Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
11.586 views

Sebuah Kontribusi

Oleh: Kharis El Grabagy (Mahasiswa Fak. Syariah LIPIA Jakarta)

Pernahkah engkau berfikir tentang sesuap nasi yang engkau makan pagi ini? Taukah engkau kawan? Sudah berapakah orang yang berperan ikut serta hingga nasi itu kini berada di atas piring sarapanmu? Sungguh aku sering berpikir betapa banyak orang yang sumbangsih dalam menghasilkan sesuap nasi tersebut. Dimulai dari petani yang menyiapkan benih padi, menanamnya, dan memanennya.

Tentu sudah berapakah orang yang berperan dalam fase tersebut...? belum selesai sampai di situ, ada proses penggilingan juga....memisahkan antara kulit dan isinya hingga menjadi beras. Singkatnya beras itu kemudian dijual kepada pembeli dan dimasaknya, barulah kini berwujud seperti apa yang kita lihat di meja sarapan. Tentunya proses -‘evolusi’ beras menjadi nasi -yang panjang dan berliku-liku itu tidaklah dikerjakan oleh seorang saja, mungkin bisa melibatkan puluhan orang bahkan ratusan. Semua ada bagian masing-masing. Para petani menanam padi, para pedagang menjual hasil panenan tersebut, hingga seorang ibu yang memasak beras tersebut menjadi nasi.

Manusia...

Mereka diciptakan berbeda-beda. Dari rupa hingga karakter mereka. Tentunya setiap diri punya keistimewaan masing-masing. Tak mungkin seorang hanya punya kelebihan tanpa cacat, pasti juga punya kekurangan, begitupun sebaliknya. Setiap orang punya spesialisali di bidangnya. Ada yang mahir dalam urusan mengolah tanah: bertani dan berkebun selalu tumbuh subur, tapi ia buta akan hal pertukangan. Ada orang yang ahli dalam bidang kedokteran tapi ia tak tau menau soal per-arsitek-an. Ada yang jago berorasi, hingga ketika ia bicara seluruh audien akan terkagum-kagum, tapi kalau soal tulis-menulis ia selalu buntu tuk merangkai kata. Ada juga yang kelihatannya peringkat akademiknya biasa-biasa saja, tapi setelah terjun ke masyarakat...ia menjadi orang yang luar biasa. Begitulah kita, manusia tak ada yang sempurna.

Karena memang manusia tidaklah sempurna, maka harus ada orang lain yang harus menutup kekurangannya. Singkat kata kita harus bersama dan bekerja sama.

Dalam dakwah ada banyak peran yang mesti dijalani. Tentunya dakwah ini tak dapat kita pasrahkan kepada seorang saja dan yang lain berpangku tangan menunggu hasilnya, menunggu islam kembali berjaya. Dari para kyai dan ulama’ hingga tukang sapu masjid, tentunya banyak sekali peran yang mesti diisi. Siapapun bisa ikut berkontribusi dalam menyambung nafas dakwah, si kaya atau si miskin, pemuda atau orang tua, lelaki atau pun wanita, seorang direktur atau pun kondektur, bahkan seorang penulis atau pun pelukis...semua bisa berperan dalam dakwah menegakan Islam.

Si kaya contohnya...mungkin dia tak begitu menguasai ilmu-ilmu syariah, tentunya dia tak cocok untuk memberikan khutbah atapun berceramah diniyah, terus apa yang bisa ia lakukan untuk agama ini? Mungkin dengan hartanya, ia bisa infaqan di jalan dakwah: membangun pesantren, membantu madrasah atau pun disumbangkan di darul aitam. Di sinilah peran si kaya. Sementara di sisi lain, ada seorang yang hartanya pas-pasan tapi ilmunya seluas samudera. Maka mengajarkan ilmu kepada umat adalah tugas utamanya. Adapula yang hanya bisa melakukan hal-hal ‘kecil’ seperti menyapu dan mengepel masjid.

Entah yang bisa kita lakukan hal yang besar atau pun kecil kita wajib untuk unjuk gigi, berkontribusi. Karena sesungguhnya amalan yang mungkin dipandang sebelah mata oleh manusia ternyata besar nilai pahalanya di sisi Allah Ta’ala. Teringat akan sebuah kisah tentang seorang wanita berkulit hitam yang biasa menyapu masjid pada zaman Rasulullah saw. Ia telah meninggal, Rasulullah saw tak diberi tahu oleh sahabatnya akan kematiannya.

Suatu ketika Rasulullah saw masuk masjid dan tak melihatnya. Maka beliau bertanya tentang perempuan itu, “Di mana dia dan bagaimana kabarnya?” para sahabat baru menyampaikan bahwa ia telah meninggal dunia. Ada kesan para sahabat menganggap kecil urusan tersebut sehingga tak perlu mengabarkannya kepada Rasulullah saw. Nabi marah seraya berkata, “Mengapa mereka tak memberitahukan kepadaku? Tunjukan di mana kuburannya!” Lalu, Nabi pun mendatangi kuburannya dan shalat jenazah di atasnya. Begitulah kisah seorang perempuan tukang sapu yang mulia.

Kita tentunya bisa mengisi peran dalam dakwah kita ini. Tentunya yang cocok bagi diri kita. Kita bisa mengukur seberapa kemampuan kita, di posisi mana kita harusnya berada. Intinya mari kita sumbangkan satu kontribusi bagi islam, bagi Indonesia, dan bagi keluarga. Yang pandai berkhutbah berdakwahlah dengan itu, yang pintar menulis berdakwahlah dengan tulisan. Yang kaya berdakwahlah dengan hartanya, dan yang lain bisa dengan tenaga dan fikirnya dan lain sebagainya.

Semoga kita semua bisa bekerja sama berjalan seiring sejalan hingga tegaklah kalimat laa ilaaha illallah...

Hanya tulisan kecil...

Semoga bermanfaat...

[syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Smart Teen lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X