Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
33.426 views

Berjihadlah di Jalan Allah Dengan Sebenarnya Jihad!

Oleh: Badrul Tamam

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga, dan para sahabatnya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkan jihad kepada hamba-hamba-Nya dan mewajibkan hal itu atas mereka sesuai dengan kemampuan dan kesiapan mereka. Dia berfirman,

 وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ

Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.” (QS. Al-Hajj: 78)

Perintah jihad ini berlaku umum bagi seluruh kaum muslimin. Masing-masing mereka wajib berjihad sesuai dengan kemampuannya. Dan perintah agar berjihad dengan sebenar-benarnya ini  seperti perintah-Nya untuk bertakwa dengan sebenar-benarnya.

Allah ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Dan sebagaimana diketahui bahwa makna haqqa tuqatih adalah agar ditaati dan tidak didurhakai, diingat dan tidak dilupakan, serta disyukuri dan tidak dikufuri. Maka makna haqqa jihadih adalah supaya seorang hamba berjihad (menundukkan) dirinya agar hati, lisan, dan anggota tubuhnya tunduk kepada Allah sehingga semuanya hanya untuk Allah dan karena-Nya, bukan untuk dan karena dirinya sendiri.

Kemudian dilanjutkan dengan menjihadi (melawan) syetannya dengan mendustakan janjinya, mendurhakai perintahnya, melanggar larangannya karena syetan hanya menjanjikan angan-angan dan menawarkan hayalan, mengancam dengan kemiskinan, memerintah yang buruk dan mencegah/menghalangi dari perkara takwa dan petunjuk, kemuliaan dan sabar, serta seluruh akhlak mulia. Kemudian dia menjihadi syetan tersebut dengan mendustakan janjinya dan mendurhakai perintahnya sehingga dengan dua macam bentuk jihad ini dia akan memiliki kekuatan dan kekuasaan.

Lalu dilanjutkan dengan menyiapkan diri untuk berjihad melawan musuh-musuh Allah dari kalangan kafirin dan musyrikin dengan hati, lisan, tangan, dan hartanya supaya kalimat Allah menjadi yang tertinggi.

Selanjutnya berjihad melawan pelaku kedzaliman, kemungkaran, dan bid’ah. Jihad dilakukan dengan mengingkari dan merubah kemungkaran yang dilakukan dengan terang-terangan. Yaitu dengan tangan, jika tidak mampu baru dengan lisan dan jika masih tidak mampu juga maka baru dengan hati.

Perbedaan ulama dalam memaknakan Haqqa Tuqatih

Sebagaimana yang disebutkan dalam tafsir al-Baghawi, “Berjihadlah di jalan Allah dalam melawan musuh-musuh-Nya dengan sebenar-benarnya jihad.” Yaitu –sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas-, “Adalah mencurahkan seluruh kekuatan di jalan-Nya dan tidak takut terhadap celaan orang yang mencela.” Penafsiran ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala,

يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ

. . . yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.” (QS. Al-Maidah: 54)

Muqatil dan al-Dhahak berkata, “Beramalah untuk Allah dengan sebenarnya amal dan sembahlah Dia dengan ibadah yang sebenarnya.”

Abdullah bin Mubarak berkata, “Dia adalah menjihadi diri dan hawa nafsu. Dan ini merupakan jihad terbesar dan menjadi jihad yang sesungguhnya.”

Sedangkan mayoritas mufassirin menyebutkan tentang makna haqqa tuqatih adalah hendaknya niatmu ikhlas (murni) dan benar-benar untuk Allah 'Azza wa Jalla. (lihat tafsir al-Baghawi)

Dan tidak benar pendapat orang yang mengatakan, “Kedua ayat tersebut dihapus karena keduanya mengandung perintah yang tidak mungkin mampu dilaksanakan.”

Haqqa tuqatih dan haqqa jihadih: adalah sesuatu yang mampu dilaksanakan oleh setiap hamba. Dan semua itu berbeda-beda sesuai dengan keadaan para mukallaf dalam kuat, lemah, pengatahuan, dan kejahilannya. Takwa dan jihad yang sesunguhnya disandarkan kepada orang yang kuat, mampu, dan alim adalah sesuatu berbeda bila dibandingkan kepada orang sakit, bodoh, dan lemah.

Lemahnya pendapat tersebut dikuatkan dengan kalimat yang Allah pakai dalam mengiringi perintah tersebut:

هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ في الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ

Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” (QS. Al-Hajj: 78)

Makna al-haraj adalah Kesempitan. Dan Allah tidak menjadikan ajaran agamanya sempit dan memberatkan, tapi Dia menjadikannya luas, lapang, dan mudah yang mampu dilakukan oleh setiap orang, sebagaimana dia mejadikan rizkinya diperoleh orang setiap yang hidup.

