Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
28.601 views

Kekeringan Mengancam Ngawi sebagai Bumi Lumbung Padi

 

Oleh: Sunarti

Ibarat jatuh di lubang yang sama, begitu kiranya peribahasa yang tepat untuk menyebut bumi Ngawi yang kaya akan penghasilan padi dan bahkan menjadi lumbung padi nasional ketika menghadapi musim kemarau. Bagaimana tidak, hampir tiap tahun, di bumi Ngawi selalu mengalami gagal panen dan krisis air bersih akibat dari musim kemarau yang panjang. Kekeringan melanda sebagian besar wilayah Ngawi, termasuk lahan pertanian dan perkebunannya.

Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2020 di Kabupaten Ngawi sekitar 50.715 hektar. Sisi lain dari hasil produksi pertanian, terutama padi, Ngawi menjadi penghasil tertinggi di tingkat Nasional. Berdasarkan data resmi dari BPS Pusat. Produksi gabah Kabupaten Ngawi sejak tahun 2021 yakni mencapai 906.817 dalam tiga kali musim tanam. Menurut bupati Ngawi Oni Anwar H, yang dulunya Ngawi hanya berada di peringkat 3 kadang 4 dan masih kaoah dengan Karawang, Brebes, Sukabumi, kini menjadi nomor satu sejak 2021 (sebagai penghasil gabah tertnggi) saat ini (Ngawi), bahkan surplus tertinggi nasional (DetikJatim, Kamis; 13/7/2023).

Bahaya Kekeringan Mengancam Ngawi

Sebagai wilayah yang memiliki geografi yang terdiri dari daerah pegunungan dan dataran rendah, sebenarnya Ngawi memiliki sumber air yang memiliki kapasitas cukup tinggi. Namun tidak bisa dipungkiri jika musim tahun ini, dengan ancaman bahaya el nino juga melanda, Ngawi bisa saja terdampak kekeringan. Secara otomatis akan mempengaruhi hasil produksi pertanian, khususnya padi.

Sebenarnya Ngawi juga diharapkan menjadi daerah penyangga pangan karena dampak el nino di tahun ini. Bahkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, menyatakan Kabupaten Ngawi menjadi salah satu daerah di Jawa Timur (Jatim) yang dipersiapkan sebagai penyangga kebutuhan pangan, khususnya padi, pada musim kemarau tahun ini. Pihaknya juga meminta kepada kepala daerah setempat untuk ikut turun tangan dalam pengawasan persiapan tersebut agar ketersediaan lumbung pangan dapat maksimal (Kontan.co.id).

Kekeringan adalah ancaman besar bagi Ngawi jika tidak diimbangi dengan tata kelola air dalam wilayah Ngawi secara keseluruhan, serta peningkatan kualitas dan kuantitas padi di musim sebelumnya. Dikutip dari Kontan.co.id, bahwa fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif menjadi penyebab utama kekeringan, termasuk di Ngawi. Dan menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, lahan pertanian berisiko mengalami gagal panen karena kekurangan pasokan air selama fase pertumbuhan tanaman.

Situasi kekeringan berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional. Sehingga pemerintah daerah harus segera melakukan aksi mitigasi dan kesiapsiagaan. Selain ancaman kekeringan yang menyebabkan penurunan hingga gagal panen padi, berkurangnya lahan pertanian sebenarnya juga menambah berkurangnya hasil padi. Ini seharusnya juga menjadi pertimbangan jika masih berharap Ngawi tetap manjadi lumbung padi.

Beberapa tahun terakhir, di Ngawi telah banyak terjadi pengalihan fungsi lahan pertanian. Dalam Liputan6.com (15/3/2022). pengurangan lahan pertanian itu akibat alih fungsi lahan yang digunakan untuk pembangunan perumahan, infrastruktur dan industri. Lahan pertanian di Ngawi mengalami penyusutan hingga 153 hektare pada tahun 2021. Sebelumnya 50.868 hektare, menjadi 50.715 hektare.

Tata Kelola Air Ngawi Mempengaruhi Hasil Padi

Sebenarnya kondisi Ngawi ketika musim penghujan, di beberapa daerah seringkali mengalami banjir. Ini merupakan kondisi yang berbanding terbalik dengan kondisi saat musim kemarau. Apalagi jika tahun ini ditambah ada badai el nino yang menambah cuaca makin panas dan secara otomatis mengurangi kelembaban air di dalam tanah. Akibatnya tanah pertanian menjadi cepat kering dan menyebabkan retaknya tanah (telo: Jawa).

