Jum'at, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 25 Februari 2011 07:15 wib
4.552 views
Putra Muammar Kadhafi Ikut-ikutan Jadi ''Pemberontak''
LIBYA (voa-islam.com) - Anak bungsu dari penguasa Libya yang saa ini tengah diperangi, Muammar Kadhafi, telah bergabung dengan para "pemberontak" pro-demokrasi di Libya timur sebagai curahan kemarahan terhadap Kadhafi tetap berlanjut, laporan mengatakan.
Menurut laporan, Saif al-Arab, putra bungsu Khadafi, yang dikirim oleh ayahnya untuk bekerja sama dengan aparat keamanan Libya dalam penggerebekan besar-besaran terhadap para demonstran pro-demokrasi bergabung dengan para "pemberontak" pada hari Kamis (24/02/2011), sembari mengisyaratkan bahwa ayahnya akan melakukan bunuh diri atau melarikan diri ke Amerika Latin.
Menurut laporan, Saif al-Arab mendapat dukungan dari pasukan tempur dan peralatan militer yang telah dikirim ke bagian timur Libya yang dihantam gejolak.
Demonstrasi pro-demokrasi terinspirasi oleh revolusi populer yang menggulingkan penguasa yang memerintah selama beberapa dekade di negara tetangga Mesir dan Tunisia, telah melanda Libya sejak 15 Februari lalu, dengan ribuan orang turun ke jalan di kota timur Benghazi dan menyerukan pengusiran terhadap penguasa berusia 68 tahun tersebut.
..Saif al-Arab, putra bungsu Khadafi, yang dikirim oleh ayahnya untuk bekerja sama dengan aparat keamanan Libya dalam penggerebekan besar-besaran terhadap para demonstran pro-demokrasi bergabung dengan para demonstran pada hari Kamis..
Kadhafi, yang berkuasa 41 tahun yang lalu dalam kudeta militer tak berdarah, menyampaikan pidato televisi pada hari Selasa di mana ia bersumpah untuk berperang hingga "tetes darah" dan menyerukan pendukungnya untuk turun ke jalan untuk menghadapi para demonstrandemonstran.
Sebanyak 1.000 Libya sejauh ini telah dibunuh oleh pasukan dari Khadafi, laporan mengatakan. Sementara itu pihak oposisi sendiri mengklaim 10.000 orang demonstran telah tewas selama pecah bentrok dengan aparat keamanan Libya.
Sementara itu banyak 130 tentara Libya telah dieksekusi karena menolak untuk menembaki demonstran.
Jika para tentaranya yang menolak untuk menembaki para demonstran langsung dieksekusi mati, tegakah Muammar Kadhafi mengeksekusi juga putranya sendiri karena ikut demonstrasi penggulingan dirinya? Wallahu A'lam. (ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!