Sebagaimana Dia menetapkan rizki bagi hamba yang bisa diusahakannya, maka Dia membebani perintah kepada mereka yang mampu dilakukannya juga.

Dia tidak menjadikan kesempitan bagi hamba-Nya dalam menjalankan agama-Nya ditinjau dari sisi manapun. Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Saya diutus dengan ajaran yang lurus dan lapang (moderat).” Maknanya dengan agama yang lurus dalam tauhid dan mudah dalam pengamalannya.

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melapangkan bagi para hamba-Nya dalam menjalankan agama-Nya, memperoleh rizki, maaf dan ampunan-Nya. Dia juga melapangkan jalan taubat selama ruh masih menyatu denga jasad. Dia membuka pintu taubat dan tidak menutupnya sehingga matahari terbit dari barat. Dia mejadikan setiap kemaksiatan ada kafarah yang bisa menghapuskan dosanya berupa taubat, shadaqah, amal shalih yang menghapuskan dosa, musibah yang bisa menghapuskan keburukan-keburukan. Dari setiap yang Dia haramkan, diberikan ganti dengan sesuatu yang halal yang lebih bermanfaat, lebih baik, dan lebih nikmat baginya. Sehingga hamba mencukupkan diri dengan yang halal dan menjauhi yang haram. Allah memperbanyak yang halal dan tidak mempersempitnya. Dia menjadikan dari setiap kesulitan sebagai ujian agar hatinya menjadi lapang, lalu mendapatkan kemudahan sesudahnya. “Tidak mungkin ada satu kesulitan yang mengalahkan dua kemudahan.” Jika kebaikan Allah terhadap hamba-Nya seperti ini, bagaimana mungkin Dia akan membebani mereka dengan sesuatu yang tidak mampu dilakukannya dan tidak kuasa dijalankannya.

Sebagaimana Dia menetapkan rizki bagi hamba yang bisa diusahakannya, maka Dia membebani perintah kepada mereka yang mampu dilakukannya juga.

Pentingnya berjihad menundukkan hawa nafsu

Dalam uraian di atas, -sebagaimana yang disebutkan Ibnul Hajar dalam al-Fath dan Ibnul Qayyim dalam Zaad al-Ma’ad- jihad terbagi menjadi empat tingkatan: yaitu berjihad menundukkan hawa nafsu, berjihad melawan syetan, jihad melawan musuh-musuh Allah dari kalangan kafirin dan musyrikin, dan jihad melawan orang-orang fasik dan ahli maksiat.

Dari keempat tingkatan tersebut, jihad melawan hawa nafsu menjadi yang pokok. Dan sesungguhnya seorang hamba selama dia tidak melakukan jihad terhadap hawa nafsunya terlebih dahulu maka dia tidak akan mungkin akan melaksanakan perintah Islam atau meninggalkan larangan-larangannya. Tidak mungkin dia akan tergerak untuk berjihad melawan musuh dari luar kalau dia tidak tergerak untuk memerangi musuh yang ada di dalam dirinya. Dari sini benar apa yang disabdakan Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam,

الْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي طَاعَةِ اللَّهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ الْخَطَايَا وَالذَّنُوبَ

Mujahid adalah orang yang menundukkan jiwanya untuk taat kepada Allah. Sedangkan muhajir adalah orang yang menjauhi (meninggalkan) kesalahan dan dosa.” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah no. 549)

Dan dalam khutbah hajah beliau, Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Dan kami berlindung kepada-Mu (ya Allah) dari keburukan jiwa kami dan jeleknya amal-amal kami.”

Sesungguhnya jiwa senantiasa mengajak kepada kemaksiatan dan mengutamakan kehidupan dunia. Sedangkan Allah memerintahkan hamba-Nya untuk takut kepada-Nya dan menahan diri dari menuruti hawa nafsu. Dan hamba ada dua, menuruti hawa nafsunya sehingga dia hancur dan celaka atau menyambut seruan Tuhannya sehingga dia akan selamat dan beruntung. Hawa nafsu menyuruh untuk pelit sedangkan Allah menyuruh untuk berinfaq,

وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan berinfaklah itu lebih baik bagi dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Taghabun: 16)

Dan berjihad melawan hawa nafsu memiliki empat tingkatan:

1. Menundukkan hawa nafsu untuk mempelajari petunjuk dan agama yang benar. Sesungguhnya tidak aka nada keberuntungan dan kebahagiaan tanpanya. Karena itu jika hal ini dilalaikan maka akan sengsara dunia dan akhirat.

2. Menundukkannya untuk mengamalkan petunjuk setelah mengetahuinya. Jika tidak, maka sebatas mencari ilmu yang tidak diikuti amal tidak akan mendatangkan kebaikan, bahkan bisa mencelakakannya.

