Senin, 26 Jumadil Awwal 1447 H / 17 November 2025 10:29 wib
110 views
Ayah: Penyelamat Keluarga dari Api Neraka
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah ﷺ dan keluarganya.
Allah Ta’ala memberikan kedudukan yang agung bagi seorang ayah sebagai pemimpin dan penjaga keluarganya. Tanggung jawab ini bukan sekadar urusan dunia, tetapi menyangkut keselamatan akhirat seluruh anggota keluarga.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِى عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهْوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهْوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ،
"Setiap kalian ra'in (penanggung jawab) dan masing-masing akan ditanya tentang tanggungjawabnya. Penguasa adalah penanggung jawab atas rakyatnya, dan akan ditanya tentangnya. Suami menjadi penanggung jawab dalam keluarganya, dan akan ditanya tentangnya." (Muttafaq 'Alaih)
Dengan jelas dan gamblang, Allah firmankan tugas terbesar seorang ayah atau kepala keluarga.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. Al-Tahrim : 6)
Ayat ini menegaskan bahwa seorang ayah diperintahkan pertama kali untuk menyelamatkan dirinya sendiri dengan melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, serta segera bertaubat ketika tergelincir. Setelah itu, barulah ia diwajibkan menyelamatkan keluarganya, yaitu istri, anak-anak, dan siapa saja yang berada di bawah tanggung jawabnya.
Tugas Besar Ayah dalam Menjaga Keluarga
Para ulama menjelaskan bahwa makna menjaga keluarga dari Neraka mencakup pendidikan, pembinaan, dan pengawasan terhadap akidah serta akhlak mereka.
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu menafsirkan ayat ini dengan:
“Ajarkanlah mereka tentang agama, dan didiklah mereka dengan akhlak mulia.”
Mujahid rahimahullah berkata:
“Ajarkan kepada mereka perkara-perkara yang dapat menyelamatkan mereka dari Neraka.”
Dengan demikian, kewajiban seorang ayah bukan hanya mencari nafkah, tetapi memastikan keluarganya mengenal tauhid, memahami ibadah dengan benar, dan tumbuh dalam lingkungan yang menjaga kehormatan serta ketaatan kepada Allah.
Bentuk Konkret Tanggung Jawab Ayah
1. Memerintahkan keluarga untuk melaksanakan kewajiban agama seperti shalat, membaca Al-Qur’an, menutup aurat, dan menjaga adab.
2. Menjauhkan mereka dari larangan Allah, termasuk pergaulan bebas, tontonan merusak, makanan haram, dan lingkungan yang buruk.
3. Menyediakan fasilitas kebaikan, seperti pendidikan Islami, buku-buku bermanfaat, guru yang saleh, dan waktu kebersamaan yang mendidik.
4. Memberi peringatan dan sanksi yang mendidik bagi anggota keluarga yang melanggar ajaran Islam, sebagai bentuk kasih sayang agar mereka terus menerus dalam dosa.
Penutup
Menjadi ayah bukan sekadar amanah dunia, tetapi misi penyelamatan menuju akhirat. Keluarga adalah investasi yang akan menyertai seseorang di hadapan Allah. Semakin sungguh-sungguh seorang ayah membina keluarganya di dunia, semakin besar harapannya untuk berkumpul bersama mereka di surga.
Semoga Allah menjadikan para ayah sebagai pemimpin yang saleh, pembimbing yang lembut, dan penjaga keluarga dari api Neraka. Aamiin. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!