Senin, 12 Zulqaidah 1445 H / 30 Mei 2011 09:39 wib
1.545 views
Persatuan Imam Atasi Kekosongan Muslim Perancis
PARIS (Berita SuaraMedia) - Mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh kelompok perwakilan resmi Muslim, Imam-Imam Perancis telah membentuk sebuah badan baru untuk mengatasi berbagai problem yang dihadapi pemimpin-pemimpin relijius Muslim di negara-negara Eropa.
"Ini saatnya bagi Imam-Imam Perancis untuk mengambil inisiatif dalam memainkan peran yang efektif dan genuin serta mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh kelompok-kelompok Muslim," ujar Imam Drancy, Hassan Chalghoumi, ketua "Konferensi Imam Perancis", kepada Islamonline.
"Tujuan kami adalah untuk mengirim pesan pada lingkaran-lingkaran politik dan sosial bahwa Imam-Imam Perancis dapat memainkan peran yang nyata dan efektif di negara ini."
Diluncurkan pada hari Jum'at, 27 Mei, badan yang beranggotakan 43 orang ini bertujuan menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi para Imam di Perancis.
"Badan ini akan memberikan perhatian yang nyata terhadap masalah-masalah yang dihadapi para Imam di Perancis, seperti misalnya masalah pelatihan," ujar Chalghoumi.
Imam Muslim mengatakan bahwa badan baru ini juga akan mengunjungi para tahanan muslim di penjara-penjara untuk membantu mereka memilih jalan yang benar.
"Kami juga akan mendorong integrasi para muslim dan menerapkan rencana-rencana yang akan membantu keberhasilan murid-murid muslim."
Sejumlah orang terkemuka Perancis menghadiri peluncuran badan Muslim tersebut, termasuk Menteri Perumahan Drancy Christine Boutin juga beberapa walikota dan pejabat-pejabat daerah.
Selain itu, hadir juga perwakilan presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, dan perwakilan presiden Dewan Perwakilan Institusi Yahudi (Representative Council of Jewish Institutions) di Perancis, Richard Prasquier.
Di negara Perancis terdapat setidaknya 2.000 Imam. Sebagian dari mereka memimpin ibadah serta memberikan nasihat-nasihat spiritual dan praktis pada para jamaah dengan sedikit atau tanpa pelatihan formal.
Perancis sendiri merupakan rumah bagi 5-6 juta muslim, membuatnya menjadi minoritas muslim terbesar di Eropa.
Chalghoumi membantah bahwa badan baru ini berniat menggantikan CFCM sebagai perwakilan umat Muslim Perancis.
"Kami tidak berniat mengambil alih peran organisasi muslim manapun," ujarnya.
"Kami mengulurkan tangan kami pada semua kelompok muslim di Perancis untuk menjalin kerjasama."
Dibentuk pada 2003 dengan dukungan Menteri Interior Nicolas Sarkozy, CFCM adalah badan perwakila resmi umat muslim Perancis.
Badan ini bertujuan melayani kaum muslim minoritas Perancis sekaligus mewakili kepentingan mereka dalam pemerintahan.
Namun CFCM sedang berada dalam masa sulit akibat buruknya pencapaian selama enam tahun terakhir dan kekeliruan dalam menangani masalah-masalah pokok para muslim seperti hijab dan Islamophobia.
"Ada kekosongan peran oleh CFCM dan pemimpinnya Mohamed Al-Mosawai," ujar Mohamed Henich, sekretaris jenderal Persatuan Asosiasi Muslim (Union of Muslims Association) di distrik Seine-Saint-Denis.
Contohnya, ujar Henich, CFCM tidak mengeluarkan pernyataan apapun terhadap perang Israel di Gaza pada bulan Januari yang menewaskan dan melukai ribuan jiwa.
"Itulah sebabnya Konferensi Imam-Imam Perancis (Conference of French Imams) dibentuk dan memenangkan dukungan dari seluruh kelompok politik Perancis dengan harapan badan ini dapat memainkan peran alternatif dan mengisi kekosongan tersebut." (ri/iol) suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!