Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
7.216 views

Tantangan Berhijab di Inggris untuk Profesi Dokter

                               

                              Oleh: Yumna Umm Nusaybah
 

“I am sorry that I have to say this, due to hospital infection control policy, I am afraid that you have to shorten your long dress and roll up your sleeves. would you be okay with that?” (Mohon maaf saya harus menyampaikan hal ini, berhubung ada kebijakan RS untuk mengontrol penyebaran infeksi, kamu harus memendekkan baju panjangmu dan menggulung lengan bajumu. Gimana, ga papa kan?)

Kekhawatiranku menjadi nyata. Dua tahun sudah aku bekerja di salah satu RS besar di London timur. Namun selama itu pula aku memakai jubah dan kerudung. Awalnya, semua mata melihatku dengan tatapan aneh. Bahkan manajer yang mewawancaraiku, yang akhirnya memutuskan menerimaku sebagai bagian dari tim-nya, pun nampak kaget dengan penampilanku. Padahal aku juga memakai jubah dan kerudung saat wawancara. Hanya tambahan jas supaya nampak resmi saja. Mungkin mereka mengira, aku akan melepas jubah itu dan menukarnya dengan seragam RS berupa atasan dan celana. Yang aku lakukan justru meminta seragam dengan model jubah. Atau sekali-kali aku memakai seragam berlengan pendek di atas jilbab (jubah) hitam yang aku kenakan.

Selama dua tahun itu tak ada masalah. Hingga suatu hari, manajer yang lama pindah ke RS lain. Penggantinya masih belum resmi menjadi manajer. Tapi sekedar ‘acting manager’. Sebenarnya acting manajer baru Ms OS ini sangat baik, pengertian, lemah lembut, akomodatif, pekerja keras dan tolerir. Namun sepertinya ada pihak yang mengharuskan dia ‘mengingatkanku’ akan kebijakan RS yang berkaitan dengan baju panjang.

Aku sudah menduganya. Kalau tak sekarang mungkin tahun depan. Akhirnya tahun itu tiba juga. 2009. Jawaban juga sudah aku persiapkan jauh jauh hari sekiranya mereka bertanya. Aku siapkan mental supaya tidak terlihat takut dan terancam. Anggap saja mereka ingin kejelasan. Dengan nada meyakinkan (meski di dalam hati ada rasa gemetar) aku sampaikan,

“I am aware that there is a policy of ‘bare below the elbow’ but there is also a policy on equality where religious practice is also respected. When I am dealing with the patients, I will surely roll up my sleeves accordingly but when I am not dealing with patients there is no need for me in doing so. On top of that there is no scientific proof from any credible research that shows long sleeves contribute to the spreading of infection. All other doctors and consultants do have long sleeves but they don’t necessarily need to roll up all the time. Only when they’re dealing with patients. So I am sorry, I won’t be able to shorten both the length of my dress and sleeves for religious reasons.”

(Saya sadar bahwa ada kebijakan bare below elbow (tak ada penutup sampai siku) tetapi ada juga kebijakan tentang kesetaraan di mana praktik keagamaan juga dihormati. Ketika saya berurusan dengan pasien, saya pasti akan menyingsingkan lengan baju saya seperlunya tetapi ketika saya tidak berurusan dengan pasien, saya tidak perlu melakukannya. Selain itu, tidak ada bukti ilmiah dari penelitian terpercaya yang menunjukkan bahwa lengan panjang berkontribusi terhadap penyebaran infeksi. Semua dokter dan konsultan berpakaian dengan lengan panjang. Dan mereka hanya menggulung saat berhadapan dengan pasien. Jadi saya minta maaf, saya tidak bisa memendekkan panjang gaun dan lengan saya karena alasan agama).

“Okay, that is fine and I can understand where you’re coming from. I will pass your decision to senior manager” (Oke, baiklah dan aku bisa mengerti dengan penjelasanmu. Saya akan menyampaikan keputusanmu kepada manajer senior).

Deg!
Segampang itukah? Aku sudah membayangkan bakal ditarik ke ruang khusus. Diberi ‘kuliah’ panjang tentang infection control. Diberi surat peringatan. Bahkan mungkin diberhentikan saat itu juga. Tapi semua paranoia itu tidak terjadi. Bahkan Allah ﷻ memudahkannya. Dia menerima alasanku. Menerima keputusanku tanpa perlu penjelasan panjang lebar.

Aku sudah siap untuk memilih meninggalkan pekerjaan daripada tidak boleh berjilbab dan memakai lengan panjang. Aku juga sudah menyiapkan mental untuk dikucilkan. Dipersulit dan disia-siakan. Alhamdulillah tidak satu pun kekhawatiranku terjadi.

Dari sini aku semakin yakin. Jika kita berani menyuarakan kebenaran dengan cara yang ahsan, melengkapi diri dengan ilmu dan dalil yang meyakinkan, menunjukkan etos kerja yang bagus dan benar, maka sebenarnya jilbab dan kerudung tidak akan pernah menjadi halangan.

Kalaulah sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, lalu kita diharuskan memilih antara rezeqi dan ketaatan, maka Islam sudah punya solusinya. Allah ﷻ lah yang memberi rezeqi kepada kita. Dia jualah yang bisa mengerahkan pasukanNya untuk mendukung dan memudahkan kita. Dia juga yang bisa menolong hambaNya. Maka memilih ketaatan harus menjadi prioritas. Inilah yang disebut pengorbanan. Pahala surga dan mungkin pahala dunia akan bisa kita dapatkan.

Selama kita punya Allah ﷻ maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Selama kita taat kepada aturanNya maka Dia tidak akan pernah menyia-nyiakan. Mumpung kita diberi kesempatan dan kemudahan memakai Hijab dan Jilbab, tanpa tantangan yang berarti selain kemalasan dan ego pribadi, maka bersegeralah menggapai butiran butiran pahala itu. Bayangkan! Setiap kali kita mengenakan busana muslimah karenaNya kita akan meraih pahala. Setiap kali kita menapakkan kaki keluar rumah dengan busana muslimah, malaikat mencatatnya sebagai ibadah. Sungguh indah!

Karenanya, jangan tunda! Karena kita tidak tahu kapan dan dimana ajal menghampiri.
Jangan tunda! Karena banyak saudara muslimah di negeri lain harus berhadapan dengan penjara, siksaan dan terpisah dari keluarga. Semua terjadi hanya karena keteguhan mereka mempertahankan agamanya.
Jangan tunda! Karena sudah ada negara yang melarang pemakai hijab untuk bisa bekerja, kuliah dan berkarya.

Semoga Allah ﷻ menjaga kita, membimbing kita dan selalu memudahkan kita untuk semakin taat kepada aturanNya.

London, 4 Februari 2020

Keterangan gambar: Diambil saat jalan-jalan ke London Eye

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Smart Teen lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X