Rudal Pemberontak Syi'ah Houtsi Targetkan Warga Sipil Saudi

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Pemberontak Syi'ah Houtsi di Yaman menembakkan sebuah rudal ke daerah-daerah sipil di sebuah desa perbatasan dekat Najran, Kolonel Turki Al-Malki, juru bicara koalisi pimpinan-Arab, mengumumkan pada hari Jum'at (27/10/2017).

Serangan tersebut menyebabkan kebakaran di sebuah kompleks perumahan yang ditinggali oleh para pegawai asing sebuah perusahaan nasional, kata Al-Malki.

Seorang pekerja terluka, dan api menyebabkan kerusakan material.

Al-Malki menekankan bahwa penembakkan rudal ke sasaran sipil melanggar hukum internasional.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa pemberontak Syi'ah Houtsi hanya dapat melakukan tindakan agresif semacam itu karena mendapat dukungan dari "beberapa partai regional yang bertujuan untuk mengancam keamanan nasional, regional dan internasional."

Dalam perkembangan lain, seorang tentara Uni Emirat Arab (UEA) terbunuh di Arab Saudi selatan saat mengambil bagian dalam kampanye melawan Syi'ah Houtsi, kata militer UEA.

Jenazah Kopral Saeed Matar Al-Kaabi dipulangkan pada hari Jum'at, kantor berita WAM melaporkan.

Militer mengatakan Al-Kaabi terbunuh saat "melakukan tugas nasionalnya" di provinsi Najran yang berbatasan dengan Yaman, AFP melaporkan.

Sekitar 100 tentara UEA terbunuh di Yaman sejak intervensi pimpinan Saudi di sana dimulai pada Maret 2015. (st/an) 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Tegang Soal Rohingya, Myanmar Tangkap Dua Wartawan Turki
• Ismail Haniyeh Sebut Israel Berada di Balik Upaya Pembunuhan Gagal Kepala Keamanan Hamas
• Pengadilan Mesir Jatuhkan Vonis 3 Tahun Penjara bagi Putra Mantan Presiden Mursi, Osama
• Kepala Keamanan Hamas Terluka Parah dalam Percobaan Pembunuhan di Gaza
• HRW Desak Masyarakat Internasional Beri Sanksi Pada Suriah atas Serangan Gas Beracun di Idlib
• 3 Tentara PBB Texas dalam Ledakan Bom Pinggir Jalan di Mali Utara
• Saudi Berencana Bangun Atap 'Kontroversial' Di Atas Masjidil Haram
• Dubes AS untuk Filipina Bantah CIA Ingin Singkirkan Presiden Duterte