
Jumat, 08 Februari 2013 | 17:18:02 WIB

H. Willyuddin A.R.Dhani
 MUI Kota Bogor
 
 Allah Swt berfirman:  
 
 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang  Yahudi dan Nasrani menjadi wali (artinya: pemimpin-pemimpin,  (panutanmu), sahabat setia (yang diikuti kemauannya), penolong atau  pelindung); sebahagian mereka adalah panutan bagi sebahagian yang lain.  Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi wali  (ikutan/panutan), maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.  
 
 Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya  (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani),  seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah  akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan  dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa  yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.
 
 Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: "Inikah orang-orang yang  bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka  benar-benar beserta kamu?" Rusak binasalah segala amal mereka, lalu  mereka menjadi orang-orang yang merugi.  
 
 Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad  dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah  mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut  terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang  kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan  orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada  siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi  Maha mengetahui.  
 
 Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang  yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka  tunduk (kepada Allah). 
 
 Dan Barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman  menjadi penolongnya, Maka Sesungguhnya pengikut (agama) Allah Itulah  yang pasti menang. (QS. Al Maidah 51-56)
  
 Saudaraku… Di hari-hari menjelang tanggal 14 Februari ini, sesekali  pergilah ke mall atau supermarket besar yang ada di kota Anda. Lihatlah  interior mall atau supermarket tersebut. Kita akan menjumpai hiasan  interior yang berisi pernak-pernik yang didominasi dua warna; pink dan  biru muda. Ada yang berbentuk pita, bantal berbentuk hati, boneka  beruang, atau rangkaian bunga.
 
 Apa sebabnya? Karena sebentar lagi anak-anak muda seluruh dunia akan  merayakan Hari Kasih Sayang yang tenar disebut Valentine Day. Valentine  Day memang berasal dari tradisi Kristen Barat, namun sekarang, ironisnya  hal ini juga dirayakan di hampir semua negara, tak terkecuali  negeri-negeri Islam seperti Indonesia. Entah karena latah, atau  kebodohan yang mendasarinya. 
 
 Mereka menganggap perayaan “valentine day” ini sama saja dengan  perayaan-perayaan lain seperti Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan sebagainya.  Padahal kenyataannya sama sekali berbeda.  Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan  semacamnya sedikit pun tidak mengandung ritual religius peribadatan.  Sedangkan Valentine Day sangat berkaitan dengan nilai peribadatan. Oleh  karena itu para pemuda Islam yang ikut-ikutan merayakannya, dia akan  terjerumus dalam kemusyrikan dan menjadi Musrtad dari Islam tanpa  disadarinya. Seperti yang dinyatakan oleh Allah berikut ini:
 
 Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mentaati (mengikuti)  orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke  belakang kepada kekafiran, lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran 149)
 
 MARI KITA URAI SEJARAH VALENTINE DAY
 
 Dalam buku ‘Valentine Day, Natal, Happy New Year, April MoB, Hallowen:  So What?” yang ditulis oleh saudara kita bang Rizki Ridyasmara, terbitan  Pustaka Alkautsar, 2005), sejarah Valentine Day dikupas secara detil.   Inilah salinannya: 
 
 Sesungguhnya ada banyak versi tentang asal dari perayaan Hari Valentine  ini. Tetapi paling populer berkaitan dengan kisah dari pendeta Santo  Valentinus yang hidup pada masa Kaisar Claudius II, Ia kemudian menemui  ajalnya pada tanggal 14 Februari 269 M. Namun ini pun ada beberapa  versi. Yang jelas, jika kita telisik lebih jauh lagi ke dalam tradisi  paganisme (atau penyembahan dewa-dewi) Romawi Kuno, Valentine day adalah  perayaan yang dipenuhi dengan legenda, mitos, dan penyembahan berhala.
 
 Menurut pandangan tradisi Roma Kuno, pada pertengahan bulan Februari  dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan. Dalam tarikh kalender  Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan  Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada  pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
 
 Di Roma kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, nama  salah satu dewa bernama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ini  digambarkan sebagai laki-laki yang setengah telanjang dan berpakaian  kulit kambing. Setiap tanggal 14 atau 15 Pebruari, para pendeta akan  melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dengan mempersembahkan  korban berupa kambing kepada sang dewa.
 
 Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan-jalan dalam  kota Roma sambil membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh  siapa pun yang mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untuk  disentuh kulit kambing itu dengan keyakinan bahwa sentuhan kulit kambing  tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka.
 
 Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi  Kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pada  tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14  Februari), persembahan dilakukan untuk dewi cinta mereka (Queen of  Feverish Love) bernama Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda  berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu  setiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak. Gadis yang  namanya ke luar harus bersedia menjadi kekasihnya selama setahun penuh  untuk bercinta, bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda  yang memilihnya.
 
 Keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untuk meminta perlindungan  Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, para lelaki  muda melecut gadis-gadis dengan kulit binatang. Para perempuann itu  berebutan untuk bisa mendapat lecutan karena menganggap bahwa kian  banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik dan subur.
 
 Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara  paganisme (berhala) ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara  lain mereka mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor.  Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I.
 
 Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus  Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan  Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo  Valentine yang kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.
 
 Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, para sejarawan  Kristen masih berbeda pendapat. Sekurangnya ada tiga nama Valentine yang  disinyalir meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan  sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada  penjelasan yang detil siapa sesungguhnya Santo Valentine” termaksud.  Kisahnya pun yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap  sumber mengisahkan cerita yang berbeda-beda.
 
 Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II yang memerintah Kerajaan Roma,  marah dan memerintahkan untuk menangkap dan memenjarakan Santo  Valentine ini karena ia menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih, sembari  menolak menyembah tuhan-tuhannya orang Romawi. Orang-orang yang  bersimpati pada Santo Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di  terali penjaranya.
 
 Versi kedua menceritakan, Kaisar Claudius II menganggap tentara muda  bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang  yang sudah menikah. Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang  menjadi tentara untuk menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat  tentangan dari pendeta Santo Valentine. Ia secara diam-diam menikahkan  banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap.  Kaisar Cladius II  memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine. Eksekusi dilakukan pada  tanggal 14 Februari 269 M. 
 
 TRADISI KIRIM KARTU VALENTINE
 
 Tradisi mengirim kartu Valentine, sebenarnya tidak ada kaitan langsung  dengan Santo Valentine. Riwayatnya, pada tahun 1415 M, Duke of Orleans  yang dipenjara di Tower of London, bertepatan dengan perayaan hari  gereja mengenang St. Valentine tanggal 14 Februari, mengirim kartu  kepada isterinya di Perancis yang berisi puisi cinta.  Oleh Geoffrey  Chaucer, penyair Inggris, peristiwa itu dikaitkannya dengan musim kawin  burung-burung dalam puisinya. 
 
 Lantas, bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” yang sampai sekarang  masih saja terdapat di banyak kartu ucapan atau dinyatakan langsung oleh  pasangannya masing-masing? Ken Sweiger mengatakan kata  “Valentine”berasal dari bahasa Latin yang mempunyai persamaan dengan  arti: Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini  sebenarnya pada zaman Romawi Kuno ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus,  tuhannya orang Romawi.
 
 Disadari atau tidak, demikian kata Ken Sweiger, jika seseorang meminta  orang lain atau pasangannya menjadi To be my Valentine?”, maka dengan  hal itu sesungguhnya kita telah terang-terangan melakukan suatu  perbuatan yang dimurkai Tuhan, karena meminta seseorang menjadi “Sang  Maha Kuasa” dan hal itu sama saja dengan upaya menghidupkan kembali  budaya pemujaan kepada berhala. Adapun Cupid (berarti: the desire),  disebut sebagai Dewa cinta. Ia digambarkan si bayi atau lelaki rupawan  setengah telanjang yang bersayap dengan panah, ia  adalah putra Nimrod  “the hunter”dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia begitu  rupawan, sehingga diburu banyak perempuan. Bahkan dikisahkan bahwa ibu  kandungnya sendiri pun tertarik sehingga melakukan incest perzinahan  dengan anak kandungnya itu!
 
 Silang sengketa tentang siapa Santo Valentine ini juga terjadi di dalam  Gereja Katolik sendiri. Menurut gereja Katolik seperti yang ditulis  dalam The Catholic Encyclopedia (1908), nama Santo Valentinus paling  tidak merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda,  yakni: seorang pastur di Roma, seorang uskup Interamna (modern Terni),  dan seorang martir di provinsi Romawi Afrika. Koneksi hubungan kisah  antara ketiga martir ini dengan Hari Valentine juga tidak jelas.
 
 Bahkan Paus Gelasius II, pada tahun 496 menyatakan bahwa sebenarnya  tidak ada yang diketahui secara pasti mengenai martir-martir ini, walau  demikian Gelasius II tetap menyatakan bahwa setiap tanggal 14 Februari  merupakan hari raya peringatan Santo Valentinus.
 
