Ahad, 24 Syawwal 1445 H / 7 Juli 2019 07:35 wib
5.031 views
Ada yang Menciptakan Perusuh? RR Singgung Kejadian 21 Juni 2019
JAKARTA (voa-islam.com)- Ekonom senior Rizal Ramli (RR) bicara soal indikasi adanya hal-hal yang tak biasa ketika ada rakyat menyampaikan pendapatnya di depan umum. Salah satunya soal pascaaksi kemudian terjadi kerusuhan.
Pemerintah otoriter doyan gunakan ‘kekerasan’ untuk menghancurkan legitimacy gerakan damai (non-violence), untuk tangkap oposisi dan takuti rakyat agar tidak ikut gerakan damai,” katanya, di akun Twitter pribadi miliknya, Sabtu (6/7/2019).
Hal itu misalkan saja terjadi di Malari pada tahun 1974. Hariman dan kawan-kawan ketika itu hanya demo damai. Namun disebut Rizal, Ali Murtopo memerintah orang-orang yang berperawakan cepak-cepak utk bakar Senen.
“Tahun 2008, RR pimpin 40.000 orang demo anti kenaikan BBM (kami hanya setuju jika Mafia migas disikat dulu). Demo berjalan damai. Seminggu kemudian, lima mobil pemerintah dibakar di Atmajaya.”
Ia kemudian dituduh sebagai otak di belakangnya. Jelas itu hoax dan ngawur. Kata dia, itu hnnya mencari alasan untuk menangkap dirinya saja.
“Yang perintahkan pembakaran di depan Atmajaya itu adalah ketua lembaga counter-intelligence. Media-media beritakan kasus itu hanya sesuai versi lembaga counter-intellegence, tidak ada cross-checking kepada RR.”
Media mainstream kata dia hanya jadi sekedar megaphone yang berkuasa. Apabila dilakukan penyidikan objektif, besar kemungkinan jika kerusuhan 21 Juni 2019 jam 10 malam pun, yang menjadi pemicunya adalah preman-preman bertato nyaris setengah badan (sebab tato mahasiswa hanya 2-3 simbolik). “Bagian dari operasi otoriter yang sejenis. Untuk merusak image gerakan damai sebagai ‘perusuh’ dan seterusnya.”
(Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!