Ada daerah-daerah yang di musim kemarau justru air sangat kurang. Bahkan untuk konsumsi rumah tangga juga susah. Jawa Pos Radar Madiun memberitakan (13 Agustus 2023) bahwa kekeringan di Ngawi mulai meluas. Tak hanya sampai di sini, dalam laman Suryamalang.com warga Banjarbanggi, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, terpaksa menggunakan air Sungai Bengawan Solo untuk kebutuhan sehari-hari, karena mengandalkan bantuan saja tidak cukup.

Sejatinya tidak hanya Ngawi yang memiliki lahan subur untuk pertanian. Akan tetapi daerah lain juga memiliki luas lahan pertanian yang bisa dikelola sehingga menjadi penghasil pangan/padi dengan baik. Sayangnya selama ini tata kelola air, tanah dan juga pengembangan dalam bidang pertanian tidak bisa maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan.

Tanah subur di negeri ini, cenderung dialih fungsikan sebagai perkotaan, perumahan dan juga perindustrian. Padahal bisa saja tanah-tanah yang kurang atau tidak subur dijadikan area perkantoran, perkotaan, perumahan dan juga industri.

Hal berikutnya adalah penebangan hutan yang tidak diimbangi dengan penanaman pohon kembali yang menyebabkan tidak ada lagi hutan sebagai lahan peresapan air. Sehingga di musim kemarau tanah pertanian maupun perkebunan mengalami kekeringan yang berakibat gagal panen. Sebaliknya, di musim hujan banyak daerah-daerah terkena banjir maupun tanah longsor. Ditambah pengelolaan air (mitigasi) yang belum maksimal.

Berikutnya adalah pengembangan pertanian, baik secara pembenihan, penelitian di bidang pertanian maupun teknologi untuk kemajuan pertanian juga diperhatikan. Apalagi kebutuhan pokok petani harus dipenuhi, seperti kemudahan dalam mendapatkan pupuk dan obat-obatan pertanian.

Penyuluhan-penyuluhan terkait pengembangan pertanian dan perkebunan juga diadakan agar petani bisa lebih baik dan mendapatkan hasil pertanian yang lebih banyak. Juga penyuluhan tentang penyakit atau hama yang merugikan petani dan serta cara mengatasinya.

Transportasi di bidang pertanian juga harus diperhatikan. Karena selain transportasi untuk alat-alat pertanyaanku, juga hasil panen yang bisa diantar ke tempat-tempat lain yang mengalami kekurangan bahan makanan.

Semua ini membutuhkan peran negara untuk mengelola kebersihan ketersediaan bahan pangan bagi seluruh rakyat. Tidak hanya satu daerah, tapi bisa saja banyak daerah yang menjadi lumbung padi. Sayangnya, negeri ini menganut sistem sekular-liberal, sehingga orientasi pemerintah bukan untuk mengurus rakyat, tapi untung-rugi sebagaimana perdagangan semata. Terbukti, banyak lahan pertanian yang dialihfungsikan oleh pihak asing untuk pabrik-pabrik maupun taman dan supermarket-supermarket. Wallahu alam bisawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Opini Zone lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Selasa, 19 Aug 2025 17:23

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

Selasa, 19 Aug 2025 14:29

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Selasa, 19 Aug 2025 13:41

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Selasa, 19 Aug 2025 13:02

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Selasa, 19 Aug 2025 12:40

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Selasa, 19 Aug 2025 00:31

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Senin, 18 Aug 2025 18:53

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Senin, 18 Aug 2025 17:15

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Senin, 18 Aug 2025 13:58

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Senin, 18 Aug 2025 12:29

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Senin, 18 Aug 2025 10:01

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Senin, 18 Aug 2025 09:36

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Ahad, 17 Aug 2025 00:15

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Sabtu, 16 Aug 2025 21:26

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

Sabtu, 16 Aug 2025 20:15

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Sabtu, 16 Aug 2025 19:30

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Sabtu, 16 Aug 2025 19:00

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Sabtu, 16 Aug 2025 11:34

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Sabtu, 16 Aug 2025 10:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X