Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
20.433 views

Abu Muhamad al-Maqdisi : Membongkar Syubhat-Syubhat Para Thoghut

 

  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Muqaddimah Cetakan Pertama

Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah dan orang-orang yang loyalitas kepadanya, wa ba’du:

Ini adalah salah satu risalah penjara yang telah saya tulis saat saya mendekam di penjara Sawwaqah tahun 1416 H untuk membantah syubhat-syubhat terbesar orang-orang yang membela-bela[1] bala tentara[2] dan pengusung[3] qawaaniin (undang-undang) buatan.

Dan syubhat-syubhat itu ada setelah tersebarnya dakwah kami -dengan karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala– di dalam dan di luar penjara, sehingga dengan tersebarnya dakwah itu kaum muwahhidiin mendapatkan angin segar dan orang-orang mulhidiin serta kaum musyrikin pun merasa kepanasan lagi berang.

Maka semenjak itu mulailah berbangkitan orang-orang yang membela mereka, orang-orang yang ciut dari mengkafirkan dan menjihadinya dari kalangan jama’ah Tajahhum dan Irja,[4] mereka mendengung-dengung syubhat-syubhat semacam ini, dan mereka berusaha dengannya untuk menghalangi dakwah tauhid, dan menambal/ menutupi/melenggangkan jalan bagi para pengusung kemusyrikan.

Saya telah menulis lembaran-lembaran ini dengan uslub/metode yang sesuai dengan keadaan untuk memudahkan bantahan terhadap mereka serta terhadap syubhat-syubhatnya, juga untuk mempermudah bagi ikhwan-ikhwan yang baru bergabung dengan dakwah yang penuh berkah ini.

Dan apa yang saya harapkan itu dengan karunia Allah alhamdulillah bisa terealisasi, sehingga orang-orang awam dari kalangan muwahhidiin mampu mematahkan dengan telak dalam masalah ini dalih orang-orang yang merasa bangga bahwa mereka itu adalah alumni fakultas syari’ah dan fakultas lainnya.

Ini semua sebagai pembuktian ucapan Syaikhul Islam Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah dalam kitabnya Kasyfusysyubhat: (Bisa jadi musuh-musuh tauhid itu memiliki ilmu yang banyak sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَرِحُوا بِمَا عِنْدَهُمْ مِنَ الْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ

”Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepadanya) mereka dengan membawa keterangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka, dan mereka di kepung oleh adzab Allah yang selalu mereka perolok-olok,” (Ghafir: 83)

Dan wajib atas setiap muslim untuk mempelajari dari dien Allah ini apa yang bisa menjadi senjata baginya, yang dengan senjata itu dia bisa menghadang dan menghadapi setan-setan itu,[5] sehingga dia tidak merasa takut dan sedih karena:

إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا

”Sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah” (An Nisa: 76).

(Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah berkata: Dan satu orang awam dari kalangan muwahhidiin mampu mengalahkan seribu orang dari kalangan ulama kaum musyrikin, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

وَإِنَّ جُنْدَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ

”Dan sesungguhnya tentara kami itu lah yang pasti menang,” (Ash Shaffaat: 173).

Tentara Allah itu merekalah yang menang dengan hujjah dan lisan sebagaimana mereka itulah yang menang dengan pedang dan tombak.

Pada saat itu ikhwan kami di penjara memperbanyak tulisan ini dan menyebarkannya di kalangan para penghuni penjara yang sangat beragam masalah dan kasus yang mereka alami, sebagaimana kami juga membagi-bagikannya kepada banyak para polisi, tentara dan para perwira yang kami dakwahi mereka itu untuk bara’ah dari kemusyrikan-kemusyrikan undang-undang mereka serta dari kekafiran para thaghutnya.

