Pameran Penemuan 1001 Hapus Prasangka Barat Atas Islam

ISTANBUL (Berita SuaraMedia) – Sebuah pameran bertajuk "1001 Penemuan," menampilkan perkembangan ilmiah dan teknologi dari masa emas peradaban Islam, dibuka pada Rabu waktu setempat (18/7) dengan partisipasi Perdana Menteri Turki. Pameran tersebut memamerkan banyak barang yang memberikan cahaya pada sejarah ilmiah, memungkinkan para pengunjung untuk membuat sebuah perjalanan historis yang nyata ke masa silam.

Menyediakan sebuah pandangan pada masa emas warisan budaya Islam, sebuah pameran baru bertajuk 1001 Penemuan berharap untuk memperbarui kurikulum sekolah global untuk memasukkan kontribusi para penemu Muslim di bidang Matematika, Geografi, dan Fisika.

"Setiap peradaban mencapai sebuah tingkatan dengan memberikan perkembangan ilmiah dan teknologi yang ditinggalkan oleh peradaban sebelumnya," Profesor Dr. Salim al-Hassani, pemimppin institusi pendidikan nonprofit global, Yayasan untuk Ilmiah, Teknologi dan Peradaban (Foundation for Science, Technology and Civilization – FSTC) mengatakan pada kantor berita harian dan majalah Ekonomi, Hürriyet.

Sayangnya, ia mengatakan, Eropa tidak menyadari hutang yang mereka terima dari cendikiawan Muslim dalam memajukan ilmu pengetahuan.

"Pameran tersebut telah membuat sebuah kontribusi besar untuk menghapus prasangka-prasangka masyarakat Barat terhadap Islam. Kami menyelenggarakan pameran ini dengan sebuah usaha untuk menyediakan keseimbangan kultural," al-Hassani mengatakan, mencatatkan bahwa pameran tersebut akan diulang di 30 kota penting di lima benua selama empat tahun ke depan.

Pameran interaktif tersebut baru-baru ini dipamerkan di Sultanahmet Square, Istanbul namun pameran tersebut telah menarik 500.000 orang bagi Museum Ilmu Pengetahuan London ketika pameran tersebut diselenggarakan di London oleh FSTC.

"Ide untuk menciptakan pameran Islami semacam itu muncul ketika Profesor Donald Cardwell, ketua dari Departemen Sejarah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Univeristas Manchester, mengatakan kepada saya untuk membuat penelitian pada hilangnya ribuan tahun ilmu pengetahuan di Eropa yang dikenal sebagai Masa Kegelapan," al-Hassani mengatakan.

Hasilnya menunjukkan bahwa ketika terdapat sedikit keluaran kreatif di Eropa, terdapat juga sebuah kekayaan percobaan ilmiah di dunia Muslim, al-Hassani mengatakan.

"Dengan tujuan untuk menjelaskan hal ini kepada orang-orang, kami berpikir bahwa kami harus menemukan sebuah teknik komunikasi baru disamping membuat sebuah Museum," al-Hassani mengatakan , menekankan bahwa pameran ini menghibur dan mendidik karena pameran tersebut memanfaatkan teknik interaktif dan teknologi modern. "Kami menuntut pencantuman para penemu Muslim ke dalam kurikulum sekolah sehingga generasi masa depan dapat ternspirasi."

Terbangnya roket dengan manusia oleh Lagari Hasan Çelebi, jam air yang dioperasikan dengan baterai oleh al-Jazari, pesawat terbang layang Hezarfen Ahmed Çelebi dan arsitektural jenius Mimar Sinan hanyalah beberapa dari tokoh-tokoh besar yang dipamerkan di pameran tersebut.

Pameran tersebut tidak terbatas hanya untuk para pria, karena terdapat juga para wanita terkenal, seperti ahli astrologi Meryem Usturlabi.

Al-Hassani mengatakan bahwa setelah peradaban seperti Het dan Roma, dunia Muslim membuat beberapa kontribusi terbesar pada warisan budaya dunia.

Tujuan selanjutnya dari pameran tersebut – yang dapat dilihat sampai 5 Oktober bebas biaya di Istanbul tersebut – adalah New York.

