Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
23.034 views

Dilarang Menertawakan Orang Kentut

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Setiap muslim wajib menjaga kehormatan diri di hadapan umum. Tidak boleh mempermalukan diri di hadapan orang banyak.Karenanya sebuah kebiasaan yang bisa menjatuhkan harga diri dan bikin malu di hadapan umum harus dijaga. Ini termasuk akhlak baik seseorang.

Dari Abu Mas’ud Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ : إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

Sesungguhnya di antara ucapan kenabian yang pertama kali ditemui manusia adalah jika engkau tidak merasa malu, maka berbuatlah semaumu.” (HR. Al-Bukhari)

Sesungguhnya kebiasaan buruk yang dibenci orang banyak termasuk tercela. Kebiasaan yang orang nilai buruk maka itu buruk; sepanjang tidak menyalahi syariat. Salah satu contohnya  adalah kentut. Tidak boleh sengaja buang angin di hadapan manusia dengan suara keras.

Demikian pula, saat ada seseorang yang “terlepas” kentutnya di hadapan orang banyak maka janganlah kawan-kawannya menertawakannya. Bisa jadi ia akan menjadi sasaran olokan dan tertawaan. Akibatnya, ia akan menanggung malu.

Diriwayatkan dari Abdullah binZam’ah Radhiyallahu 'Anhu, ia mendengar Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkhutbah. Kemudian beliau menasihati para sahabat tentang menertawan suara kentut. Beliau bersabda,

لمَ يَضحَكُ أحدُكم مما يَفعلُ؟

Kenapa salah seorang kamu menertawan sesuatu yang juga dikerjakannya?” (Muttafaq ‘Alaih)

Ulama besar Syaikh Muhmmad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan hadits ini, yaitu menertawakan kentut keras. Saat ada orang kentut yang bersuara lalu teman-temannya menertawakannya, maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menasihati mereka dengan sabdanya, “Kenapa salah seorang kamu menertawan sesuatu yang juga dikerjakannya?”

Maksudnya: “bukankah kamu juga kentut sebagaimana laki-laki itu kentut?” tentunya dijawab, “benar”. “Jika seperti itu, kenapa kamu tertawa?”

Wajarnya seseorang tertawa dan terheran dengan sesuatu yang tak dialaminya. Jika sesuatu itu juga dialaminya, maka tak elok menertawakannya. Karenanya, beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam melarang orang-orang menertawakan orang kentut, sebabnya, kentut ini juga keluar dari diri mereka, ini hal biasa yang dialami banyak orang.

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan dari hadits di atas tentang larangan menertawakan kentut orang lain yang didengarnya. Hendaknya ia pura-pura tidak tahu dan melanjutkan obrolan dan aktifitasnya tanpa mempedulikannya. Ia menampakkan diri seolah-olah tidak mendengarnya. Ini adalah bentuk adab dan pergaulan yang baik.

Dari sini, terdapat satu petunjuk bahwa seseorang tidak boleh mengejek atau merendahkan kawannya dengan perbuatan yang juga dikerjakan oleh dirinya. Jika kamu tidak menertawakan dirimu dengan kentutmu lalu kenapa kamu menertawakan kentut saudaramu? Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Tsaqofah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Kamis, 10/10/2024 06:49

Jejak Digital: Jangan Nakal