Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.656 views

Herd Immunity Gagal pada Negara Adidaya, Masihkah Ikuti?

 

Oleh:

 

Revina Dewi , S.Tr.Kes, Praktisi Kesehatan 

 

DESAKAN herd immunity lantang disuarakan dari seorang penasihat senior sekaligus ketua pemodelan pandemi pemerintah Inggris, Graham Medley. Beliau mengemukakan urgensitas penerapan herd immunity guna mengatasi wabah Covid - 19 karena menganggap bahwa pemerintah Inggris tidak memiliki strategi jalan keluar yang jelas.

Selain itu pemberlakuan lockdown yang berkepanjangan akan memberikan pengaruh ekonomi yang lebih menyengsarakan ketimbang virus itu sendiri, terutama bagi orang orang yang bergantung pada upah harian (5/4). Klaim solusi alami "herd immunity" menyeruak menyusul lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia dinyatakan positif terinfeksi virus Corona meskipun telah diberlakukan berbagai upaya seperti karantina wilayah (lockdown) dan physical distancing di berbagai Negara.


Lalu sebenarnya apa itu herd immunity dan bagaimana konsekuensinya ?


Herd Immunity dan Kegagalan Barat

Dilansir dari kompas.com (4/4) yang mengutip Aljazeera(3/4) , Herd Immunity adalah suatu kondisi dimana cukup banyak orang dalam suatu kelompok atau populasi yang memiliki kekebalan terhadap infeksi virus sehingga dapat efektif menghentikan penyebaran penyakit dan pada akhirnya virus akan hilang dengan sendirinya. Kekebalan tersebut bisa berasal dari vaksinasi atau orang yang menderita penyakit tersebut.

Para ahli memperkirakan untuk menghentikan penyebaran virus corona dibutuhkan sebanyak 40-70 persen dari populasi perlu kebal. Sementara herd immunity juga bisa dihentikan dengam vaksinasi, namun proses pengembangan vaksin membutuhkan waktu sekitar 18 bulan.

Alhasil, penerapan herd immunity di beberapa negara adidaya seperti Britania Raya ( Inggris ) dan Belanda telah terbukti gagal. Pemerintah kedua negara membiarkan tempat publik tetap dibuka untuk umum. Namun kebijakan itu dibatalkan oleh Inggris (16/3) , dipicu oleh hasil analisis ahli imunologi ICL bahwa 30% pasien positif corona di Italia memerlukan perawatan intensif dan hal tersebut dapat mengguncang sistem kesehatan disana. Sedangkan pembatalan oleh pemerintah Belanda dikarenakan pembludakan jumlah pasien positif corona. Hingga saat ini, per 20 April tercatat 32.655 kasus terkonfimasi , dan 3.684 meninggal dunia, sedangkan di Britania Raya terdapat 120.067 kasus terkonfirmasi dan 16.060 dinyatakan meninggal. 

 

Masihkah Menjadi Pengikut Sistem Kapitalis?

Diterapkannya kebijakan herd immunity pada negara sekelas Britania Raya dan Belanda dengan pertimbangan kegoncangan ekonomi akibat Covid-19 lebih menyengsarakan ketimbang pandemi itu sendiri, dengan kesadaran yang utuh bahwa akan merelakan nyawa rakyatnya dengan dalih demi terbentunya sistem imun secara alamiah, tentu menjadi bukti yang nyata bahwa para pengemban ideologi kapitalisme lebih menganggap materi lebih berharga dari sekedar nyawa manusia. 

Berbeda dengan sistem kapitalisme, dalam Islam sangat memuliakan nyawa seseorang , terutama nyawa kaum  muslim, Allah swt berfirman, " Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja , maka balasannya ialah Jahannam, ia kekal di dalamnya dan Allah Murka kepadanya dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya" (QS. An-Nisa' [4] : 39). 

Oleh karenanya di dalam Islam pun telah dijelaskan bagaimana mekanisme penanganan wabah , seperti pada masa khilafah yang berhasil menyelesaikan wabah Amwas pada wilayah Syam (639 M) , wabah Black Death di Granada (Abad 14) , dan wabah smallpox (Abad 196 M) pada masa pemerintahan Khilafah Utsmania. Ketiga wabah tersebut termasuk dalam wabah yang paling mematikan namun berhasil diselesaikan dengan tepat, cepat dan akurat dengan cara:

  1. Dilakukan lockdown di wilayah wabah , sehingga perekonomian pada wilayah yang tidak terjangkiti wabah masih bisa berjalan dan kebutuhan masyarakat di area lockdown akan ditanggung sepenuhnya oleh Negara karena menjadi kewajiban periayah umat.
  2. Mencari mekanisme penyakit dan pencegahan secara cepat dan tepat
  3. Pengembangan dan produksi vaksinasi secara cepat dan tepat tanpa dikersialisasi karena kesehatan adalah salah satu hak rakyat.

Semua ini bisa dilakukan dengan sistem ekonomi dan perpolitikan stabil serta mandiri seperti pemerintah dengan kepemimpinan Islam.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Opini Zone lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Selasa, 19 Aug 2025 17:23

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

Selasa, 19 Aug 2025 14:29

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Selasa, 19 Aug 2025 13:41

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Selasa, 19 Aug 2025 13:02

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Selasa, 19 Aug 2025 12:40

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Selasa, 19 Aug 2025 00:31

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Senin, 18 Aug 2025 18:53

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Senin, 18 Aug 2025 17:15

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Senin, 18 Aug 2025 13:58

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Senin, 18 Aug 2025 12:29

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Senin, 18 Aug 2025 10:01

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Senin, 18 Aug 2025 09:36

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Ahad, 17 Aug 2025 00:15

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Sabtu, 16 Aug 2025 21:26

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

Sabtu, 16 Aug 2025 20:15

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Sabtu, 16 Aug 2025 19:30

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Sabtu, 16 Aug 2025 19:00

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Sabtu, 16 Aug 2025 11:34

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Sabtu, 16 Aug 2025 10:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X