"Kami berharap bahwa banyak turis di sini (di Sultanahmet) akan melihat dan menikmati pameran tersebut," al-Hassani mengatakan, menambahkan bahwa mereka akan memiliki sebuah kesempatan untuk berbagi akumulasi budaya dengan turis lokal dan asing yang pameran tersebut telah terjemahkan ke dalam bahasa Turki dan Inggris.

Pameran tersebut memiliki tujuh bagian, mewakili rumah, sekolah , rumah sakit, kota, dunia dan alam semesta.

Menekankan bahwa proyek tersebut tidak menyajikan keyakinan politik atau agama apapun, al-Hassani mengatakan bahwa pameran tersebut adalah sebuh contoh yang menunjukkan bagaimana orang-orang dari keyakinan yang berbeda seperti Muslim, Kristen, Yahudi, atau Hindu dapat bertemu di sebuah platform umum.

Seorang teman sekelas al-Hasani dari Universitas Manchester, Profesor Dr. Talip Alp, mengatakan bahwa ilmuwan Muslim tidak terlihat sekarang karena sejumlah besar uang tidak dialokasikan untuk penelitian dan perkembangan.

"Penemuan sukses dari negara-negara Barat bukanlah suatu kebetulan yang diberikan di masa sekarang, bahwa perusahaan mereka mengalokasi sebuah anggaran untuk penelitian yang setara dengan anggaran beberapa pemerintah negara-negara di Timur Tengah," ia mengatakan.

Perdana Menteri Recep Tayyip Erdoğan, yang meresmikan pameran tersebut, mengatakan bahwa ia telah secara khusus meminta pameran tersebut dibuka di bulan suci Ramadhan.

Ribuan tahun antara abad ke-7 dan abad ke-17 telah lama diabaikan, Erdoğan mengatakan.

"Walaupun peradaban Islam menghormati sebelum peradaban Asiria, Babel, Cina, Yunani, India, Persia dan Roma, tidak melihat sikap yang sama dari Eropa,"

Ia mengatakan. "Namun nantinya, beberapa ilmuwan Barat membuat sebuah usaha untuk memuji kontribusi peradaban Islam pada sejarah ilmu pengetahuan."

Ia mengatakan bahwa ia menghargai upaya-upaya Profesor Fuat Sezgin, yang menulis buku "Science and Technique in Islam," menggambarkan buku tersebut sebagai sebuah harta karun.

"Juga,  Museum Sejarah Islam, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang dibuka di Gülhane Park dengan inisiatif Sezgin, semuanya adalah penting," perdana menteri tersebut mengatakan.

"ini adalah tanggung jawab kita untuk menjaga para ilmuwan dari peradaban Islam tetap hidup. Pameran ini akan melakukan perjalanan dunia dan harus menjadi sebuah contoh bagi kerja-kerja yang serupa. Museum-Museum baru tentang ilmu pngetahuan Islam akan dibuka di kota-kota besar kami. Saya percaya bahwa upaya-upaya semacam itu akan mendorong kepercayaan diri orang-orang muda Muslim. Tertarik dalam ilmu pengatuan dan teknik tidak memiliki hubungan apapun dengan positifisme, sebaliknya adalah sebuah kebutuhan dari pemahaman kita sendiri tentang peradaban," Erdoğan mengatakan. (ppt/hdt) www.suaramedia.com

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Suara Media lainnya:

• Video Game Taliban Sulut Kemarahan Australia
• Keyakinan Obama Adalah Muslim Kian Meningkat di AS
• Kolaborasi NU-Muhammadiyah, "Koruptor Itu Kafir" Panen Dukungan
• Dinilai Sepelekan Indonesia, Pemerintah Protes Keras Malaysia
• Pemutaran Lagu Membuat Presiden SBY Dicap Idap Narsis Kronis
• Perlakuan Istimewa Srilanka Pada RI Bikin Iri AS Dan Kanada
• Air Zam Zam Palsu Mengancam Kesehatan Muslim Inggris
• Tak Ada Tempat Bagi Muslim Yang Meninggal di Jepang