Kairo – Infopalestina: Sumber keamanan Mesir menyebutkan, Sejumlah komandan keamanan yang dipimpi dinas intelijen Mesir membuat satu setrategi yang mencakup sejumla pase untuk mengebiri aksi turunkan Mubarak di alun-alun Tahrir.

Koresponden Quds Press yang melansir dari seseorang yang tidak mau identitasnya diketahui mengatakan, sejumlah data menyebutkan ada grand setrategi untuk menghadang aksi demo yang dijadwalkan digelar hari ini, Jum’at (4/2). Tujuan utama dari setratei ini adalah memecah atau menyerap kemarahan para demonstran. Seperti menghembuskan isu tentang adanya perundingan antara para pemuda yang berada di alun-alun Tahrir. Targetnya pertama, memberikan toleransi waktu untuk membicaraan tuntutan para demonstran dengan lebih serius lagi. Atau memecah barisan para demonstran dengan memunculkan isu tentang kebenaran perundingan antara para pemuda dengan pemerintah. Terakhir, untuk member imej pada dunia, bahwa pemerintah telah mencapai kesepakatan dengan para pemuda yang pada akhirnya akan menghancurkan barisan para demonstran serta merontokan kekuatan mereka.

Sumber menambahkan, tentang setrategi sudah dilaksanakan di lapangan. Seperti, pernyataan pertama dari pemerintah terbaru, yang meminta maaf kepada para demonstran di alun-alun Tahrir atas serangannya dari para pendukung Mubarak. Kemudian diikuti dengan sejumlah pernyataan yang melemah, dimulai dengan penegasan dari Mubarak, bahwa dirinya dan anaknya tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan umum mendatang. Menyusul sejumlah agenda Barat yang meminta Mesir serta persetujuan dari pihak regional yang diakhir dengan janji akan membebaskan semua tawanan yang ditangkap saat terjadi aksi.

Demikian juga dengan lankah wakil presiden Umar Sulaian yang melarang empat pejabat lama, seperti mendagri Habib Adil agar tidak keluar negeri, dalam rangka meredakan kemaragan demonstran.

Pada saat yang sama, ada isu ada gerakan “tidak damai” dari sekelompok orang untuk menghancurkan kantor politik, terutama istana kepresidenan, berikut kantor radio dan televise. Dengan demikian pihak keamanan akan menggunakan isu ini untuk membidik para demonstran secara sistematis.

Sumber menegaskan, kalau setrategi ini dilaksanakan, maka kita akan menyaksikan pembantaian beradarah yang belum terjadi sepanjang sejarah, tetapi semua ini jauh dari jangkauan media, setelah mereka menangkapi dan mengancam para wartwan masuk ke Kairo, ungkapnya. (asy)