Kemudian ternyata banyak di antara mereka malah berlindung di balik syubhat-syubhat semacam ini. Saat saya menulisnya, sama sekali tidak ada dugaan bahwa tulisan ini akan di cetak dan disebarkan secara luas, karena sebenarnya sudah ada tulisan saya yang lebih lengkap dan lebih terperinci seperti risalahImtaa’un Nadhri Fi Kasyfi Syubuhaati Murji’atil ‘Ashri dan risalah lainnya.

Apalagi tulisan ini saya tulis dengan sangat ringkas dan hanya berpegang kepada ma’lumat yang ada di benak dan di kepala, ini karena susahnya mencari rujukan di dalam penjara, kemudian setelah dibebaskan saya dikagetkan dengan keberadaan tulisan itu telah disebarkan lewat internet dan dicopy serta beredar luas di kalangan para pemuda karena statusnya yang ringkas dan mudah, padahal masih adanya salah cetak, kalimat yang gugur, dan kekurangan yang nampak di sebagian tempat.

Dan hal itulah yang mendorong saya untuk mengkoreksi ulang cetakan itu atas permintaan sebagian ikhwan untuk menjaga dari kalimat yang gugur dan kekurangan sesuai dengan kemampuan serta mempersiapkannya untuk di cetak, “Dan tidak ada taufiq bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah...”

Saya memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar menjadikan risalah ini bermanfaat, meneguhkan kami serta menolong kami untuk selalu bisa membela agama-Nya, dan menerima segala upaya dan usaha kami karena sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi-Nya Muhammad, keluarganya dan seluruh para sahabatnya. 

Shafar 1420 H.

* * *

Muqaddimah

Segala puji hanya milik Allah Rabul ‘aalamiin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada penutup para nabi dan rasul, wa ba’du:

Ini adalah syubhat-syubhat yang selalu didengung-dengungkan oleh orang-orang yang membela para tentara thaghut dan para pengusung qawaaniin, sehingga pada akhirnya syubhat-syubhat ini dipegang dan diambil pula oleh para pengusung/pasukan yang musyrik itu, yang di mana mereka itu tidak mengetahui dari dien ini kecuali nama saja, dan tidak mengetahui dari syi’ar-syi’arnya kecuali sekedar ritual belaka.

Kemudian dengan syubhat-syubhat itu mereka mendebat kaum muwahhidiin, dan menghujat kaum muslimin dalam rangka melegalkan kemusyrikan mereka, kebatilannya, serta pembelaannya terhadap thaghut yang padahal sesuatu yang paling pertama AllahSubhanahu Wa Ta’ala fardlukan atas mereka adalah menjauhi thaghut itu dan kafir terhadapnya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu, (An Nahl: 36).

Dan firman-Nya Subhanahu Wa Ta’ala:

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ

“Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah untuk kafir kepada Thaghut itu.” (An-Nisaa’: 60)[6]

Lalu orang-orang yang dhalim mengganti perintah dengan (mengajarkan) yang tidak diperintahkan kepada mereka), yang seharusnya mereka itu kafir terhadap thaghut itu, malah mereka justru menjaganya, melindunginya, membela untuk mempertahankannya, dan menjadi pasukan yang selalu siap, dan garda yang selalu setia setiap saat, mereka mengorbankan jiwa raga demi mempertahankannya, serta mereka mengerahkan waktu dan usia demi menjaga keutuhannya.

Dan saat kami mendakwahi banyak dari kalangan mereka untuk bertauhid, dan bara’ah dari kemusyrikan dan tandiid (penetapan tandingan bagi Allah), ternyata mereka mendebat (kami) dengan syubhat-syubhat yang telah dibisikan oleh setan-setan jin dan manusia kepada mereka, yang dengannya mereka kaburkan yang hak dengan kebatilan, serta cahaya dengan kegelapan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ (١١٢) وَلِتَصْغَى إِلَيْهِ أَفْئِدَةُ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ وَلِيَرْضَوْهُ وَلِيَقْتَرِفُوا مَا هُمْ مُقْتَرِفُونَ

 “Dan demikianlah kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan,” (Al An’aam: 112-113).

Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menjelaskan bahwa hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhiratlah yang cenderung kepada perkataan-perkataan yang indah (yang mengandung tipuan). Hati semacam itulah yang rela dengan syubhat-syubhat tersebut dalam rangka menyembunyikan kebathilan mereka, dan dengan mereka menyembunyikan kemusyrikan mereka itu, serta supaya bisa mengerjakaan apa yang mereka kerjakan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam ayat yang lain:

لَوْ خَرَجُوا فِيكُمْ مَا زَادُوكُمْ إِلا خَبَالا وَلأوْضَعُوا خِلالَكُمْ يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ وَفِيكُمْ سَمَّاعُونَ لَهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ

“Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim.” (At Taubah: 47).

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjelaskan bahwa di antara barisan kaum muslimin ada orang yang terkadang mendengarkan penggembosan orang-orang munafiq dan syubhat-syubhat para penebar kebohongan.

Karena alasan itu semua, kami dalam lembaran-lembaran ini ingin membantah syubhat-syubhat mereka terbesar, dengan sedikit ringkas yang sesuai dengan keadaan, tempat dan zaman, sehingga memungkinkan untuk ditelaah oleh para tentara thaghut itu, juga oleh orang-orang yang membela mereka serta yang lainnya dari kalangan orang-orang yang terpengaruh oleh syubhat-syubhat itu. Padahal hakikatnya syubhat-syubhat tersebut adalah sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair:

Syubhat-syubhat yang gugur bagaikan kaca yang engkau kira benar

Sedangkan setiap sesuatu yang bisa memecahkan itu bisa dipecahkan.

Mudah-mudahan dengan lembaran-lembaran ini Allah membukakan telinga-telinga yang tuli, mata-mata yang buta, dan hati-hati yang tertutup; karena sesungguhnya Dia itu yang berwenang untuk itu dan kuasa atasnya, Dia-lah Penolong kita, sebaik-baiknya Yang Mengasihi dan Yang Menolong.

Penjara Sawwaqah, Rabi’ul Awwal 1416 H

Abu Muhammad Al Maqdisiy

Pokok Syubhat-Syubhat :

Syubhat-syubhat yang kami bantah dalam lembaran-lembaran ini adalah:

 

[1] Dari kalangan jama’ah Irjaa’ (Neo Murjiah yang banyak bermunculan dengan baju salaf secara pengakuan dan klaim saja,dan diikuti banyak orang yang paling mengaku salafiy di negeri ini.pent

[2] Dari kalangan tentara, polisi, para laskar, serta barisan yang membela dan melindungi atau memperjuangkan atau menjunjung tinggi undang-undang tersebut. Pent.

[3] Dari kalangan penguasa, para pejabat, para pakar hukum (fuqahaa al qanuun), para anggota dewan dan majelis permusyawaratan atau perwakilan rakyat, para jaksa dan para hakim serta uang lainnya. Pent.

[4] Yang sekarang merebak dengan pesat serta merasa diri merekalah yang paling salafiy, padahal mereka itu adalah salafiy maz’uum atau ad’iyaa (para pengaku saja bukan sebenarnya). Ciri khas mereka adalah memandang bahwa para penguasa atau para pemerintah atau negara yang mencampakan syari’at Allah serta mengadopsi atau membuat undang-undang sendiri adalah masih berstatus sebagai pemerintah Islam, negara Islam, dan penguasa muslim yang wajib diberikan loyalitas, mereka berpandangan bahwa orang muslim muwahhid yang berusaha memerangi, menjihadi, atau baraa’ dari pemerintah semacam itu adalah Khawarij, Takfiriy, anjing-anjing neraka, yang wajib dilaporkan kepada thaghut itu.Pent.

