Doha – Infopalestina: Dokumen-dokumen resmi otoritas Fatah mengungkap bahwa merekalah yang menundah pembahasan laporan Hakim Richard Goldstone di depan Majlis HAM PBB pada 2 Oktober 2009. Menurut dokumen yang dipublikasikan televisi Aljazeera, keinginan otoritas Fatah untuk melanjutkan perundingan dengan Zionis Israel yang menjadi sebab yang mendorongnya melakukan itu.

Dalam pertemuan pada 21 Oktober 2009 dengan penasehat keamanan nasional Amerika Jenderal Jim Jones, ketua tim perunding PLO Shaib Uraikat mengadu bahwa penarikan laporan Goldstone “membuka pintu-pintu jahanam”.

Namun pejabat Amerika itu berbicara dengan lawan bicaranya itu dengan mengatakan, “Sudah sampai kepada kami surat dan kami akan melakukannya dengan segera. “Terima kasih atas apa yang Anda lakukan sejak dua pekan (seputar laporan Goldstone), sungguh itu sangat berni,” ungkap Jim Jones.

Dalam pertemuan dengan utusan Amerika untuk Timur Tengah George Mitchell pada tanggal yang sama, 22 Oktober 2009, Uraikat mengatakan, “Lihatlah reaksi Israel setelah penundaan laporan Goldstone, ada empati besar terhadap kerja otoritas Palestina karena mereka melihat apa yang diperoleh. Opini publik Israel bukanlah (PM Benyamin) Netanyahu.”

Nampaknya sensistifitas Amerika berlebihan terhadap pengajuan masalah-masalah tersebut di hadapa lembaga-lembaga internasional, khususnya yang berkaitan dengan masalah HAM dan berkaitan dengan pengadilan internasional.

Dalam dialog Mitchell dengan Uraikat sebelumnya pada 21 Oktober delegasi Amerika itu menasehari lawan bicaranya, “Mungkin saja Anda menyampaikan pernyataan secara umum. Tapi pengadilan pidana internasional masalah lain.”

Otoritas Palestina nampak sangat terkejut dengan reksi atas penundaan pembahasan laporan Goldstone tersebut. Ini nampak pada pengaduan Uraikat pada 20 Oktober 2009 kepada Menlu Amerika Hillary Clinton bahwa Menlu Israel Avigdor Lieberman telah menyatakan riwayat kaset (yang mengatakan bahwa Abbas menghasut agar tidak dihentikan serangan ke Jalur Gaza) dan menyerang Abu Mazen (Abbas).

Uraikat menambahkan, “Mesir, Yordania, Arab Saudi, mereka semua menyankal pengatahui tentang masalah penundaan laporan Goldstone. Mereka melempar kotoran ke wajah Abu Mazen. Melontarkan kecaman kepada dia seorang.”

Uraikat melanjutkan, “Menlu Mesir Ahmad Abul Gheit berkata kepada (Abbas) “Anda berakhir”. Menlu Yordania ketika itu, Nashir Jauda mengecamnya di Parlemen, Arab Saudi mengirim pesan lewa Abul Gheit. Suriah membatalkan pertemua, Kepala Biro Politik Gerakan Hamas Khalid Misy’al menyampaikan pidato… Amir Qatar, sekutu Anda, melancarkan serangan pribadi terhadap Abu Mazen (Abbas).”

Laporan Goldstone ini telah menuduh Zionis Israel melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina di Jerusalem. Laporan ini menyulut kemarahan meluas dan kecemasan di entitas Zionis Israel kemungkinan laporan ini dibahas di Dewan Keamanan PBB. Namun atas jasa Otoritas Fatah, kekhariran itu berubah menjadi kegembiraan. (asw)