Pasukan Khusus Prancis Tiba di Libya untuk Bantu Tentara Haftar Perangi Mujahidin di Benghazi

BENINA, LIBYA (voa-islam.com) - Pasukan Khusus Komando Prancis baru saja tiba di Benghazi, Libya, untuk mendukung Brigjen Khalifa Haftar dan untuk memberikan dukungan bagi operasi militer melawan mujahidin di kota itu, sumber informasi keamanan Libya mengkonfirmasi.

Dalam sebuah pernyataan eksklusif untuk Huffington Post Arabi, dan dilansir World Bulletin hari Rabu (24/2/2016) sumber itu menjelaskan bahwa kekuatan-kekuatan tersebut saat ini ditempatkan di Pangkalan Udara Benina, sebelah timur Benghazi, pangkalan militer yang paling penting bagi pasukan yang setia kepada Haftar. Baik jumlah maupun ukuran kekuatan tidak diketahui

Sumber yang sama mengatakan bahwa ruang operasi umum telah dibentuk untuk mengkoordinasikan antara pasukan Prancis dan pasukan Haftar di bawah komando Kolonel Salim Al-Abdali.

Berbagai peristiwa meningkat di Libya baru-baru sebagai akibat dari penolakan oleh partai politik untuk mencapai kesepakatan mengenai pembentukan pemerintah persatuan nasional. Sekembalinya dari Uni Emirat Arab, Haftar mengumumkan peningkatan operasi militer. Dia melanjutkan mengumumkan, pada hari Ahad,  perebutan Ajdabia, di timur negara itu, selain merebut kendali dari Port Al-Muraisah.

Pasukan Haftar melancarkan operasi militer di Benghazi, 1.000 kilometer di sebelah timur Libya, Sabtu lalu di mana 19 orang tewas selama dua hari. (st/wb

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Spanyol Tangkap Mantan Tahanan Guantanamo Karena Diduga Terkait Islamic State (IS)
• Pengadilan Mesir Bebaskan Bersyarat Adik Pemimpin Tertinggi Al-Qaidah
• Rezim Assad Kehilangan Rute Pasokan Utama ke Aleppo
• Aktivis Palestina Pasang Poster-poster 'Pekan Apartheid Israel" di Jaringan Kereta Api London
• Janda 'Tawanan' Al-Qaidah Sebut Pemerintah AS Tak Melakukan Apapun untuk Bebaskan Suaminya
• Warga New Mexico Gelar Demonstrasi Kecam Donald Trump
• Jet Tempur Rusia Secara Keliru Bombardir Posisi Pasukan SDF di Aleppo
• Pria Turki Gugat Istinya Ke Pengadilan Karena Kerap Hina Presiden Erdogan