Rabu, 10 Zulqaidah 1445 H / 4 April 2018 14:51 wib
4.728 views
Ada Dugaan Motif, Puisi Sukmawati Masuk Ujaran Kebencian
JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahean menilai bahwa puisi yang dibawakan oleh Sukmawati Soekarnoputri mengandung kebencian. Kebencian itu menurutnya terletak pada azan dan juga cadar.
“Berulangkali saya menonton dan mendengar serta menyimak video puisi Sukmawati Soekarnoputri. Saya berkesimpulan bahwa puisi itu mengandung kebencian setidaknya ketidak sukaan dan rasa permusuhan kepada cadar dan adzan. Ini masuk ranah ujaran kebencian berbau SARA,” katanya, melalui akun Twitter pribadinya baru-baru ini.
Akan tetapi, ia mengaku tak tahu latar apa Sukma membawakan puisi tersebut di hadapan publik. Namun yang jelas, Ferdinand menyebut bahwa bisa jadi puisi yang dibawakan tersebut berpotensi reaksi keras dari publik.
“Saya tidak mengerti motif dan motivasi Sukmawati SP membaca puisi yang mengandung ujaran kebencian, ketidak sukaan bahkan permusuhan. Kita baru melewati Pilkada Jakarta yang keras dengan isu SARA, sekarang terluka lagi dan akan memicu sentimen amarah publik. Semoga publik bisa sabar.”
Puisi Sukmawati yang berjudul “Ibu Indonesia” mengundang polemik dan reaksi keras dari berbagai kalangan, khususnya umat Islam. Puisi itu dibacakan belum lama ini di sebuah acara. Berikut isi lengkap puisi yang dibacakan Sukmawati Berikut, puisi lengkap Sukmawati Soekarnoputri di Indonesia Fashion Week 2018:
Ibu Indonesia
“Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.”
(Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!