjuangan mengembalikan hak.

Namun jika Israel memanjakanmu, memberimu keistimewaan, ditempatkan disampingnya, diberi fasilitas VIP, dan kemudahan maka Anda orang sengsara dan celaka dunia akhirat. Anda menempuh jalan kesalahan, dosa agama dan nasionalisme. Jika yahudi dan Amerika rela denganmu, maka Anda termasuk orang yang merugi dan jika mereka memarahimu maka Anda termasuk orang yang menang dengan izin Allah. Maka jangan kalian bersedih dan merasa sengsara wahai para aleg Al-Quds, jangan kalian menghinakan diri, bersedih sementara kalian orang yang yang tinggi. Bandingkan antara apa yang kalian hadapi berupa politik pengusiran dari kota Al-Quds dan antara apa yang dialami oleh PM Palestina di Otoritasnya yang disambut dengan hotel di Bethanina. Jika kalian bukan orang beragama dan bukan orang nasionalis tidak mungkin Israel menyakiti kalian. Jika orang lain tidak batil tidak mungkin mereka disambut dengan hormat.

Apakah kalian ingin menjadi orang-orang yang hanya duduk-duduk? Apakah kalian ingin kedudukan, otoritas dan fasilitas semu dan palsu? Karena kalian tidak ingin itu dan ingin tetap menjaga harga diri dan kehormatan kalian.

Sejarah pasti akan berjalan menuju kematangan. Di akhirnya, semua masalah pasti akan kembali ke jalan yang benar. Israel sudah melalui tahapan arogan dan kesimbongannya. Merusak dibumi dan melampaui batas. Tangannya sudah ngapal dalam membunuh bangsa Palestina, bangsa Arab dan umat Islam. Israel sudah berkali-kali merayakan kemenangannya dan keunggulannya. Ia unggul dan menang bukan karena akal dan okolnya saja, tapi berkat para agen dan kacongnya dari kalangan bangsa Arab sendiri. Para agen dan antek penjajah itu rela menjual bangsa dan umatnya untuk dimangsa Israel dan musuh-musuhnya.

Gerakan kesadaran bangsa Arab dan umat Islam bergerak cepat. Mereka terus berubah dalam level besar di kawasan Arab dan negara-negara Islam. Gerakan itu diwujudkan dalam perlawanan dan unjuk rasa menolak sikap membebek dan mendorong kuat kemerdekaan. Israel kini tidak banyak bisa berbuat untuk menggelar permusuhan-permusuhan. Amerika juga tidak bisa berbuat semaunya seperti dulu. Tidak semua warga Arab juga menjado bodoh dan membebek. Kesombongan di Irak, Afganistan dan Libanon kini sudah terpatahkan. Israel sudah terbukti kalan dalam perang Juli dengan Libanon. Itu salah satu kemengan umat Islam yang bersih dan mudah dilakukan. Ya, kini sudah lewat jaman kekalahan.

Musuh-musuh umat tidak terkaget dan resah. Mereka tidak lagi bisa berbuat semaunya. Terkadang mereka mengancam kadang menyulut api konflik. Kadang mereka kalang kabut. Namun terkadang menunjukkan sikap lentur. Terkadang menggelar maneuver militer. Namun kadang juga memuji capaian-capaian dan kelebihan musuh-musuh mereka dalam hal teknis dan taktik peperangan. Dulu mereka menyerang tanpa bicara dulu. Namun kini mereka banyak bicara sebelum berani menembak warga miskin. Dulu mereka merindukan konfrontasi dan berjoget di depan pasukan Arab yang kalah di depan mereka. Namun kini mereka mengeluhkan kehebatan dan tahan banting serta loyonya pasukan mereka padahal mereka berada di tank baja terlindungi. Musuh yang resah sesungguhnya dalam keadaan bahaya karena kehilangan keseimbangan, otaknya oleng dan syaraf dan emosinya tidak stabil. Ia tidak tahu bagaimana menyerang dan bagaimana lari. Akhirnya, ia tidak bisa menentukan targetnya.

Prosedur Israel mengusir warga Al-Quds saat ini menggambarkan emosi yang tidak stabil di kalangan elit Israel. Bahkan mereka mengusir orang yang terpilih dalam pemilu yang tidak memiliki senjata. Ini tentu akan semakin membuat ruwet masalah.

Israel sudah tidak seperti orang mabuk. Ia merasa semua yang dilakukannya akan memperkuat dirinya dan akan semakin mengamankannya. Blokade atas Gaza misalnya, Israel mengira dengan menyakiti manusia dan menyiksa akan bisa mewujudkan sejumlah target. Israel mengira perlawanan Palestina akan disibukkan dengan musuh internalnya. Israel mengira perlawanan akan hancur menghadapi kelaparan, sakit, penutupan jalan. Tapi buktinya tidak berguna. Maka Israel bekerjasama dengan sebagian bangsa Arab. Namun tetap tidak berhasil mengubah situasi di Jalur Gaza. Israel juag masih mengira bahwa yahudisasi Al-Quds akan menjadikan Palestina remeh dan kecil.

Jika orang bertanya kepada Anda sembilan tahun lalu soal hasil perang jika Israel menyerang Gaza, maka Anda akan menjawab Israel akan menelan Gaza dengan mudah dalam sehari. Jika pada saat itu orang bilang Gaza akan tahan hingga 23 hari dan Israel tidak bisa masuk Jalur Gaza, maka Anda akan menuding orang itu berdusta. Sekarang apa yang Anda katakan jika saya bilang, "Muhammad Abu Thair, Muhammad Thauthuh, Khalid Abu Arafah dan Ahmad Athwan, kalian akan kembali ke Al-Quds menjadi pemebang dengan izin Allah dalam waktu dekat? Pengusiran adalah masalah sulit. Ia rentetan sejarah menyakitkan bagi Palestina. Namun pada akhirnya ia akan menjadi tali yang menjerat leher Israel. Dengan tindakannya, Israel menantang ketegangan padahal tindakan itu sendiri adalah unsur yang bisa mengubah sejarah. Pemegang kekuasaan yang berfikir kekuasaannya terancam adalah penguasa bodoh. Hegemoni Israel tidak lagi tegak. Semua tindakannya mempercepat kehancurannya. Kita sudah sabar selama puluhan tahun. Dan kemenangan pada akhirnya milik mereka yang tidak membuka mulutnya hanya untuk mengaduh. (bn-bsyr) www.infopalestina.com

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Pusat Informasi Palestina lainnya:

• Hamad: Kami Akan Bangun Kambali Semua Gedung Yang Hancur
• PBB Bentuk Anggota Tim Penyelidikan Kasus Flotilla
• Israel Sita Tanah Warga al Quds dan Paksa 22 Rumah Dihancurkan
• Komite Rakyat Kuwait Bertekad Kirim Konvoi Besar ke Gaza
• Israel Hari Ini Bahas Penghancuran Puluhan Rumah di al Quds
• Fatah Bertekad Gelar Operasi Militer Habisi Hamas
• Shabri: Devortasi Awal Pengusiran Permanen
• Armada Kebebasan 2 ke Gaza Akhir Bulan Depan