Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
Awalnya Catherine Huntley Sembunyi-Sembunyi Shalat Lima Waktu

Berita Terkait

2.385 views

Awalnya Catherine Huntley Sembunyi-Sembunyi Shalat Lima Waktu

Kisah Lima Mualaf Inggris Bersyiar Islam (5)

Awalnya Catherine Huntley Sembunyi-Sembunyi Shalat Lima Waktu
Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--"Orang tua saya selalu mengira saya tidak normal, bahkan sebelum saya menjadi seorang Muslim. Pada remaja awal saya, bila mereka  menemukan saya menonton TV pada Jumat malam maka mereka berkata, "Apa yang kamu lakukan di rumah? Apakah kau tidak punya teman untuk pergi keluar? " Catherine Huntley, 21 tahun, berkisah masa lalunya.

Padahal, katanya,  yang benar adalah, "Saya tidak suka alkohol, saya belum pernah mencoba merokok, dan saya tidak tertarik pada anak laki-laki Inggris kebanyakan." Ini berlangsung sejak dulu, sejak dia remaja.

Catherine adalah gadis pendiam. Dia juga cerdas. Baginya, ketimbang keluyuran tidak jelas, mendingan duduk di belakang laptop; berselancar di dunia maya. Hingga suatu hari, ia terpaku pada sebuah situs keislaman. Ia mencoba mencari tahu ke situs-situs lainnya. "Saya bisa menghabiskan waktu makan siang setiap membaca tentang Islam pada komputer. Damai di dalam hati saya dan tidak ada lagi yang lebih penting selain itu," ujar asisten ritel yang tinggal di Bournemouth, Inggris ini.

Baginya, ajaran Islam sungguh memesona. Tak puas hanya berselancar, diapun mulai rajin mengoleksi buku-buku keislaman. Terjemah Alquran sudah dimilikinya sejak awal pertama berselancar dan menemukan damai  yang dimaksudnya. "Saya tidak pernah bertemu  seorang Muslim sebelumnya, jadi saya tidak punya prasangka," ujarnya.

Suatu hari, ia mendiskusikan apa yang dibacanya dengan orangtuanya.  "Tetapi orangtua saya tidak begitu berpikiran terbuka. mereka ngeri dan berkata, 'Kita akan membicarakannya bila nanti kau berusia 18 tahun," ia mengisahkan.

Namun, gairah mempelajari Islam menyala-nyala dalam diri Catherine. Tak cukup membeli buku-buku keislaman, ia pun muklai mengoleksi baju-baju panjang dan kerudung. "Semua saya simpan rapi dalam laci," tambahnya.

Ia pun mulai berpakaian lebih sederhana dan diam-diam berpuasa selama bulan Ramadhan. Ia mengaku seperti menjalani kehidupan ganda,  sampai suatu hari, ketika berumur 17 tahun, ia merasa tidak bisa menunggu lebih lama lagi. "Saya menyelinap keluar rumah, meletakkan jilbab saya dalam sebuah tas dan naik kereta ke Bournemouth. Tujuannya satu, saya akan berikrar sebagai seorang Muslim."

Seminggu setelah bersyahadat, sang ibu datang ke kamarnya dan berkata," Apakah kau punya sesuatu untuk dikabarkan padaku?" Dia menarik sertifikat mualaf dari sakunya. Bagi orangtuanya, mereka lebih suka menemukan hal lain pada saat itu - obat-obatan, rokok, kondom - tapi bukan sertifikat mualaf dan jilbab.

"Mereka hingga kini tidak bisa memahami mengapa saya  menyerahkan kebebasan saya demi sebuah agama asing. Mengapa saya ingin bergabung semua teroris dan pelaku bom bunuh diri," ujarnya.

Namun, ia bertahan. Walau diakuinya, sangat sulit menjadi satu-satunya Muslim dalam keluarga pembenci Muslim, dan menempatkannya menjadi "musuh keluarga". Dia mengaku melakukan shalat secara sembunyi-sembunyi, persis di depan pintu kamar, sehingga setidaknya, sang kakak akan terganjal saat ia mencoba masuk ke kamar. Atau, sang ibu tiba-tiba akan menjadi sangat aktif bicara saat dia sedang shalat, sehingga mau tak mau ia harus sering berhenti untuk menyahuti pertanyaannya.

Ia mulai tak nyaman ketika mereka terang-terangan menyatakan ketidaksukaannya pada Islam. Misalnya saja, saat membaca tulisan tentang cadar di koran, ibunya berkata, "tak lama lagi Catherine akan menjadi seperti itu."

Puncaknya, saat sang kakak mengolok-olok perempuan Muslim yang  selalu berjalan tiga langkah di belakang suaminya.  "Mendapat ini saya benar-benar marah, karena itu  budaya, bukan agama. Tunangan saya, yang saya temui delapan bulan lalu, dari Afghanistan dan ia percaya bahwa seorang wanita Muslim adalah mutiara dan suaminya adalah kerang yang melindungi dia."

Ia pun memutuskan keluar dari rumah itu.

Kini, Catherine tengah bersiap menikah. Dia mengundang keluarganya, tapi tak banyak berharap mereka akan datang." Sungguh menyakitkan berpikir saya tidak akan pernah memiliki pernikahan seperti dalam dongeng, dikelilingi oleh keluarga saya. Tapi saya berharap hidup baru saya dengan suami saya akan jauh lebih bahagia. Aku akan membuat rumah yang sejuk dan damai,  tanpa harus merasakan sakit orang menilai saya."

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Republika Online lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X