
Dewan Imam Tertinggi (COSIMA) Pantai Gading pada hari Sabtu, 18 Desember menyerukan agar umat Islam tetap tenang setelah adanya serangan granat terhadap dua masjid yang dilakukan oleh "orang berseragam". Serangan yang terjadi pasca pemilu itu menewaskan satu orang dan melukai beberapa orang lainnya.
Dikatakan oleh Juru Bicara COSIMA Imam Sekou Sylla, bahwa sehari sebelum kejadian ada seorang laki-laki ‘berseragam’ yang melemparkan granat ke dalam Masjid Grand-Bassam (beberapa puluh mil selatan Abidjan) ketika orang-orang menunggu Imam untuk beribadah. Atas peristiwa itu, satu orang tewas dan cedera.
Hal yang sama terjadi di kota Abobo di Abidjan, dimana granat telah menembus dinding Masjid dan menyebabkan seorang terluka. Akhirnya, “Kami tidak bisa melakukan shalat karena masjid ini dikelilingi oleh orang-orang berseragam, " ujar Sylla.
Dia mengatakan tidak memiliki penilaian lengkap terhadap orang yang cedera atau identifikasi para pelaku serangan. Namun menurut warga Grand-Bassam, setelah serangan terhadap masjid, pemuda marah membakar mobil komisaris polisi serta kendaraan yang dimiliki RTI, sebuah televisi swasta.
Dalam iklim pasca-pemilu yang ditandai kekerasan mematikan, COSIMA dalam sebuah pernyataan menyerukan agar "komunitas nasional, khususnya komunitas Muslim, untuk tetap tenang. Kami berada dalam kontak dengan para pemimpin Katolik untuk mencegah situasi dari peningkatan kekerasan sektarian”, kata Imam Sylla, yang mengklaim bahwa COSIMA representatif 90% dari imam di negeri itu.
Kekerasan dimulai pada penghitungan hasil pemilihan presiden antara pemimpin oposisi Alassane Ouattara dan incumbent Laurent Gbagbo.Hasil sementara pemilu yang dimaksudkan untuk mengakhiri lebih dari 10 tahun perang saudara menunjukkan, Ouattara sebagai pemenang.
Namun, awal bulan ini, pengadilan tertinggi negara, dipimpin oleh sekutu Gbagbo, membatalkan ribuan suara dari kubu utara-Ouattara, dan menyatakan Gbagbo pemenang dengan 51 persen suara.
Kedua kandidat telah mengatakan mereka menang dan mendirikan pemerintahan paralel di kota utama, Abidjan, di mana kekerasan antara para pendukung mereka telah menewaskan puluhan orang sejak hasil pemilu diumumkan.
Ouattara memiliki dukungan internasional bulat. Dia mendesak pendukungnya untuk "membebaskan" televisi nasional dan gedung parlemen, yang memicu konflik dengan tentara yang setia kepada Gbagbo. Dewam Keamanan PBB dan badan-badan dunia lain meminta Gbagbo untuk mundur, dengan banyak pemimpin dunia mengatakan Ouattara sebagai pemenang pemilu.
Kekerasan pasca-pemilu di Pantai Gading telah menyebabkan lebih dari 50 orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka. Komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia mengatakan, Ahad, 19 Desember menyesalkan "pelanggaran besar-besaran hak asasi manusia". Para penjaga perdamaian PBB di Pantai Gading menolak permintaan Laurent Gbagbo agar mereka mengepak kopor-kopornya dan pergi. Navi Pillai dari PBB mengatakan dalam satu pernyataan bahwa "dalam tiga hari terakhir ada lebih dari 50 orang tewas, dan 200 lebih terluka".
Menurut Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR-United Nation High Comission Refugees), politik intimidasi telah memaksa hampir 4.000 rakyat Pantai Gading mengungsi kenegara tetangga Liberia dan Guinea.
Sementara itu, Amerika Serikat telah memerintahkan evakuasi personil tidak penting kedutaan besarnya dari Pantai Gading, Ahad, dengan menyebut risiko kekerasan yang meningkat menyusul pemilihan presiden yang diperselisihkan di negara itu.
Deplu AS telah memperingatkan semua warga AS untuk tidak melakukan perjalanan ke Pantai Gading hingga pemberitahuan lebih lanjut, dan mengatakan demonstrasi oleh para pendukung penjabat presiden Laurent Gbagbo yang diperangi "diperkirakan akan berubah keras". Permusuhan terhadap orang-orang Barat, termasuk warga AS, tidak dapat diremehkan," departemen itu mengatakan dalam satu pernyataan.
AS, PBB, bekas penguasa kolonialnya Prancis dan negara-negara Afrika tekah mengakui Alassane Ouattara sebagai pemenang dalam pemilihan 28 November di negara produsen cokelat utama dunia itu.
Tapi Gbagbo menolak hasil itu dan menghadapi konfrontasi yang meningkat dengan para penjaga perdamaian asing Ahad, 19 Desember setelah PBB menolak permintaannya agar mereka pergi. Pasukan keamanan yang pro Gbagbo telah menggunakan berondongan amunisi tajam untuk memadamkan protes jalanan oleh para pendukung Ouattara.
Seorang pembantu penting Gbagbo mengatakan ia tidak akan mundur dari jabatan yang telah ia pegang selama satu dasawarsa, dan menuduh negara-negara besar Barat mengupayakan "penjajahan kembali" Pantai Gading.
AS menyatakan telah siap bergabung dengan Uni Eropa untuk menerapkan sanksi perjalanan terhadap Gbagbo dan kalangan internalnya jika ia menolak mundur. (msa/Islamtoday/ant)
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com