 Ada yang mengatakan bahwa, Paus Gelasius II sengaja menetapkan hal ini  untuk menandingi hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15  Februari.  Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus di  Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St.  Valentinus. Jenazah itu kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan  dikirim ke Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin,  Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius  XVI pada tahun 1836.
 
 Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari  Valentine, di mana peti emas diarak dalam sebuah prosesi khusyuk dan  dibawa ke sebuah altar tinggi di dalam gereja. Pada hari itu, sebuah  misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka  yang sedang menjalin hubungan cinta. Hari raya ini dihapus dari  kalender gerejawi pada tahun 1969, dengan alasan sebagai bagian dari  sebuah usaha gereja yang lebih luas untuk menghapus santo dan santa yang  asal-muasalnya tidak bisa dipertanggungjawabkan, karena hanya  berdasarkan mitos atau legenda. 
 
 Namun demikian, ternyata misa ini sampai sekarang masih dirayakan oleh  kelompok-kelompok gereja tertentu. Sayangnya pemuda-pemudi muslim juga  ikut-ikutan terjerumus ke dalam budaya paganisme agama katholik roma  ini.
 
 Jelas sudah, Hari Valentine sesungguhnya berasal dari mitos dan legenda  zaman Romawi Kuno di mana masih berlaku kepercayaan paganisme  (penyembahan berhala). Gereja Katolik sendiri tidak bisa menyepakati  siapa sesungguhnya Santo Valentine yang dianggap menjadi martir pada  tanggal 14 Februari. Walau demikian, perayaan ini pernah diperingati  secara resmi Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin,  Irlandia dan dilarang secara resmi pada tahun 1969. Beberapa kelompok  gereja Katolik masih menyelenggarakan peringatan ini tiap tahunnya.
 
 KEPENTINGAN BISNIS
 
 Hari Valentine yang masih dihidup-hidupkan hingga sekarang itu tidak  lain adalah upaya para pengusaha yang bergerak di bidang pencetakan  kartu ucapan, pengusaha hotel, pengusaha bunga, pengusaha televisi,  penyelenggara acara, dan sejumlah pengusaha lain yang ingin meraup  keuntungan sangat besar dari event itu, sekaligus untuk menjauhkan para  pemuda dari keyakinan ajaran agamanya agar mengikuti apa mau mereka. 
 
 Mereka sengaja, lewat kekuatan promosi dan marketingnya, meniup-niupkan  Hari Valentine Day sebagai hari khusus yang sangat spesial bagi orang  yang dikasihi, agar dagangan mereka laku dan mereka mendapat laba yang  amat sangat besar. Inilah apa yang sering disebut oleh para sosiolog  sebagai industrialisasi agama, di mana perayaan agama oleh kapitalis  dibelokkan menjadi perayaan bisnis.
 
 PESTA KEMAKSIATAN
 
 Orang biasanya mengira perayaan Hari Valentine berasal dari Amerika.  Namun sejarah menyatakan bahwa perayaan Hari Valentine sesungguhnya  berasal dari Inggris. Di abad ke-19, Kerajaan Inggris masih menjajah  wilayah Amerika Utara. Kebudayaan Kerajaan inggris ini kemudian diimpor  oleh daerah koloninya di Amerika Utara.
 
 Di Amerika, kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal  dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari  Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko  peralatan kantor yang besar. Mr. Howland mendapat ilham untuk  memproduksi kartu valentine di Amerika berkat sebuah kartu Valentine  Inggris yang ia terima. Upayanya ini kemudian diikuti oleh  pengusaha-pengusaha lainnya hingga kini.
 
 Sejak tahun 2001, The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan  AS) tiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a  Greeting Card Visionary" kepada perusahaan pencetak kartu terbaik.
 
 Sejak Howland memproduksi kartu ucapan Happy Valentine di Amerika,  produksi kartu dibuat secara massal di seluuh dunia. The Greeting Card  Association memperkirakan bahwa di seluruh dunia, sekitar satu milyar  kartu Valentine dikirimkan per tahun. Ini adalah hari raya terbesar  kedua setelah Natal dan Tahun Baru (Merry Christmast and The Happy New  Year), di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama juga  memperkirakan bahwa para perempuanlah yang membeli kurang lebih 85% dari  semua kartu valentine.
 
 Mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu di Amerika  mengalami diversifikasi. Kartu ucapan yang tadinya memegang titik  sentral, sekarang hanya sebagai pengiring dari hadiah yang lebih besar.  Hal ini sering dilakukan pria kepada perempuan. Hadiah-hadiahnya bisa  berupa bunga mawar dan coklat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian  mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk  memberikan perhiasan kepada perempuan pilihan.
 
 Di Amerika Serikat dan beberapa negara Barat, sebuah kencan pada hari  Valentine sering ditafsirkan sebagai permulaan dari suatu hubungan yang  serius. Ini membuat perayaan Valentine di sana lebih bersifat  ‘dating’yang sering di akhiri dengan tidur bareng (perzinaan) ketimbang  pengungkapan rasa kasih sayang yang tulus dari anak ke orangtua, ke  guru, dan sebagainya dan tidak disertai kontak fisik. Inilah  sesungguhnya esensi dari Valentine Day, yakni menyebarkan industry  kemaksiatan, berkedok kasih sayang.
 
 Perayaan Valentine Day di negara-negara Barat umumnya dipersepsikan  sebagai hari di mana pasangan-pasangan kencan boleh melakukan apa saja,  sepanjang malam itu. Malah di berbagai hotel diselenggarakan aneka lomba  dan acara yang berakhir di masing-masing kamar yang diisi sepasang  manusia berlainan jenis. Ini yang dianggap wajar, belum lagi party-party  yang lebih bersifat tertutup dan menjijikkan.
 
 PEMURTADAN TERSELUBUNG
 
 Tiap tahun menjelang bulan 14 Februari, banyak remaja Indonesia yang  notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan  Valentine. Walau sudah banyak di antaranya yang mendengar bahwa  Valentine Day adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung  nilai-nilai akidah Kristen dan penyembahan berhala Dewa dewi Romawi  kuno, namun hal ini tidak terlalu dipusingkan mereka. “Ah, aku kan  ngerayaain Valentine buat fun-fun aja”, demikian celoteh bodoh remaja  kita tersebut yang sekedar berkilah. Bisakah dibenarkan sikap dan  pandangan seperti itu?
 
 Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah dogma dan ideologi Kristiani dan  perayaan penyembahan berhala-berhala, dan ini sangat dilarang di dalam  ajaran Islam, karena pelakunya akan terjerumus dalam kesesatan dan  Murtad tanpa disadarinya.
 
 Nah, jika ada pemuda-pemudi Muslim ikut-ikutan merayakan Hari Valentine,  maka mereka telah ikut-ikutan melakukan penyembahan dan pengagungan  dewa dewi mereka. Hal ini di dalam ajaran Islam sudah termasuk perbuatan  musyrik atau mempersekutukan Allah SWT, yang tidak akan mendapat  ampunan dari Allah SWT. Apakah kita mau mengorbankan keridhoan dan kasih  sayang dan cinta Allah yang sebenarnya dengan kemurkaan-Nya  hanya  gara-gara ikut-ikutan merayakan Hari Valentine yang berisi kesenangan  yang sangat sedikit tersebut??  Rasulullah saw telah bersabda: Barangsiapa mengikuti suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari kaum itu (HR. Abu Daud & Ahmad) 
 
 Jadi,… ''Tidak semua yang kita anggap baik dan kita senangi itu bagus  dan bermanfaat untuk kita, bahkan bisa jadi membahayakan dan merugikan  kita. Allah Swt berfirman: 
 
 Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan  boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;  Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah 216).  Wallohu a’lam.
 
 Demikian, semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan yang benar dan  diridhoi-Nya, serta melindungi kita dari segala tipu daya syetan dan  bala tentaranya, baik yang dari golongan jin maupun yang dari golongan  manusia. Amin.
 
 Maha Suci Engkau Ya Tuhan kami, dan segala puji hanya milikMu, aku  bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampun kepadaMu  dan aku bertaubat kepadaMu.
         
   
 
 H. Willyuddin A.R.Dhani
 Ketua Komisi “Penelitian, Pengkajian & Pengawasan Aliran Sesat dan Aliran Sempalan -  MUI  Kota Bogor”
 
 Nara Sumber Kajian Tematik RRI Bogor 93.75 FM, setiap Jum’at pukul 16.30-17.00 WIB 
 Telp. 0251.966.9655, 0818.0802.0675, 0856.9519.0165.
 Email: abuhanifah_07@yahoo.com  ---  www. forum kajian abuhanifah.blogspot.com
+Pasang iklan
								FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
									  http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
									  http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
									  http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
									  http://www.anekaobatherbal.com
							
							
							
							
							
								
							