Ahad, 9 Zulqaidah 1445 H / 2 Februari 2014 05:52 wib
6.121 views
SHOR: Lebih 136.000 Jiwa Telah Melayang Akibat Konflik Suriah
BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Lebih dari 136.000 orang telah tewas sejak awal konflik Suriah Maret 2011, sebuah kelompok pengawas mengatakan pada Sabtu (1/2/2014).
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SHOR), sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan jumlah korban tewas saat ini setidaknya 136.227 orang.
Di antara mereka adalah 47.998 warga sipil, termasuk lebih dari 7.300 anak-anak, kata kelompok tersebut.
Kelompk pemantau yang mengandalkan sumber-sumber dilapangan Suriah mengatakan bahwa Januari 2014 merupakan salah satu bulan paling berdarah dalam sejarah konflik tersebut.
"Januari adalah bulan paling berdarah di antara bulan-bulan lain sejak awal konflik," kata direktur Observatorium Rami Abdel Rahman.
"Kami di Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia akan terus menyerukan semua aktor di panggung internasional untuk melakukan tugas kemanusiaan dan moral mereka untuk menekan bagi file Suriah untuk dirujuk ke Mahkamah Pidana Internasional," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Kelompok itu mengatakan mencari "pengadilan pembunuh rakyat Suriah, dan orang-orang yang telah bekerja sama dengan mereka".
Korban terakhir yang dikeluarkan Observatorium tersebut, pada akhir Desember 2013, mencapai 130.433, tetapi pertempuran sengit antara pejuang oposisi dan rezim Bashar Al-Assad, serta antara oposisi sekuler dan mujahidin afiliasi Al-Qaidah, telah merenggut hampir 6.000 nyawa sejak saat itu.
Kelompok itu mengatakan sedikitnya 31.629 pejuang oposisi Suriah, termasuk lebih dari 8.000 jihadis, telah gugur sejak dimulainya konflik.
Di sisi rezim, 53.167 tentara dan milisi pro Assad tewas, bersama dengan 271 anggota gerakan Syi'ah bersenjata Libanon Hizbullah dan 338 anggota brigade Syi'ah asing lainnya yang berjuang bersama pemerintah.
Jumlah ini juga mencakup 2,824 orang yang tidak dikenal yang kematian telah didokumentasikan kelompok pemantau tersebut.
Kelompok itu mengatakan jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi dibanding yang tercatat sejauh ini, mengutip "sangat rahasia" dari pejuang oposisi, mujahidin asing dan pasukan rezim tentang jumlah mereka yang tewas.
Konflik berdarah di Suriah dimulai pada Maret 2011, dengan demonstrasi damai anti - pemerintahan Assad yang telah puluhan tahun berkuasa dengan tangan besi.
Aksi para demonstran itu kemudian disikapi dengan sangat brutal dan kejam oleh rezim Presiden Bashar Al-Assad. Hal itu membuat tidak ada pilihan lain bagi pihak oposisi selain mengangkat senjata untuk melindungi diri mereka dari perlakuan tak berperikemanusiaan tersebut. (st/tds)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!