Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
10.321 views

Memahami dan Menyikapi Anak Rewel

Ibu mana sih yang tak akan bingung bila buah hatinya sedang rewel? Segala cara pasti dilakukan demi menenangkan si bayi. Sayangnya, tidak selalu semua cara yang ditempuh itu berhasil membuat bayi tenang. Alih-alih diam, si bayi malah semakin keras tangisnya dan susah ditenangkan. Kalau sudah begini, biasanya si ibu pun ikut rewel alias stress karena merasa jadi ibu yang tak berguna.

Sabar bunda salihah. Hal ini memang lazim terjadi di awal-awal memiliki buah hati. Syukurlah saat ini ada kemajuan teknologi sehingga para bunda bisa bertukar pengalaman dengan bunda lain. Di bawah ini ada tips yang diberikan oleh seorang bunda yang biasa dipanggil Teh Patra. Beliau adalah bunda dengan 3 orang putra dan 1 orang putri, dan bisa dibilang pakar parenting. Pada intinya ada 3 kebutuhan dasar yang harus dipahami oleh para bunda agar buah hati tidak rewel.

1. Kebutuhan fisik

Ini adalah kebutuhan dasar setiap anak. Anak akan rewel kalau ada masalah dengan fisiknya. Perhatikan apakah popoknya basah dan kotor. Mungkin dia kedinginan, kepanasan, lapar, haus, digigit serangga, tidak enak perut, pegal karena salah posisi tidur, terkena virus, demam, hidung tersumbat, gatal, atau yang lain? Anak yang sudah agak besar mungkin terganggu saat tumbuh gigi, memasukkan kuman ke mulutnya hingga sakit perut, lapar, haus, ngantuk, dan sebagainya. Biasanya yang paling sulit menghadapi batita, karena mereka belum bisa mengkomunikasikan apa yang mereka rasakan.

Dalam hal kebutuhan fisik ini, upayakan untuk selalu memenuhi kebutuhannya sebelum dia memintanya. Misalnya saat bayi terbangun, dia mungkin akan mengeluarkan suara pelan. Usahakan untuk langsung menghampirinya dengan tenang, mengucapkan salam sambil tersenyum. Mengajaknya bicara sambil memperhatikan, apakah popoknya basah? Jika ya langsung ganti. Gendong sebentar agar anak merasa nyaman, perbaiki posisinya atau bila perlu segera menyusuinya.

Jangan menunggu sampai anak menangis keras, apalagi menjerit-jerit. Dia akan terbiasa menjerit dan menangis untuk meminta sesuatu, karena menyangka harus begitu caranya. Jika bunda terbiasa memenuhi kebutuhannya sebelum dia rewel, dia akan percaya pada bundanya. Setiap bangun dia hanya akan menggumamkan suara lirih, karena tahu bunda akan segera datang.

Kuasai dengan baik teknik menghadapi anak demam, teknik memijat bayi, mengatasi perut kembung, dll. Jika anak rewel karena masalah fisik, tidak selalu perlu digendong sehingga anak 'bau tangan'.

Saat anak tumbuh gigi, dia pasti merasa tidak nyaman. Saat seperti ini adalah saat paling menantang untuk memberi makan anak. Jangan memaksanya memakan sesuatu yang dia tidak suka.

Anak yang kekurangan zat gizi akan rentan terhadap penyakit. Anak sakit pasti rewel. Kita saja kalau sakit pasti merasa tidak nyaman. Karena itu pastikan kebutuhan gizi anak selalu terpenuhi. Anak gemuk belum tentu cukup gizi. Jika dia masih sering terpapar penyakit, mungkin ada zat gizi tertentu yang belum terpenuhi.

Biasakan menyediakan berbagai jenis makanan di rumah dengan berbagai jenis zat gizi seimbang, sehingga saat anak menolak satu jenis makanan, bisa kita tawarkan jenis makanan yang lain.

2. Kebutuhan ruhiyah/psikologi

Jika secara fisik tidak ada yang mengganggu anak dan dia masih rewel, mungkin masalahnya ada pada jiwanya. Seringkali anak menangis jika merasa kurang perhatian. Mungkin bunda sedang sibuk dengan gadget, dengan adik baru, dengan aktivitas lain. Tidak mungkin meminta anak memahami hal ini. Bagaimanapun, kita yang dewasa, bukan mereka. Maka prioritas kita adlaah memberikan ketenangan dan kenyamanan pada anak-anak.

