Ahad, 12 Zulqaidah 1445 H / 5 Mei 2019 17:17 wib
3.897 views
Sri Lanka Usir 200 Ulama Sejak Serangan Bom Paskah
KOLOMBO, SRI LANKA (voa-islam.com) - Sri Lanka telah mengusir lebih dari 600 warga negara asing, termasuk sekitar 200 ulama Islam, sejak bom jibaku Paskah yang dituduhkan kepada kelompok Islam lokal, kata seorang menteri kepada AFP, Ahad (5/5/2019).
Menteri Dalam Negeri Vajira Abeywardena mengatakan para ulama itu telah memasuki negara itu secara legal, tetapi di tengah penumpasan keamanan setelah serangan diketahui telah memperpanjang masa berlaku visa mereka, yang dikenakan denda dan mereka diusir dari negara itu.
"Mempertimbangkan situasi saat ini di negara ini, kami telah meninjau sistem visa dan mengambil keputusan untuk memperketat pembatasan visa bagi para guru agama," kata Abeywardena.
"Dari mereka yang dikirim, sekitar 200 adalah pengkhotbah Islam."
Pemboman Minggu Paskah yang menewaskan 257 orang dan melukai hampir 500 orang dipimpin oleh seorang ulama setempat yang diketahui telah melakukan perjalanan ke negara tetangga India dan telah melakukan kontak dengan para jihadis di sana.
Sang menteri tidak memberikan kewarganegaraan dari mereka yang telah diusir, tetapi polisi mengatakan banyak orang asing yang telah memperpanjang visa mereka sejak serangan Paskah berasal dari Bangladesh, India, Maladewa dan Pakistan.
"Ada lembaga-lembaga keagamaan yang telah mengirimkan pengkhotbah asing selama beberapa dekade," kata Abeywardena. "Kami tidak memiliki masalah dengan mereka, tetapi ada beberapa yang menjamur baru-baru ini. Kami akan lebih memperhatikan mereka."
Menteri mengatakan pemerintah sedang merombak kebijakan visa negara itu menyusul kekhawatiran bahwa ulama asing dapat meradikalisasi penduduk setempat untuk mengulangi pemboman jibaku 21 April, yang menargetkan tiga gereja Kristen dan tiga hotel mewah.
Sri Lanka telah memberlakukan keadaan darurat sejak serangan itu dan memberikan kekuasaan luas kepada tentara dan polisi untuk menangkap dan menahan para tersangka untuk waktu yang lama.
Pencarian dari rumah ke rumah sedang dilakukan di seluruh negeri untuk mencari bahan peledak dan propaganda ekstrimis Islam. (st/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!