LSM HAM: Vonis Administratif, Pedang di Leher Tahanan Palestina

Ramallah – Infopalestina: Ketua Lembaga Studi Tahanan, Rafat Hamdunah menilai vonis penahanan administrative dan perpanjangan penahanan oleh Israel kepada tahanan Palestina dengan alasan sang terdakwa sebagai "pasukan illegal" sebagai bertentangan dengan HAM dan kesepakatan dunia internasional bahkan terhadap nilai-nilai demokrasi yang dianut Israel sendiri.

Hamdunah menegaskan, vonis penahanan administrative dan perpanjangan penahanan hingga empat atau enam bulan dengan alasan di atas seperti pedang di leher para tahanan. Israel menggunakan proses pengadilan yang dirahasiakan tanpa pengadilan yang bersih, bahkan tanpa ada pengacara dan pembela dengan alasan undang-undang darurat yang diwarisi dari hukum Inggris. Ini tentu akan lebih menyakitkan keluarga tahanan Palestina karena mereka merindukan pembebasan namun tiba-tiba ditunda.

Ia menambahkan, yang sering terjadi, Israel mengumpulkan para tahanan dengan vonis adminitratif di tiga penjara Naqab, Auvar dan Magedo yang jumlah antara 220 dan 7 tahanan dengan vonis pasukan illegal. Bahkan perpanjangan penahanan hingga mencapai tiga kali penahanan.

Israel menenggunakan penamaan vonis "pasukan illegal" bagi tahanan yang ditahan secara administrative dari Jalur Gaza yang sudah habis masa tahanannya karena Israel mengganggap tidak ada hakim militer dari Israel di sana.

Hamdunah menegaskan, bahwa kebohongan demokrasi Israel sudah terungkap sehingga harus dilakukan tekanan secara media dan hukum kepada Israel untuk menegakkan keadilan. (bn-bsyr)

www.infopalestina.com