Rabu, 24 Syawwal 1445 H / 9 September 2015 14:36 wib
7.584 views
Kekacauan Politik di Turki Oleh PKK Menjelang Pemilihan Nopember
ANKARA (voa-islam.com) - Aksi yang diikuti oleh puluhan ribu rakyat Turki turun ke jalan memprotes kekerasan teror yang dilakukan oleh PKK (Kurddi), berlangsung memasuki hari kedua, Selasa, 8/8/2015.
Aksi damai itu berubah menjadi kekerasan, di mana beberapa demonstran yang meluapkan kemarahan mereka terhadap kelompok pro-Kurdi.
Aksi protes 16 tentara tewas dalam serangan bom pinggir jalan di Hakkari, Turki tenggara, Minggu. Aksi anti PKK itu berlangsung di seluruh negeri dan termasuk kota-kota seperti Siirt dan Batman di tenggara yang mayoritas Kurdi.
Massa melambaikan bendera Turki dan meneriakkan slogan-slogan nasionalisme, saat mendengar pembicara mengutuk kekerasan yang pecah pada akhir Juli, sebagai tindakan kelompok PKK, serta menghancurkan gencatan senjata yang sudah berlangsung selama dua setengah tahun.
Di Corum, pusat kota Anatolia, sekitar 3.000 pengunjuk rasa berbaris, dan bentrok mengakibatkan tujuh luka-luka, termasuk dua polisi.
Partai Rakyat Demokratik pro-Kurdi '(HDP) melaporkan di Twitter bahwa kantor HDP di Ankara diserang dan dibakar, sementara di kota barat Amasya, kantor partai diserang selama protes oleh sekitar 500 orang. Di Kirsehir, pusat Anatolia, dua petugas polisi terluka 2.000 protes.
Di Samsun, sebuah kota di pantai Laut Hitam, sekelompok perempuan di antara ratusan orang yang melakukan aksi dilaporkan secara sukarela ingin berperang bersama militer Turki dalam menghadapi serangan PKK.
Sejak serangan paling mematikan di putaran terakhir kekerasan - 13 polisi tewas di provinsi Igdir, dekat perbatasan dengan Armenia, hari Minggu.
Turki telah merespon dengan melancarkan n serangan udara pada pangkalan PKK di Irak utara dan darat dikirim ke perbatasan untuk melacak orang-orang bertanggungjawab ledakan hari Minggu.
Kekacauan terjadi di Turki sejak kelompok Kurdi mulai mendapatkan angin dan sebagai kekuatan politik baru. Mereka terus berusaha melemahkan Erdogan dengan membuat kekacauan menjelang pemilihan Nopember mendatang. Ini bagian rencana Zionis-Israel, yang ingin menghancurkan Erdogan dan AKP yang sekarang berkusa dengan menggunakan kelompok Kurdi.
AKP dan Erdogan gagal mendapatkan mayoritas tunggal pada pemilu yang lalu, dan ini berdampak terhadap stabilitas politik di Turki. Kelompok Kurdi yang mendapatkan perlindungan politik oleh pemerintahan Erdogan, sekarang terlibat dalam penghancuran terhadap pemerintahan Erdogan. Ini sebuah tragedi politik Turki.
Selama beberapa dekade Turki tidak pernah mendapatkan kestabilan politik, dan terus mengalami kekacauan selama pemerintahan Turki dibawah kekuasaan rezim sekuler yang berkuasa, dan tidak dapat menciptaka pembangunan, sehingga ekonomi Turki hancur.Baru sesudah 2002, Turki dibawah AKP dan Erdogan mengalami perubahan dan ekonomi menjadi lebih baik. Wallahu'alam.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!