Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.010 views

Jangan Jadi Anak Durhaka!

 

Oleh: Alga Biru

Pernahkah kalian mendengar kutipan kalimat sakti yang isinya kira-kira begini: "Sebagai seorang anak, aku tidak pernah minta dilahirkan oleh kedua orangtuaku. Aku tidak pernah memilih seperti apa mereka dan keadaan diriku sepenuhnya. Jadi kenapa aku harus merasa berutang budi kepada mereka? Bukankah aku ada karena pilihan orangtuaku sendiri?"

Kutipan kalimat di atas atau yang semisalnya banyak bertebaran dalam berbagai narasi bahkan adegan percakapan di film ataupun drama berseri. Sepintas sih ada benarnya. Seolah timbul kesan yang membenarkan bahwa anak-anak adalah "korban" dari pilihan orangtuanya. 

Namun terlintaskah dalam pikiran kita bahwa narasi "toh aku tidak minta dilahirkan kok" ini bisa jadi senjata yang jahat banget akan hubungan orangtua kepada anak. Alih-alih menciptakan hubungan yang harmonis, malahan anak cenderung tidak mensyukuri kelahiran dan menyalahkan orangtua atas permasalahan hidup mereka. Di dalam islam, bahkan ajaran agama lain pun, ada tuntunan untuk berbakti kepada orangtua. 

“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra ayat 23).

Lalu ke mana perginya fitrah anak untuk berbakti kepada orangtua? Jangankan kepada orang yang telah mengandung, melahirkan dan membesarkan dengan susah payah, tatkala kita diperlakukan baik oleh orang asing, maka kita wajib berterima kasih kepada orang tersebut. Kedua orangtua bukanlah orang asing, bukan juga manusia sempurna, bukan pula malaikat tanpa cela. Mereka manusia biasa yang terus belajar dan tumbuh untuk mencintai anak-anaknya. Mereka bisa saja putus asa dan kehilangan arah. Namun dengan semua kekuatannya, tetaplah orangtua berusaha sedemikian rupa membesarkan anak-anaknya. 

Bayangkan jika kedua pasangan  suami istri memilih aliran childfree atau hidup terbebas dari anak-anak, lantas apakah kita lahir ke dunia? Please, jangan sampai kita ke-trigger untuk sesuatu yang kelak kita sesali. 

Terus gimana dong kalau kita terlahir dari orangtua yang toxic alias buruk akhlaknya? Apakah kita sikap birul walidain tetap berlaku? Gimana juga dengan orangtua yang jelas-jelas zalim bahkan melakukan tindak pidana seperti pemerkosaan, kekerasan fisik hingga pelacuran? Ketahuilah bahwa sikap bakti anak kepada orangtua terus menjadi kewajiban hingga akhir hayat yang dilakukan secara proporsional. Adapun delik pidana tidak bisa menjadi motif balas dendam anak kepada orangtua durhaka. Proses hukum tetap berlaku sebagaimana jenis pidana lain sesuai aturan yang berlaku. Jika orangtua melakukan kekerasan anak maka negara harus memberi sanksi tegas agar kejadian  serupa tidak terulang kembali. Tentu tidak mudah bagi anak untuk berlepas diri dari lingkaran toxic relationship yang ada pada keluarga. Kejadian demi kejadian tidak bisa mengabaikan faktor internal dan eksternal keluarga. 

Sebagai bentuk penegasan, marilah kita runut kembali tentang siapa diri kita yang sebenarnya: Bukankah seorang anak tidak pernah meminta dilahirkan? Ya benar, kelahiran bukanlah sebuah pilihan melainkan pemberian dan kehormatan. Bagaimanapun, kita terlahir sebagai mahluk dengan akal budi dengan predikat khalifah (pemimpin) di muka bumi (terhormat). Lantas apa yang sebaiknya dilakukan seseorang untuk sesuatu yang tidak pernah ia pilih (dilahirkan)? Jawabannya, jalani dan hadapilah. Suka tidak suka, kita meyakini qadha Allah pasti datang dengan suatu tujuan. Termasuk penciptaan kita di muka bumi yakni punya tujuan tertentu yang tidak main-main.

Kedua orangtua tidak pernah menciptakan kita, tetapi Allah dengan iradah-Nya menciptakan keturunan-keturunan manusia sebagaimana yang Dia kehendaki. Orangtua sebagai media dan wujud fisik yang terindera oleh akal, sedangkan perancang takdir (tujuan) penciptaan hanyalah Allah SWT semata. Lalu kenapa kita tidak menjadi hamba yang bersyukur? Diantara debu-debu semesta, Allah SWT menjadikan kita salah satu manusia yang memiliki fitrah dan akal budi untuk beribadah kepada-Nya. Tidakkah kita termasuk orang-orang yang berpikir? 

"Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. al-'Ankabut ayat 19). Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X