Senin, 8 Rabiul Akhir 1446 H / 14 Juli 2014 16:30 wib
11.883 views
Mujahidin ISIS Kuasai Lebih dari 60 Persen Minyak Suriah
LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Mujahidin Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) yang kini berubah menjadi Negara Islam (IS) telah menguasai 60 persen lebih minyak Suriah dan sedang mempersiapkan untuk merebut salah satu dari sedikit sentra produksi minyak utama yang tersisa di Suriah yang tidak berada di bawah kendalinya, menurut pejabat oposisi Suriah.
"ISIS sudah menguasai lebih dari 60 persen minyak Suriah, dengan tingkat produksi total 180, 0000 barel per hari" dan sekarang berencana untuk merebut fasilitas di provinsi utara Hassakah, seorang pejabat dari Departemen Energi dalam pemerintah interim oposisi Suriah, Yamin Al-Shami, mengatakan kepada Asharq Al-Awsat.
Setelah menguasai sebagian besar ladang minyak di provinsi Raqqa, di Suriah tengah, dan provinsi Deir Ezzor, di sepanjang perbatasan Irak, ISIS sedang mempersiapkan untuk memobilisasi para pejuangnya untuk sebuah tekanan baru menuju kota Rmelan, rumah bagi ladang minyak terbesar di Hassakah. Rmealn berada di bawah kontrol Unit Perlindungan Rakyat Kurdi atau YPG.
Shami memperingatkan bahwa produksi minyak merupakan sumber pendapatan yang signifikan untuk ISIS, menambahkan bahwa kelompok itu mampu menjual satu barel minyak mentah untuk dengan harga sekitar 18 dolar AS. Minyak mentah Brent, patokan global, saat ini dijual dengan harga sekitar $ 107.
Minyak-minyak tersebut diangkut dari daerah yang dikuasai ISIS dengan bantuan broker lokal dan asing, kata Shami.
Meskipun kemajuan baru-baru ini di Irak, ISIS belum mampu menguasai sumber daya minyak sebanding dengan yang dikuasai di dalam Suriah, dan upaya terakhir untuk menangkap kilang minyak kunci Baiji terhalang oleh pasukan Irak. Bagaimanapun infrastruktur minyak di Irak masih jauh dari aman, dan ada banyak laporan bahwa sejumlah besar minyak mentah yang diselundupkan ke luar negeri oleh para mujahidin.
"Kelompok-kelompok mujahidin, bersama dengan ISIS, mengambil minyak mentah dari ladang di dekat pegunungan Hamrin" di Irak timur laut, kata seorang pejabat pemerintah setempat, Shallal Abdool, kepada Asharq Al-Awsat.
"Pasukan Kurdi Peshmerga yang mengontrol daerah tersebut telah menyita lebih dari 50 truk tangki sarat dengan minyak mentah," tambahnya.
Ketika ditanya tentang kemana tujuan minyak yang sedang diambil tersebut, Abdool mengatakan: "Ada banyak sisi di dalam dan di luar Irak yang membeli minyak mentah. . . dan ada penyelundup dan broker di Irak yang membelinya dengan harga murah untuk menjualnya ke luar negeri. "
Valerie Marcel, dari think tank Chatham House yang berbasis di London, mengatakan: "Para pejuang dari ISIS dapat menjual minyak di pasar gelap untuk pembeli dari Turki, wilayah Kurdistan dan Iran"
"Penggunaan ISIS terhadap kilang minyak sementara memungkinkan mereka untuk menjual minyak lebih mudah." (an/aa)
Foto: Kilang minyak baiji di Irak utara
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!