Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
11.593 views

Misykat yang Memikat, Menjadi Muslim Tanpa Liberal

Judul Buku : Misykat (Refleksi tentang Islam, Westernisasi &Liberalisasi)

Penulis       : Hamid Fahmy Zarkasyi

Penerbit    : INSIST, 2012

Tebal         : 320 halaman

Harga        : *Belum dikonfirmasi

***

Westernisasi dengan program utamanya sekularisasi dan liberalisasi telah memecah belah umat Islam. Sikap umat Islam terhadap Barat terbagi tiga kubu: Pertama, mereka yang kembali ke masa lalu. Kedua, merek yang menghadapinya dengan berani, tapi penuh resiko. Ketigam mereka yang menolak mentah-mentah segala sesuatu yang datang dari Barat.

Perbedaan sikap itu dipicu oleh ketiadaan kajian filosofis. Akibatnya adalah sikap yang memuji Barat secara berlebihan, yang oleh Fazlur Rahman dianggap telah terbaratkan (westernized), atau sikap yang terlalu anti terhadap segala yang datang dari Barat.

Buku ini mengupas tuntas tentang berbagai aspek westernisasi dan liberalisasi. Di satu sisi, Gus Hamid – begitu sang penulis biasa disapa – mencoba menjelaskan bagaimana umat Islam memahami Barat, namun di sisi lain juga membeberkan bagaimana menghadapi kebobrokan Barat, berawal dari filsafat agama, mendudukan orientalis, mengupas humanisme hingga memaparkan toleransi tanpa pluralism.

Melalui buku ini, pembaca diajak “terbang melayang” untuk menyusuri peradaban timur dan barat dan mencermatinya secara objektif, dengan tetap mempertahankan identitas dan cara pandang yang khas, yaitu Islam. Buku disaji dengan gaya tulisan jurnalistik popular yang ringan, namun dengan referensi yang cukup berbobot. Selain enak dibaca, juga dapat dinikmati oleh siapapun yang ingin menemukan identitas dirinya sebagai Muslim.

Menurut Hamid, para cendekiawan Muslim seperti berbondong-bondong merespon isu kebebasan, persamaan, hak asasi, demokratisasi segala bidang dengan dalil-dalil Qur’an dan hadits. Tentu dengan konsekuensi merubah framework, metodelogi dan mindset sesuai dengan ilmu-ilmu humaniora Barat. Akhirnya, tanpa terasa cendekiawan Muslim itu berfikir dengan pendekatan humanistis, liberalistis, dekonstruksionis dan bahkan relativistis. Meskipun mereka itu penampilannya religius dan mengutip ayat-ayat al-Qur’an dan hadits dengan fasih.

Parahnya lagi, kekritisan itu justru mendekonstruksi ilmu-ilmu tradisional dalam Islam, seperti ilmu Tafsir, ilmu hadits, ilmu Fiqih, ilmu Kalam, ilmu Syariah, bahkan Al Qur’an. Bersamaan dengan itu, dibuatlah keraguan, sikap tendensius, bahkan menjadi sangat phobi terhadap ajaran Islam itu sendiri dengan dalih tidak humanis.

Pada aspek ideologis Westernisasi telah memprovokasi anak muda Muslim melawan institusi keagamaan. Dari wacana pluralisme tiba-tiba muncul kelompok anak muda yang protes pada syariat pernikahan dalam Islam. Karena wacana kesetaraan gender dan feminism sekelompok mahasiswa Muslim memprotes undang-undang pernikahan dan membela nikah sesama jenis. Dari wacana liberalisme pula muncul cendekiawan Muslim yang anti fatwa ulama.

Sudut pandang Barat (west worldview) menyebabkan anak muda dan cendekiawan muslim menjadi tersesat jalan dalam memahami Islam. Wacana liberalisasi dan pluralisasi menghantarkan mereka ke lorong gelap. Sehingga tidak sedikit “cendekiawan muslim” yang menyatakan “ilmu itu bebas nilai”, “Negara tidak boleh mengurusi agama”, “nilai-nilai agama tidak boleh menjadi peraturan atau undang-undang”, dan sebagainya. Bahkan lontaran-lontaran ekstrim seperti “bubarkan kementerian agama dan Majelis Ulama Indonesia” sempat keluar dari mulut kelompok ini.

Respon terhadap wacana-wacana itu dalam bentuk yang tidak sepenuhnya akademis, tapi populis, jurnalistik sangat diperlukan. Respon dalam bentuk opini dalam kolom-kolom media massa ternyata juga efektif berperan. Buku ini merupakan kumpulan beberapa kolom yang pernah dipublish media masa, seperti: Majalah Gatra, Suara Hidayatullah,  Sabili, Islamia, Azzikra, Gontor, Harian Republika, Duta Masyarakat, Jawa Pos dan media lainnya.

Peneliti INSIST Adian Husaini menilai buku ini sungguh spektakuler. Kolom Misykat Gus Hamid di Jurnal Islamia Republika selama tiga tahun (2009-2012) menjadi kolom yang paling banyak dibaca orang.Buku ini sangat lugas, cerdas dan bernas. Kumpulan tulisan yang kemudian dibukukan tersebut membuktikan, bahwa Gus Hamid adalah salah satu sederet kolumnis terbaik di Indonsia.

Selamat membaca. Jika ada yang ingin membeli buku, silahkan hubungi Voa-Islam atau langsung dengan penerbit INSIST langsung. Desastian

 

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Resensi Buku lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X