3. Menundukkannya untuk mendakwahkan dan mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahuinya. Jika tidak, maka ia termasuk orang yang menyembunyikan apa yang diturunkan oleh Allah dari petunjuk dan keterangan. Ilmunya tidak membawa manfaat baginya dan tidak bisa menyelamatkannya dari siksa Allah.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati.” (QS. Al-Baqarah: 159)

4. Menundukkannya untuk sabar menghadapi kesulitan dakwah dan menerima hal itu semua karena Allah.

Dan apabila seseorang mampu melaksanakan empat hal di atas, maka dia termasuk ke dalam golongan Rabbaniyyin. Karena para ulama salaf telah bersepakat bahwa orang yang berilmu tidak bisa menjadi figur yang rabbani sampai ia mengerti kebenaran, mengamalkannya, dan mengajarkannya. Maka siapa yang mengetahui kebenaran, mengamalkan dan mendakwahkanya maka akan diagungkan di tengah penduduk langit. Wallahu a’lam bil shawab….. (PurWD/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Jihad Fie Sabilillah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News
Berikan Pelatihan Pengurusan Jenazah, Ibu-ibu: 'Ternyata, Selama Ini Kita Salah'

Berikan Pelatihan Pengurusan Jenazah, Ibu-ibu: 'Ternyata, Selama Ini Kita Salah'

Jum'at, 29 Mar 2024 13:12

Pejuang Palestina Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Dengan Pasukan Israel Di Sekitar RS Al-Shifa Gaza

Pejuang Palestina Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Dengan Pasukan Israel Di Sekitar RS Al-Shifa Gaza

Kamis, 28 Mar 2024 22:02

Malaysia Dakwa Pemilik Toserba Dan Pemasok Kaus Kaki Bertuliskan ‘Allah’

Malaysia Dakwa Pemilik Toserba Dan Pemasok Kaus Kaki Bertuliskan ‘Allah’

Kamis, 28 Mar 2024 21:17

Euro-Med: Militer Zionis Israel 'Eksekusi' 13 Anak Di Sekitar Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Euro-Med: Militer Zionis Israel 'Eksekusi' 13 Anak Di Sekitar Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Kamis, 28 Mar 2024 20:28

Meta Diperintahkan Hapus Larangan Kata 'Syahid' Di Postingan Medsos

Meta Diperintahkan Hapus Larangan Kata 'Syahid' Di Postingan Medsos

Kamis, 28 Mar 2024 15:37

IHATEC dan GHCC Korea Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Ekosistem Produk Halal

IHATEC dan GHCC Korea Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Ekosistem Produk Halal

Kamis, 28 Mar 2024 08:36

Osama Hamdan: Kematian Wakil Komandan Al-Qassam Marwan Issa Belum Terkonfirmasi

Osama Hamdan: Kematian Wakil Komandan Al-Qassam Marwan Issa Belum Terkonfirmasi

Rabu, 27 Mar 2024 21:01

Ini Pesan KH Bachtiar Nasir kepada Calon Hakim Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI

Ini Pesan KH Bachtiar Nasir kepada Calon Hakim Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI

Rabu, 27 Mar 2024 18:00

12 Warga Gaza Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan Di Pantai

12 Warga Gaza Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan Di Pantai

Rabu, 27 Mar 2024 17:15

6.000 Kali Khatam Al-Qur'an, Begini Metode Yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN

6.000 Kali Khatam Al-Qur'an, Begini Metode Yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN

Rabu, 27 Mar 2024 16:29

Palestina Aman, Publik Dibohongi?

Palestina Aman, Publik Dibohongi?

Rabu, 27 Mar 2024 07:22

Puasa Jangan Lemas!

Puasa Jangan Lemas!

Rabu, 27 Mar 2024 07:09

Polemik Film ‘Kiblat’, MUI: Sutradara Film Horor Perlu Menempatkan Simbol Islam Secara Adil

Polemik Film ‘Kiblat’, MUI: Sutradara Film Horor Perlu Menempatkan Simbol Islam Secara Adil

Selasa, 26 Mar 2024 22:15

Tgk Yusran Hadi Ajak Umat Islam Untuk Bantu Saudara-Saudara Seiman Di Gaza Palestina

Tgk Yusran Hadi Ajak Umat Islam Untuk Bantu Saudara-Saudara Seiman Di Gaza Palestina

Selasa, 26 Mar 2024 21:20

Militer Zionis Israel Gunakan Amunisi Era 1950-an Di Tengah Kekurangan Pasokan Dalam Perang Di Gaza

Militer Zionis Israel Gunakan Amunisi Era 1950-an Di Tengah Kekurangan Pasokan Dalam Perang Di Gaza

Selasa, 26 Mar 2024 17:12


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X