[5] Beliau maksudkan dengan setan-setan itu adalah ulama-ulama kaum musyrikin, yang di mana mereka itu mahir dalam fiqih, atau nahwu, atau ushul fiqih, atau tafsir, atau hadits, akan tetapi mereka itu melegalkan kemusyrikan, seperti pada masa sekarang banyak orang yang bergelar Doktor dalam masalah Islam, akan tetapi mereka melegalkan demokrasi yang syirik itu dengan dalih maslahat dakwah, padahal mereka mengetahui bahwa demokrasi itu adalah penyandaran hukum kepada makhluk, sedangkan penyandaran wewenang membuat hukum kepada makhluk itu adalah syirik akbar.Pent.

[6] Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah berkata dalamRisalah Fi Makna Thagut (lihat Al jaami’ Al Fariid hal: 308): Dan adapun tata cara kufur kepada thaghut itu adalah engkau meyakini bathilnya ibadah kepada selain Allah, engkau meninggalkan, membencinya, mengkafirkan pelakunya dan memusuhi mereka itu.

“Beliau berkata pula dalam Ad Durar Assaniyyah, 2/78: “Kafirlah kamu terhadap thaghut-thaghut itu, musuhilah mereka, bencilah orang yang mencintai mereka, atau orang yang membela-bela mereka, atau orang yang tidak mengkafirkan mereka, atau orang yang mengatakan Allah tidak mentaklif saya untuk mensikapi mereka, sungguh dia telah berdusta dan mengada-ngada atas Allah, justeru Allah telah mentaklif dia untuk bersikap terhadap mereka, Dia telah mewajibkan dia untuk kafir terhadap thaghut-thaghut itu dan berlepas diri dari mereka meskipun mereka adalah saudara-saudara dan anak-anaknya.”

Dan beliau menyebutkan dalam Risalah Fi Makna Thaghut bahwa di antara pentolan thaghut adalah: Yang kedua: Penguasa yang dhalim yang merubah hukum-hukum Allah… dan yang ketiga: Orang yang memutuskan bukan dengan apa yang Allah turunkan…”

Yang kedua adalah para pembuat hukum dan perundang-undangan, para pengusulnya, para perancangnya, para penggodoknya serta yang mengesahkannya, ini kalangan Eksekutif dan Legislatif.

Dan adapun yang ketiga adalah para pelaksana baik dari kalangan penguasa, pejabat (Eksekutif), para hakim dan jaksa (Yudikatif) serta yang lainnya.

Dan jangan lupa, para penghias kemusyrikan itu dari kalangan du’aatnya, para cendikiawan dan kalangan intelektualnya yang selalu membolehkannya, serta para aparat hukum dan para pelindungnya dari kalangan polisi dan tentara.

 Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah berkata dalam risalah beliau kepada Hamd At Tuwaijiriy sebagaimana yang dikutip oleh Syaikh Abdullathif Ibnu Abdirrahman Ibnu Hasan Ibnu Abdil Wahhab dalam kitabnya Mishbahudhdhalaam fi man kadzaba’alasy Syaikhil Imam, hal 104: “Dan kami hanya mengkafirkan orang yang menyekutukan Allah dalam uluuhiyyah-Nya setelah jelas baginya hujjah akan bathilnya syirik, dan begitu juga kami mengkafirkan orang yang memperindah kemusyrikan itu dan menegakan syubhat-syubhat yang bathil untuk membolehkannya, dan begitu pula orang yang menggunakan senjata untuk melindungi kuburan-kuburan keramat yang di sana dilakukan penyekutuan terhadap Allah dan dia memerangi orang yang mengingkarinya dan berusaha memusnahkannya.”

Siapa yang melindungi hukum dan perundang-undangan, falsafah negara, sistem syirik yang ada, lembaga dan sarang demokrasi kalau bukan aparat keamanan yang ada dari kalangan polisi dan tentara.Pent.

*dabiq

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Liberalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X