Israel Bangun Tembok Penghalang Setinggi 9 Meter di Sepanjang Perbatasan dengan Libanon

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Pembangunan tembok setinggi sembilan meter Israel di sepanjang perbatasan utara dengan Lebanon sedang berlangsung, seperti yang terlihat dalam rekaman dari dekat Rosh Hanikra pada hari Rabu (6/9/2018).

Menurut pejabat militer Israel, penghalang itu akan membentang dari Laut Mediterania di barat ke daerah sekitar Gunung Hermon di timur. Sejauh ini, Israel telah membangun 11 kilometer  dari dinding tersebut, dengan tujuan untuk memperpanjangnya menjadi 130 kilometer.

Dinding dilaporkan akan dilengkapi dengan jaring baja, kamera pengintai, dan sensor.

"Kendala ini pada dasarnya berkaitan dengan niat, niat yang diucapkan, ancaman yang dibuat publik oleh Hizbullah (baca; Hizbullata) sejak 2011, untuk menyusup ke Israel dan menyerang komunitas Israel di sebelah selatan garis biru," kata Tomer Gilad, pejabat penghubung Israel dengan UNIFIL.

Libanon telah berulang kali mengecam operasi itu yang menyebutnya sebagai gangguan terhadap wilayahnya dan tindakan agresi, menuduh Israel mengancam stabilitas perbatasan. Namun, para pejabat Israel menyatakan bahwa tembok itu sepenuhnya di sisi perbatasan yang diakui PBB. "Kendala ini sedang dibangun di selatan Garis Biru di dalam wilayah Israel," kata Gilad, membantah tuduhan tersebut. (st/AMN)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Lebih 1000 Pejuang Islamic State (IS) Masih Aktif di Wilayah Gurun Suriah Selatan
• Cegah Serangan Berulang Milisi Komunis Kurdi, FSA Berlakukan Jam Malam di Afrin Suriah
• Demonstran Syi'ah Irak Bakar Konsulat Iran di Basra
• Turki Susun Rencana Keluarkan Pejuang Oposisi dari Idlib Suriah
• Syaikh Awad Al-Qarni Jadi Ulama Ketiga yang Dituntut Hukuman Mati oleh Jaksa Saudi dalam Sepekan
• Turki Akan Buka Kedutaan di Paraguay Setelah Negara itu Kembalikan Kedubes ke Tel Aviv
• AS Tunjuk Cabang Al-Qaidah di Mali Sebagai Organisasi Teroris Asing
• Putra Syaikh Al-Awdah Kritik Keras Tuduhan Tidak Masuk Akal Rezim Saudi Terhadap Ayahnya