Jika mereka minta perhatian, letakkan dulu seluruh aktivitas kita, dan berikan perhatian penuh pada mereka. Jangan khawatir kita tidak sempat melakukan banyak hal, karena setelah anak yakin kita memperhatikan mereka, anak juga tidak akan terus menerus meminta perhatian kita.

Anak yang terlanjur merasa diabaikan, dan tidak terpenuhi kebutuhan emosinya saat batita, mungkin tumbuh menjadi pribadi sulit. Setelah lepas masa batita, dia cenderung tidak yakin dengan dirinya dan akan terus menerus tergantung dengan perhatian kita. Dia akan menjadi anak pemalu, mudah marah, selalu memaksa, dan menyakiti orang lain untuk menutupi kekurangannya. Jika kondisi ini terlanjur terjadi, maka kita perlu melakukan terapi dengan sabar. Jangan biarkan kesalahan terus berlarut-larut. Dan jangan biarkan kita putus asa dan menganggap kondisi tidak mungkin diubah.

Terapi dilakukan secara perlahan. Jangan mengharapkan hasil instan, lalu mengatakan : saya sudah begini dan begitu..tapi dia masih begini dan begitu..Lakukan saja terapi dengan santai dan fokus. Dan jangan menyalahkan orang yang memberi nasihat.

3. Kebutuhan akal, skill dan ilmu

Seringkali anak rewel jika tidak mampu melakukan suatu hal. Anak mungkin kesal jika tidak mampu menumpuk balok, memasang puzzle, menyendok nasi, meraih sesuatu yang tinggi. Bunda bisa memotivasi mereka untuk terus berusaha, menawarkan bantuan dan alternatif metode. Tapi seringkali anak tidak memilki seseorang untuk membantu. Saat bermain, tidak ada orang dewasa yang peduli. Saat mengalami kesulitan, tidak ada tempat bertanya. Dengan pengalaman dan wawasan mereka yang sangat terbatas, mereka pun menjadi putus asa. Ini menjadi cikal bakal sikap mudah menyerah, enggan mencoba dan malas berusaha karena merasa tidak bisa.

Menjadi tanggungjawab orang tua untuk memastikan anak mencapai seluruh tugas perkembangan sesuai usianya. Anak yang terlambat mencapainya akan mengalami kesulitan di kemudian hari. Misalnya anak yang belum bisa membaca saat usia 8 tahun, tentu akan mengalami kesulitan di sekolahnya. 
Anak yang belum bisa naik tangga pada usia 3 tahun mungkin akan ditinggal teman-temannya. Anak yang belum bisa bicara pada usia tiga tahun mungkin akan ditertawakan lingkungannya. Anak yang selalu tertinggal saat lari, mungkin akan merasa minder dari teman-temannya.

Mendidik anak berkarakter kuat tentu membutuhkan kesabaran, ketekunan dan disiplin. Anak tidak tiba-tiba saja bisa menguasai berbagai hal. Hujan turun dari langit pun ada sebab-sebabnya.

Memberi stimulasi berupa wawasan kognitif agar pengetahuan anak terus bertambah dapat dilakukan dengan membacakan buku, mengajak untuk memperhatikan alam sekitar, mengunjungi berbagai tempat, dll.

Memberi stimulasi motorik agar anak tumbuh menjadi anak yang tangkas dan kuat, memiliki sistem koordinasi yang baik agar bisa bermain dengan baik bisa dilakukan dengan memberinya mainan edukatif, balok susun, puzzle, mengajak lari, melatih bersepeda, atau menggunakan alat yang tersedia di sekitar rumah seperti menyusun gelas air mineral, memukul panci, memutar air, meremas beras, berjalan pada garis ubin, bermain pasir, dll.

Jika kita bisa selalu memperhatikan ketiga kunci tersebut, in syaa Allah kita akan merasakan indahnya merawat seorang anak, melihatnya tumbuh besar dengan segala perkembangannya, dan tidak sabar untuk memiliki anak-anak selanjutnya. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X